Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-14 13:52:28    
Zhouzhuang

cri

Di Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur ada sebuah kota kecil bernama Zhouzhuang yang sudah bersejarah hampir seribu tahun. Kota yang keempat penjurunya adalah sungai itu dijuluki sebagai kota air pertama di Tiongkok.

Bagi warga kota yang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk kehidupan kota akan segera merasakan suasana desa yang segar begitu menginjakkan kaki di Zhouzhuang. Wisatawan dari Beijing, Zhou Yin mengatakan,"Zhouzhuang terasa dekat seperti sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, begitu bertemu, tidak ada rasa asing. Di Zhouzhuang, kita bisa menikmati keindahan dan ketenangan pemandangan kota kecil yang damai dengan melempar jauh-jauh segala unek-unek dan rasa tidak senang. Di sini saya merasa santai dan gembira."

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Zhouzhuang hanyut dalam suasana seperti itu. Inilah pula semacam pelipur yang diberikan Zhouzhuang dengan ciri khas alamnya.

Zhouzhuang adalah sebuah kota kecil yang dibangun di atas air, bagai sekuntum bungai teratai yang mengapung di atas air. Ada dua sungai melintas di kota itu masing-masing pada arah utara-selatan dan timur-barat dengan membagi kota itu menjadi petak-petak. Tata ruang kota juga menjadikan sungai sebagai kerangkanya, toko-toko dan rumah penduduk dibangun di tepi sungai, di bawah cucuran setiap rumah terdapat sungai.

Jembatan-jembatan kuno dalam aneka gaya merentang di atas sungai menghubungkan sungai, jalan, jembatan, toko dan rumah penduduk. Bentuk jembatan yang sederhana dan anggun menambah keindahan pemandangan kota kecil ini. Jembatan Fu'an yang terletak di pusat kota misalnya, memiliki loteng jembatan berciri khas di keempat sudutnya, dulu pernah digunakan sebagai kedai teh. Para tamu duduk dan minum teh di depan jendela sambil menikmati pemandangan di luar, menyaksikan perahu-perahu nelayan yang hilir mudik. Konon, di Zhouzhuang pernah terdapat lebih 30 jembatan kuno, dan yang masih ada sekarang ini berjumlah 13 buah.

Bangunan-bangunan di kota Zhouzhuang kebanyakan dibangun pada masa dinasti-dinasti Ming dan Qing, ada yang sudah bersejarah ratusan tahun.

Meski sudah bersejarah seribu tahun, kota kecil ini masih dengan utuh mempertahankan wajah sejarahnya yang asli. Batu hitam, galangan kapal, jembatan-jembatan batu yang merentang di atas sungai, pintu kayu yang tinggi dan sempit dan jendela kayu berukir di rumah-rumah penduduk selalu mengingatkan kita akan sejarah dan zaman yang sudah berlalu.

Selain itu, pesona Zhouzhuang terletak pada tradisi budayanya yang tebal, di sini terdapat banyak peninggalan zaman dulu yang sangat bernilai sejarah, budaya dan apresiasi.

Di kota kecil di atas sungai seperti Zhouzhuang ini, perahu merupakan alat transportasi yang paling mudah. Pemandu wisata Zhang Fan mengatakan,"Di Zhouzhuang ada sebuah obyek wisata yang dinamakan perahu lewat dalam rumah. Di sebuah rumah berhalaman bernama Zhangting yang dilewati sungai terdapat sebuah kolam seluas 11 meter persegi. Pada zaman dulu, pemilik rumah itu naik perahu atau membongkar muatan perahu di kolam tersebut.

Kini wisatawan juga dapat berkeliling kota dengan menumpang perahu beratap, sepanjang jalan sering melalui terowongan jembatan, dan setiap kali melalui terowongan jembatan akan terhampar pemandangan yang berbeda, begitu pula setiap kali melalui pilar jembatan, mata kita akan disuguhi panorama yang khas. Zhouzhuang tampak indah menawan dilihat dari berbagai sudut.

Zhouzhuang selain indah pemandangannya, juga terkenal dengan hidangannya yang lezat.

Setelah kenyang menikmati hidangan lezat, wisatawan dapat menyaksikan acara-acara yang menarik, antara lain menyaksikan pertunjukan nyanyi dan sulaman di kota tersebut.