Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-08-17 13:29:12    
Persetujuan Perdagangan Bebas Tiongkok dan Cile

cri

Tiongkok diharapkan akan mengeluarkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan satu negara pada tahun ini. "Dengan penuh harapan kami dapat menyelesaikannya pada akhir tahun ini, setelah pelaksanaan pembicaraan putaran keempat nantinya, kata Pablo Cabrera, Duta Besar Cile untuk Tiongkok."

Cabrera mengatakan, "bahwa banyak pekerjaan yang telah dilakukan hingga akhir ini."

Pembicaraan putaran keempat tersebut telah dijadwalkan akan dilaksanakan di Santiago, ibukota Cile dari tanggal 12 September yang akan datang.

Pembicaraan tersebut akan dipimpin oleh Yi Xiaozhun, asisten menteri perdagangan Tiongkok, dan rekan imbangannya dari Cile.

"Pembicaraan ini merupakan pertemuan kunci bagi proses negosiasi," kata Dubes Cabrera. "Kami tidak meramalkan masalah besar apa pun untuk menyelesaikan transaksi tersebut," imbuhnya.

Dubes Cabrera yakin bahwa pelaksanaan FTA antara Tiongkok dan Cile akan menghasilkan kualitas yang tinggi.

"Ketinggian mutu FTA harus meliputi semua masalah yang berhubungan dengan perdagangan bebas, yang mencakup tiga aspek, yakni barang-barang, pelayanan, dan modal," kata Dubes.

Dia menganggap FTA sebagai faktor pokok bagi hubungan Sino-Cile sebagai suatu transaksi yang mana tidak hanya memberikan kemudahan bagi fasilitas perdagangan dan penyaluran modal kepada dua negara, namun juga dapat memajukan beberapa bidang hubungan, termasuk hubungan politik, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Ekspor utama Tiongkok yang masuk ke Cile berupa barang-barang tekstil dan pakaian, barang-barang teknologi tinggi, sepatu, dan mainan. Sedangkan impor barang-barang utama dari Cile ke Tiongkok sebagian besar berupa, biji tembaga dan tembaga, bubur kertas, makanan ikan, biji besi dan nitrat.

Beberapa tahun belakangan ini kedua negara telah menyaksikan pertumbuhan perdagangan yang pesat antara kedua negara. Dari tahun 2000 ke tahun 2004, volume ekspor Tiongkok ke Cile mengembang sebesar 22 persen setiap tahunnya, sementara itu impor dari ke Tiongkok berkembang sekitar 42 persen setiap tahunnya.

Hubungan perdagangan bilateral mencapai 5,4 miliar dolar AS pada tahun 2004. "Volume perdagangan mungkin memahami pertambahan besar pada jangka pendek dan tetap berjalan mantap pada jangka menengah dan panjang," kata Cabrera.

Dengan pelaksanaan FTA ini, diharapkan nantinya banyak pemodal Tiongkok akan menanamkan modalnya di Cile. Menjelang akhir tahun yang lalu, Tiongkok telah mendirikan sebanyak 19 perusahaan di Cile dengan total investasi sekitar 24,6 juta dolar AS. Walaupun demikian, Dubes Cile merasa tidak puas akan hasil tersebut, dan beliau mengatakan, "masih ada potensi luar biasa yang bisa digarap lagi."

Cile telah beberapa kali menggelar roadshow di beberapa kota di Tiongkok, seperti Shanghai, Fuzhou, dan Shenzhen dan berencana untuk mengadakan roadshow di beberapa kota lainnya di Tiongkok dalam waktu dekat ini.

Cabrera berharap even-even yang digelar di Tiongkok akan membantu untuk meningkatkan pengetahuan dan minat tentang Cile di antara warga Tionghoa, khususnya di sektor bisnis.

Di samping bidang perdagangan, FTA juga diharapkan dapat menguatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk transportasi teknologi, dan pariwisata.

Cabrera mengatakan, "FTA juga akan membantu masing-masing bangsa yang mempunyai keyakinan lebih banyak di lingkungan masyarakat negara yang lain."

"(Jika perjanjian telah dicapai), Amerika Selatan, bahkan seluruh wilayah Amerika akan menjadi area perdagangan bebas bagi Tiongkok," kata Cabrera.

Kedua negara menghabiskan sekitar satu tahun untuk melihat kemungkinan dari FTA ini dan satu tahun pengadaan negosiasi yang secara resmi diluncurkan pada bulan Januari yang lalu.

Sampai sejauh ini, tiga putaran pembicaraan antara kedua negara telah diadakan di Beijing, Santiago, dan Wuxi di Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur.

Topik mengenai sejumlah persoalan, seperti kerangka untuk persetujuan dan perdagangan yang telah ditetapkan, jadi tahap terakhir bisa dicapai.

Cile telah menandatangani 30 lebih FTA, sementara Tiongkok saat ini sedang merundingkan dan mempelajari beberapa FTA dengan sejumlah mitra dagang, termasuk ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.