Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-29 15:26:06    
Tiongkok Perlu Bangun Kelembagaan Ekonomi Inti

cri

Augusto Lopez-Carlos, kepala pakar ekonomi pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) dan direktur dari organisasi Program Kompetitif Global, kemarin mengatakan, "bahwa Tiongkok perlu untuk membangun landasan kelembagaan ekonominya untuk memperkuat daya saingnya."

Berdasarkan tinjauan ekonomi dari 117 negara, Tiongkok berada pada peringkat ke 49 dari seluruh ekonomi dunia, menurut Laporan Kompetitif Global 2005-2006, yang dikeluarkan kemarin oleh WEF. Pada tahun 2004, ekonomi Tiongkok berada pada peringkat ke 46, dan tahun 2003, berada pada peringkat ke 33.

"Salah satu sebab turunnya posisi ekonomi Tiongkok adalah, bahwa mereka telah memperluas laporan ekonomi negara, dan beberapa negara baru telah masuk dengan posisi yang lebih tinggi daripada Tiongkok," kata Carlos dalam wawancara dengan Xinhua.

"Ini secara otomatis dapat mengubah peringkat ekonomi Tiongkok menjadi menurun," kata Carlos. Juga, kedudukan Tiongkok di sebagian indikator yang dulu untuk menilai kwalitas lingkungan makro- ekonomi bergerak turun, tambah Carlos.

Dalam beberapa peringkat di WEF, perhatian khusus ditetapkan pada beberapa elemen lingkungan makroekonomik, kwalitas beberapa lembaga umum yang menyokong proses perkembangan, dan kadar kesiapan dan inovasi teknologi.

"Inflasi tidak ada masalah di Tiongkok pada tahun 2001, tapi, karena mungkin menjadi terlalu panas pada tahun 2004, inflasi yang didapat secara signifikan dan peringkat Tiongkok pada indikator ini berpindah dari lima pada tahun 2001, ke 58 pada tahun ini. Perubahan besar," kata Lopez.

Pakar ekonomi mengatakan, beberapa kejadian serupa juga terjadi dalam sektor keuangan umum. "Tiongkok telah mengejar beberapa defisitnya dan peringkatnya tersebut untuk indikator ini telah berpindah dari 44 pada tahun 2001 ke 58 di semua laporan edisi terbaru kami."

Mengenai masalah utama ekonomi Tiongkok saat ini dan bagaimana caranya untuk menanganinya, Lopez Carlos mengatakan, "Tiongkok perlu membangun landasan kelembagaan ekonominya."

"Perlu memperbaiki kualitas sistem kependidikannya dan menciptakan perbaikan pelayanan kesehatan umum bagi penduduk. Pendidikan adalah kunci bagi pembangunan masa depan potensi inovasi negara dan tantangan-tantangan di sini sangat besar. Ada juga celah teknologi besar hingga ekonomi industri yang lebih berkembang, oleh sebab proses modernisasi harus diteruskan." Kata Carlos.

"Tentang waktu, saya akan berharap kita bisa transparansi terbesar pada sektor umum, lebih banyak pendekatan bersama untuk meletakkannya pada tempat jaringan pengaman sosial untuk melindungi kelompok-kelompok yang menderita dalam penduduk, seperti yang dilakukan oleh beberapa negara yang telah memiliki ekonomi pasar untuk beberapa periode waktu yang jauh lebih panjang daripada Tiongkok," tambah Carlos.