Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-08-24 10:12:44    
Zunyi

cri

Zunyi yang terletak di bagian utara Provinsi Guizhou, Tiongkok barat daya adalah kota yang terkenal dengan arak putihnya yakni Maotai.

Berbicara tentang budaya arak di Tiongkok, kita akan langsung terpikir arak Maotai. Arak ini pernah mendapat hadiah emas di Pekan Raya Sedunia Panama tahun 1915. Sejak itu, Maotai menjadi arak nasional Tiongkok, sama tersohornya dengan Wiski Skotlandia dan Brandi Cognac.

Arak Maotai dihasilkan di Kecamatan Maotai, keresidenan Zunyi, di mana terdapat lebih 500 pabrik arak. Di Kecamatan Maotai, ada dua tempat yang harus dikunjungi yakni pabrik arak Maotai dan Museum Budaya Arak Tiongkok.

Di pabrik arak Maotai, dirjen pabrik itu, Qiao Hong mengatakan bahwa pabriknya sudah bersejarah lama. Teknik pembuatan arak yang unggul dan lingkungan setempat yang khas telah menciptakan mutu arak Maotai yang unggul.

Qiao Hong mengatakan, Kecamatan Maotai memiliki lingkungan geografi yang sangat istimewa sehingga di daerah ini terdapat komunitas mikroba yang sangat aktif dan cocok untuk membuat arak bermutu. Geografi, air, tanah, arah angin, suhu dan kelembaban di sini sangat sesuai bagi pertumbhan mikroba.

Tepat seperti dikatakan oleh Qiao Hong, ketenaran arak Maotai sangat tergantung pada lingkungan geografi yang istimewa di daerah ini. Kecamatan Maotai dikelilingi oleh gunung hijau, udara segar tanpa sumber polusi. Dalam lingkungan seperti itulah, arak Maotai dibuat melalui peragian alami berkali-kali, penyulingan suhu tinggi, penyimpanan dalam waktu panjang dan pencampuran yang saksama dengan menggunakan teknologi yang ilmiah.

Arak Maotai tidak merangsang tenggorokan, setelah diminum tidak akan menimbulkan pening dan tenggorokan kering, maka sangat digemari oleh masyarakat Tiongkok. Kini arak Maotai bisa dibeli di lebih 60 negara dan daerah di dunia antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Australia. Di Kecamatan Maotai, kita bisa mengunjungi pabrik arak untuk menyaksikan teknologi pembuatan arak Maotai yang tradisional, kemudian membeli beberapa botol untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Tempat lain di kecamatan itu yang patut dikunjungi adalah Museum Budaya Arak Tiongkok. Pemandu wisata, Chen Hoang mengatakan, di museum itu, kita bisa melihat alur perkembangan budaya arak di Tiongkok.

Chen Hong mengatakan, museum ini mengambil tempat lebih dari 30.000 meter persegi, dan luas bangunan lebih 8.000 meter persegi. Seluruhnya terdapat 7 paviliun yang dibangun berurutan sesuai dengan urutan dinasi dalam sejarah Tiongkok.

Dalam museum itu, kita bisa menyaksikan alat-alat minum arak dari berbagai zaman di Tiongkok, dan mengetahui asal usul arak serta pengaruh arak terhadap politik, militer, kesusasteraan dan adat istiadat rakyat di Tiongkok.

Padahal, bagi masyarakat Tiongkok, Zunyi selain arak Maotainya, juga mengingatkan orang akan "sidang Zunyi", suatu pertemuan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1935. Dalam sidang itu, mantan pemimpin Tiongkok, mendiang Mao Zedong telah menegakkan kepemimpinannya di dalam Partai Komunis Tiongkok. Para ilmuwa Tiongkok memandang sidang itu sebagai pertanda perkembangan Partai Komunis Tiongkok dari masa kanak-kanak ke masa matang.

Sidang Zunyi pada waktu itu diselenggarakan di sebuah rumah konstruksi kayu berlantai dua yang terletak di daerah kota lama Zunyi. Bangunan itu sampai sekarang masih terpelihara sebagaimana adanya. Bagi mereka yang gemar sejarah, bangunan bersejarah itu patut dikunjungi.

Setelah mengunjungi bekas tempat sidang Zunyi dan mencicipi arak Maotai, sebaiknya kita menikmati lanskap ekologi hijau di Zunyi.

Chishui yang terletak di Keresidenan Zunyi adalah obyek wisata tingkat nasional, luasnya 320 km persegi, terdiri atas 8 daerah pemandangan antara lain taman hutan nasional lautan bambu. Gunung-gunung di kedua sisi jalan raya Chishui titumbuhi pohon bambu betung. Taman Hutan Nasinal Lautan Bambu seluas lebih 10.000 hektar adalah tempat paling rimbun ditumbuhi bambu betung.

Di hutan bambu itu, tampak pohon-pohon bambu yang lurus membentuk lingkungan yang hijau rimbun. Dari menara yang dibangun di dekat hutan itu kita bisa menyaksikan pemandangan medan sekeliling yang hijau tak terbatas. Seorang wisatawan dari Provinsi Heilongjiang, Li Na mengatakan,"Lautan bambu ini sungguh sangat indah, apalagi setelah turun hujan, udara sangat segar. Berjalan di tengah hutan terasa seperti berada di lautan hijau. Melihat hutan bambu dari tempat tinggi, tampak hamparan hijau sejauh mata memandang, membuat orang terasa sangat nyaman."