Di zaman internet ini bukan mustahil banyak masalah yang akan timbul berkenaan dengan para pengguna jasa ini. Tidak selamanya internet hanya memiliki keuntungan dalam kehidupan sosial masyarakat, namun internet juga dapat membawa pengaruh negatif bagi ruang kehidupan kita. Misalnya kita menjadi ketergantungan dan tidak dapat melepaskan diri dari produk canggih ini. Walaupun tidak dipungkiri internet memberikan berbagai pelayanan dan bantuan khusus bagi para pengguna yang membutuhkan berbagai informasi, layanan, hiburan, dan lain sebagainya. Semuanya tersedia secara besar dan lengkap di sini. Bahkan berbelanja dan melakukan bisnis melalui internet pun sekarang sedang marak-maraknya. Banyak masyarakat lebih senang menggunakan internet ketimbang mencari di halaman kuning atau yellow pages untuk mendapatkan sebuah informasi, karena internet dirasa lebih efisien dan cepat, di mana saat ini, manusia cenderung untuk menggunakan waktu dan tenaga seefisien mungkin.
Tapi dengan sikap konsumsi para penduduk ini dikhawatirkan akan terkena sindrom internet. Yang dampaknya sangat tidak baik bagi perkembangan mental, seperti yang dialami oleh para kawula muda di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan yang kecanduan akan internet, telah tertular virus komputer lainnya, yaitu menderita simtom fisik dan kejiwaan yang diakibatkan oleh sakit kepala di mana menyebabkan sulitnya untuk memusatkan pikiran pada saat berada di dalam kelas, berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan baru-baru ini.
Survei menunjukkan, bahwa lebih dari 80 persen mahasiswa perguruan tinggi telah mengalami sindrom komputer dan internet, terdiri atas ketegangan leher, punggung dan bahu, sakit mata, kelelahan, sakit kepala dan sukar berkonsentrasi di dalam kelas setelah penggunaan komputer berkepanjangan.
Wu Yilong, seorang dokter dari Rumah Sakit Rakyat di Provinsi Guangdong mengatakan, "bahwa para pelajar lebih menderita terhadap sindrom tersebut karena mereka telah menjadi sangat ketergantungan terhadap komputer dan internet untuk belajar ataupun bermain game."
"Jumlah mahasiswa yang sedang menjalani perawatan dokter untuk sakit mata, kepala serta sindrom-sindrom lainnya meningkat. Menurut dokter Wu, kebanyakan dari mahasiswa ini ketularan sindrom tersebut, karena mereka biasanya menghabiskan waktu di beberapa warung internet (warnet) selama berjam-jam setiap harinya.
Survei yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Provinsi Guangdong, telah mewawancarai lebih kurang 2.500 mahasiswa dari enam universiti di provinsi tersebut, menunjukkan bahwa hampir separuh dari mahasiswa tersebut memiliki komputer pribadi. Survei menunjukkan, setengah dari mahasiswa yang telah diwawancarao tidak dapat berkonsentrasi di dalam kelas atau pikirannya mudah dikacaukan oleh keributan dan kemunduran dalam kehidupan dan pelajaran. Sebagai tambahan, lebih dari 20 persen mahasiswa sering merasakan beban berat dalam kehidupan dan sekolah, dan sebagain mahasiswa tidak dapat belajar tanpa komputer atau internet.
. Menurut Wu, sebagian pelajar yang tertular oleh sindrom komputer atau internet, secara normal disebabkan oleh kurangnya disiplin diri, mempunyai masalah dengan anggota keluarga dan teman, atau sedang mencoba menghindar dari masalah frustasi atau kegagalan yang dihadapi dalam kehidupannya.
Dibandingkan dengan kehidupan nyata, mereka yang kerap bermain di dunia maya semata-mata hanya untuk kenyaman dan kesenangan dan lambat laun menjadi lebih enggan untuk menghadapi hidup.
Kecandungan seperti itu, pada akhirnya akan menyebabkan gejala insomnia dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih buruknya lagi, bisa menyebabkan demam dan merusak kesehatan fisik dan jiwa mahasiswa.
Internet telah menjadi alat pembelajaran penting saat ini bagi para pelajar. Tapi, komputer yang sangat digunakan ini, bisa menjadi pembawa pengaruh negatif bagi para mahasiswa tersebut.
Survei juga menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen para pelajar sering mengunjungi berbagai situs untuk mencari informasi untuk studi mereka.
|