Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-09 15:11:44    
Bagian pertama serial sayembara pengetahuan tentang Pulau Taiwan

cri

Mengapa dikatakan bahwa Taiwan adalah wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

 Kami segenap staf CRI seksi bahasa Indonesia menyambut pendengar CRI mengikuti sayembara pengetahuan mengenai Pulau Taiwan Tiongkok. Sebagai bahan pengarahan pertama sayembara akan kami perkenalkan sejarah dan ikhtisar Pulau Taiwan, asal mulanya Taiwan dan memberitahu Anda bahwa Taiwan adalah bagian wilayah Tiongkok.

Pulau Taiwan terletak di perairan bagian tenggara Daratan Tiongkok, dan merupakan pulau besar pertama Tiongkok, luasnya 30.000 kilometer persegi, berhadapan dengan Daratan Tiongkok dengan disekat oleh satu selat yang jaraknya paling dekat adalah 130 kilometer. Pada zaman kuno, Pulau Taiwan bersambungan dengan Daratan Tiongkok, setelah terjadi gerakan kerak bumi, tempat yang menyambung tenggelam di laut dan membentuk selat, sehingga terbentuklah Pulau Taiwan sekarang.

Dewasa ini, jumlah penduduk Taiwan mencapai 23 juta orang, merupakan 18 permil total penduduk Tiongkok. Pulau Taiwan meskipun tidak begitu besar, tapi topografinya beranekaragam. Pulau Taiwan menghasilkan beras, tebu, teh, buah-buahan dan anggrek. Di bidang perkembangan ekonomi, industri manufaktur, industri informasi dan perdagangan dengan luar wilayah relatif maju dan menjadi soko guru ekonomi Taiwan.

Penemuan arkeologi menunjukkan, penduduk awal Taiwan kebanyakan emigran dari Daratan, banyak dokumen mencatat keadaan pemukim awal bangsa Tionghoa mengeksploitasi Taiwan. Mengenai hubungan antara Pulau Taiwan dan Daratan Tiongkok dalam sejarah, Profesor Xu Podong dari Universitas Lianhe Beijing menjelaskan, [ rekaman 1]

" Mengenai Pulau Taiwan, sejarah yang terdapat catatan huruf dapat dilacak sampai tahun 230. Raja Negara Wu, Sun Quan yang berkuasa di daerah Tiongkok tenggara mengirim 10.000 perwira dan tentara ke Taiwan. Setelah itu, pada abad ke-6 dan ke-7, Dinasti Sui yang berkuasa di Tiongkok juga pernah tiga kali mengadakan ekspedisi ke Taiwan, bersamaan dengan itu, etnis Han yang merupakan etnis utama di Daratan mulai hijrah ke Kepulauan Penghu dekat Taiwan dan berangsur-angsur berkembang ke Taiwan, mereka membawa teknik produksi yang maju. Pada awal abad ke-17, orang Belanda menginvasi Taiwan dengan menggunakan kesempatan lemahnya kekuatan negara Dinasti Ming, sehingga Taiwan pada seketika menjadi tanah jajahan Belanda. Pada tahun 1660-an, pahlawan bangsa Tionghoa Zheng Chenggong memimpin tentara dan mengusir kolonis Belanda, Taiwan kembali lagi ke dalam pangkuan Tiongkok.

Akan tetapi, pada akhir abad ke-19, Taiwan sekali lagi jatuh ke tangan agresor. Tahun 1894, Jepang melancarakan perang agresi terhadap Tiongkok, Dinasti Qing yang berkuasa di Tiongkok kalah, dan terpaksa pada tahun kedua menandatangani Traktat Shimonosoki Tiongkok-Jepang. Isi penting traktat tersebut ialah menyerahkan wilayah Taiwan kepada Jepang menurut tuntutan Jepang. Tahun 1945, setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia ke-2. Tiongkok sekali lagi menyambut pulang Pulau Taiwan yang telah dijajah oleh Jepang selama 50 tahun. Profesor Xu mengatakan, [ rekaman 2]

" Tahun 1937, Jepang melancarkan perang agresi menyeluruh terhadap Tiongkok, dengan demikian dimulailah perang melawan Jepang di Tiongkok yang berlangsung selama 8 tahun. Tahun 1941, pemerintah Tiongkok dalam Pemberitahuan mengenai Tiongkok Melancarkan Perang Terhadap Jepang telah mengumumkan kepada berbagai negara, Tiongkok membatalkan semua perjanjian yang menyangkut hubungan Tiongkok-Jepang termasuk Traktat Shimonosoki serta perjanjian dan kontrak lainnya dan akan mengambil kembali Taiwan. Tahun 1943, pemerintah ketiga negara, Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris mengeluarkan Deklarasi Kairo dan menetapkan, wilayah Tiongkok termasuk Tiongkok timur laut, Taiwan dan Kepulauan Penghu yang dikangkangi Jepang semua dikembalikan kepada Tiongkok. Tahun 1945, Proklamasi Postdam yang ditandatangani oleh Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris dan diikuti Uni Soviet menetapkan, semua syarat dalam Deklarasi Kairo harus dilaksanakan. Bulan Agustus tahun 1945, Jepang mengumumkan menyerah, dan dalam Pasal Menyerah, Jepang berkomitmen untuk dengan tulus hati menjalankan berbagai kewajiban yang ditetapkan dalam Proklamasi Postdam. Bulan Oktober tahun 1945, pemerintah Tiongkok mengambil kembali Taiwan yang telah diduduki selama 50 tahun oleh Jepang, memulihkan kedaulatan terhadap Taiwan."

Saudara pendengar, mendengar penjelasan tadi, pasti Anda mengetahui fakta Taiwan sebagai wilayah inheren Tiongkok. Anda mungkin juga merasa heran, mengapa pada akhirnya antara Taiwan dan Daratan terjerumus dalam situasi bermusuhan? Dan mengapa sampai sekarang Taiwan dan Daratan Tiongkok belum bersatu? Berikut penjelasannya.

Singkat kata, keadaan itu diakibatkan perang saudara di Tiongkok pada tahun 1940-an. Tahun kedua setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2, yaitu pada tahun 1946, antara Partai Kuomintang dan Partai Komunis Tiongkok yang pernah bahu membahu melawan tentara agresor Jepang tercetus perang, dan sebabnya ialah Partai Kuomintang menolak membentuk pemerintah koalisi bersama Partai Komunis Tiongkok, dan melancarkan perang untuk membasmi Partai Komunis Tiongkok dan mendirikan kekuasaan mono-partai. Melalui perang selama tiga tahun, Partai Komunis Tiongkok dengan mendapat dukungan rakyat yang luas berhasil mengalahkan Kuomintang. Tahun 1949, Partai Komunis Tiongkok yang memperoleh kemenangan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok, dan Kuomintang berangsur-angsur kalah di daratan dan akhirnya mundur ke Pulau Taiwan yang merupakan seper tigaratus wilayah Tiongkok, di bawah dukungan Amerika Serikat, Kuomintang di Taiwan mengadakan konfrontasi dengan pemerintah pusat RRT, tidak mengakui status RRT sebagai wakil sah seluruh Tiongkok. Sejauh ini, meskipun pertukaran ekonomi, perdagangan dan kebudayaan antar selat Taiwan kerap diadakan, tapi situasi bermusuhan antarselat belum berakhir.

Fakta Taiwan adalah bagaian wilayah Tiongkok, sikap masyarakat internasional adalah tegas. Selama 50 tahun lebih berdirinya RRT, telah terdapat 160 negara menjalin hubungan diplomatik dengan RRT. Sudah tentu, kini masih terdapat sejumlah kecil negara yang memelihara apa yang disebut hubungan diplomatik dengan pihak penguasa Taiwan, negara tersebut kebanyakan adalah negara kecil, dan kondisi ekonominya sangat sulit, pihak penguasa Taiwan justru menggunakan kesempatan itu, menjalankan 'politik dolar' untuk menggalang apa yang disebut hubungan diplomatik.

Saudara pendengar, berikut kami sampaikan dua pertanyaan kepada Anda untuk dijawab berdasarkan pengarahan tadi.

Pertama, Pulau Taiwan berlokasi di bagian mana Tiongkok? Jarak paling dekat Selat yang menyekat Pulau Taiwan dan Daratan berapa kilometer?

Kedua, tahun 1943, Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris menandatangani Deklarasi apa yang mengakui Taiwan adalah wilayah Tiongkok berdasarkan hukum?