Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-19 13:51:16    
Bisnis Kartu, Memanjakan Nasabah

cri

"Wanita karir baik yang muda maupun separuh baya, cenderung untuk menggunakan kartu kreditnya lebih sering dibandingkan dengan pria, tapi mereka juga secara umum memiliki kepercayaan yang lebih baik karena sering membayar rekening kartu kredit mereka pada tepat waktu," kata hasil sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Horizon Researh.

Umunya para wanita memang sangat senang berbelanja. "Di kebanyakan keluarga Tiongkok, wanita biasanya dipercaya untuk menyimpan uang, dan mereka juga biasanya lebih banyak membelanjakan uang," kata Albert Shiung, wakil presiden Visa Internasional (Asia Pacific).

Ada bermacam-macam produk perlengakapan wanita, seperti kosmetik, telefon genggam (handphone), dan bahkan minuman alkohol juga. Saat ini, kartu kredit wanita baru ditentukan berdasarkan pasar demografi khusus bagi semua tingkat. Menurut hasil jajak pendapat yang dikeluarkan oleh beberapa pemantau pemasaran untuk kartu kredit bagi kaum hawa ini mengatakan, bahwa kartu kredit yang khusus diciptakan untuk wanita merupakan bisnis yang besar.

Misalnya, sebuah survei yang dilakukan oleh GDB mengatakan, sekitar 65 persen wanita Tiongkok yang sering membelanjakan uangnya lebih dari 2.500 yuan RMB (sekitar 308 dolar AS) dalam sebulan tertarik untuk memiliki kartu kredit.

"Kartu kredit untuk wanita sama sekali untuk mengukir naik pasar perbankan dan secara khusus menargetkan kepada kelompok yang berbeda dengan pelajayanan yang berbeda pula," kata Lu Shifeng, direktur utama bagian kartu kredit GDB.

CITIC bukan bank lokal pertama yang mengeksploitasi pasar wanita. Huaxia Bank mengeluarkan kartu kredit pertamanya yang dirancang khusus untuk wanita sekitar awal tahun 2000. Bank Pembangunan Guangdong (GDB) juga meluncurkan kartu kredit pesanan pertama untuk wanita pada tahun 2003.

"Kartu Magic Kami" tentu saja tidak akan diperuntukkan kepada semua wanita," kata Chen Jing, wakil presiden eksekutif kartu kredit Bank Industrial CITIC. "Kami menawarkan pelayanan yang dibuat menurut pesanan untuk para pelanggan yang menjadi sasaran kami, seperti wanita karir muda yang berduit."

Perusahaan akan menghadapi resiko kehilangan pelanggan, bila mereka mencoba menarik semua pelanggan. Lebih baik difokuskan kepada tipe dari penduduk tertentu.

"Kartu-kartu kredit khusus yang dirancang saat ini, tidak hanya untuk memenangkan pemakai kredit sekarang ini, lebih penting lagi, untuk menarik para pelanggan yang berpotensi," kata Lu. Pasar kredit negara masih dalam masa pertumbuhannya.

Bank pemberi kredit lainnya, seperti China Minsheng Banking Corp, Everbright Bank dan China Merchants Bank, juga mengeluarkan produk yang sama. Empat bank besar juga telah melihat bank saham bersama yang mana telah melakukan kegiatan terhadap pasar wanita, dan mereka ingin sepotong tindakan.

"Kami juga bermaksud mengadakan sebuah kartu kredit/debit yang dirancang untuk wanita nanti pada tahun ini, kata Wang Lei, manajer departemen kartu kredit pada Agricultural Bank of China.

Berbagai strategi dan upaya keras dilakukan oleh beberapa bank lokal di Tiongkok lainnya untuk dapat memasuki ruang pasar kartu kredit /debit bagi wanita, seperti Bank Huaxia, yang pertama sekali meluncurkan Kartu Debit Kecantikan di Wenzhou, provinsi Zhejiang, Tiongkok timur pada penghujung tahun 2000.

Kenapa Bank Huaxia pertama sekali meluncurkan kartu jenis tersebut ? Sebetulnya, Kartu Kecantikan yang diluncurkan oleh Bank Huaxia ini, sebagai program percobaan untuk menggaet kaum wanita agar berminat menggunakan kartu kredit yang memiliki system pelayanan khusus ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh Song Xiabao, manajer bagian kartu kredit Bank Huaxia, "ketika Huaxia membagi pasar, maka disadari bahwa kebiasaan konsumsi antara pria dan wanita cukup berbeda. Para wanita lebih banyak berbelanja dan menghabiskan uang di beberapa pusat perbelanjaan daripada pria." Oleh karena itu, kenapa Huaxia mulai berpikir untuk mengembangkan sebuah kartu kredit khusus wanita untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Proyek percobaan tersebut berjalan sukses. Hampir 40 ribu wanita di Wenzhou menggunakan Kartu Kecantikan dalam kurun waktu lima bulan. "Ada banyak minat dan antusia," kata Song.

Kesuksesan program percobaan ini telah menyebabkan peluncuran kartu ke seluruh wilayah di Tiongkok pada tahun 2002. Saat ini, Bank Huaxia telah mengeluarkan 278 ribu Kartu Kecantikan. Laju pertumbuhan tahunan ditetapkan pada 15 persen. Sekitar 2 persen lebih tinggi daripada bank-bank lainnya.

Pengguna deposito perseorang untuk Kartu Kecantikan sebesar 6.500 yuan RMB (sekitar 802 dolar AS), lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata industri lainnya yaitu sebesar 1.300 yuan RMB (sekitar 160 dolar AS). Keuntungan dari Kartu Kecantikan tersebut jauh lebih baik daripada produk kartu Huaxia lainnya. Dan ini merupakan kartu debit wanita pertama di Tiongkok, oleh sebab itu berpengaruh luar biasa bagi pengenalan merek produk kami. Kata-kata yang disampaikan dari mulut ke mulut juga telah membantu beberapa produk kami lainnya, seperti pinjaman pribadi," kata Song.

Pemegang Kartu Kecantikan akan menikmati diskon di 2000 lebih toko di seluruh wilayah Tiongkok, dan Bank Huaxia sedang mempertimbangkan peluncuran sebuah Kartu Kredit Kecantikan segera. Kartu kredit dan kartu debit ditujukan pada konsumen yang berbeda. Menggunakan kartu-kartu bank ini umumnya lebih aman.

Sementara itu, Agricultural Bank of China, juga bermaksud untuk mengeluarkan kartu kredit/debit yang dirancang khusus untuk wanita nanti pada tahun ini. Dan pasar debit terbesar juga masih perlu untuk dieksploitasi secara penuh.

Secara umum, para bank lebih memusatkan pikiran pada penawaran diskon yang besar dan memperbaiki pelayanan bagi para pelanggannya, namun para pegawai Bank yakin bahwa komunikasi yang sering dilakukan terhadap para pelanggan merupakan hal yang lebih penting lagi.

"Kita harus tahu siapa yang menjadi target pelanggan kita dan apa yang benar-benar mereka inginkan. Tanpa masukan yang kritis, sebuah kartu tidak hanya lebih sebagai penjaring pelanggan, tergantung bagaimana baiknya kartu tersebut dirancang,"kata Shiung, wakil presiden Visa Internasional (Asia Pasific).

Masyarakat berubah dengan cepat, begitu juga dengan kebutuhan individu. Bank perlu berbicara dengan para pelanggannya sesering mungkin dan mengatur produk yang sesuai.