Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-20 12:22:59    
Lupakan Mickey, Raja Kera Sedang dalam Perencanaan

cri

Pembukaan taman Disneyland di Hong Kong yang menelan dana multi miliar dolar telah menimbulkan spekulasi apakah konglomerat hiburan Amerika Serikat (AS) akan membangun sebuah alam ajaib serupa di Shanghai.

Sebuah surat kabar harian berbahasa Mandarin di Shanghai mengatakan, bahwa persetujuan untuk membangun sebuah taman akan dicapai dalam waktu lima tahun ke depan.

Tidak dipungkiri lagi, Shanghai akan memiliki taman Disneyland yang lebih besar dan baik daripada Hong Kong.

Orang sebaiknya bertanya, apakah Shanghai memerlukan taman bergaya AS untuk menarik wisatawan. Dan bahkan lebih banyak pertanyaan yang berhubungan dengan apakah tema taman seperti itu dapat mempromosikan status Shanghai sebagai pusat kebudayaan dan hiburan di Tiongkok.

Jawaban yang benar bagi kedua pertanyaan tersebut adalah "tidak". Tentu saja, tidak akan menyakitkan untuk memiliki Disneyland di Shanghai. Taman tersebut pasti akan membantu menarik lebih banyak lagi wisatawan dari kota dan daerah lain. Tapi ada banyak cara yang lebih berfungsi secara ekonomi untuk mencapai cita-cita ini.

Harus dikenali bahwa tidak ada kekurangan dari beberapa tempat atraksi bagi wisatawan baik di dalam maupun di sekitar Shanghai. Pada kenyataannya, Pemkot Shanghai telah berusaha keras untuk mengembangi dan memajukan kota praja permai dan bersejarah.

Beberapa kota praja ini, terkenal dengan jalan air yang berkelok-kelok dan jembatan lengkung dari batu dan kayu, telah menjadi tempat turistik yang digemari oleh para wisatawan, yang mudah dapat dicapai dengan bus atau kereta api dari Shanghai.

Di dalam kota Shanghai sendiri, Bund, dengan beberapa bangunan bersejarah yang terpelihara, tetap merupakan atraksi terbaik bagi para wisatawan yang tidak hanya datang dari berbagai kota di Tiongkok namun juga yang datang dari luar negeri. Kota tua yang terpusat pada bangunan besar bersejarah Yuyuan, adalah lokasi terkenal lainnya. Banyak tempat atraksi lainnya telah dibangun dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya Xintiandi di daerah pusat kota.

Jika Shanghai benar-benar ingin menambag sebuah taman yang baru, sebaiknya pembangunan tersebut menunjukkan kekayaan dan warna-warni cerita rakyat Tiongkok. Disney telah mendapatkan keuntungan dari adaptasi legenda Mulan.

Ada banyak cerita rakyat seperti itu yang menanti untuk digunakan. Kebanyakan dari cerita-cerita rakyat tersebut telah dikenal oleh rata-rata warga Tiongkok.

Memang, pakar di bidang industri telah mengatakan berkali-kali bahwa tema keseluruhan taman bisa berkisar tentang petualangan Raja Kera.

Tidak ada kota lain di Tiongkok yang memiliki kualifikasi dan perlengkapan yang lebih baik untuk membangun taman seperti itu daripada Shanghai, di mana daya cipta telah tumbuh dengan subur di lingkungan kewiraswastaan. Banyak warga Tiongkok yang berbakat tinggi telah condong ke Shanghai untuk bekerja di dunia hiburan dan industri periklanan.

Shanghai dapat menggunakan bakat tersebut untuk menciptakan taman Disneyland dengan versinya sendiri. Dengan nama dunia Shanghai atau apa saja.

Mungkin, suatu hari, tidak akan lama lagi, kita akan menyaksikan beberapa replika taman tersebut yang tidak hanya ada di Hong Kong tapi juga di Kalifornia.