Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-30 14:32:22    
Situasi Tiongkok Menjelang Liburan Umum Oktober

cri

Tidak seperti biasanya, pada saat-saat menjelang liburan umum sepekan di Tiongkok, yang akan dijelang pada tanggal 1-7 Oktober nanti dalam rangka memperingati Hari Nasional Tiongkok, beberapa warga tidak begitu gairah untuk menghabiskan liburan kali ini ke beberada daerah wisata baik dalam maupun luar negeri. Seperti yang terjadi di Guangzhou, ibukota Propinsi Guangdong, Tiongkok selatan, berencana untuk melewati masa liburan umum ini untuk tidak pergi ke tempat-tempat yang jauh.

Hasil survei menunjukkan sekitar 7,11 per sen warga yang diwawancarai bermaksud untuk berwisata selama liburan sepekan nanti, jumlah ini meningkat sekitar 1,2 per sen lebih daripada tahun lalu.

Tapi, sekitar 54,6 per sen dari mereka, lebih memilih untuk melewatkan liburan nanti berkunjung ke beberapa tempat wisata di sekitar kota Guangzhou, dari pada berwisata ke beberapa kota lainnya atau bahkan ke luar negeri, dan diperkirakan jumlah ini meningkat sekitar 1,8 per sen lebih jika dibandingkan dengan tahun lalu. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi ?

Menghindari Masa Sibuk Liburan Sepekan

Sudah menjadi suatu kelaziman, pada tiap-tiap liburan umum panjang, tentu segala lalu lintas baik yang melalui udara, laut maupun darat sangat ramai. Orang-orang silang siur dan pergi menuju ke beberapa tempat wisata yang telah dipilih dan direncanakannya. Jalanan sering macet, apalagi jika liburan panjang ini bertepatan dengan akhir pekan atau week-end, di mana orang-orang dari satu kota menuju ke kota lain. Oleh sebab keadaan itulah salah satu alasan yang menyebabkan warga Guangzhou saat ini banyak yang tidak ingin bepergian ke kota-kota dan negara lain, karena ingin menghindari musim sibuk selama liburan umum nanti.

"Banyak orang yang telah melakukan wisata selama liburan musim panas yang lalu, dan juga karena mereka ingin melepaskan diri dari puncak keramaian liburan umum nanti," kata Wang Jiang, juru bicara CTS Guangdong, yang dikutip oleh China Daily kemarin.

Dari jajak pendapat yang dilakukan terhadap 1.940 warga dari 600 keluarga di Guangzhou oleh Biro Statistik Guangzhou Administrasi Pariwisata Kota Praja Guangzhou tentang rencana mereka untuk melewati Liburan Umum nanti, mengatakan, bahwa umumnya mereka memilih untuk melewati liburan ini di Guangzhou saja, mengingat pada masa-masa tersebut tentulah berbagai tempat akan dipenuhi dengan lautan manusia, dan belum tentu mereka akan bisa melewati liburan ini dengan santai dan tenang.

"Saya akan menghabiskan satu atau dua hari untuk berlibur ke daerah pinggiran kota Guangzhou selama vakansi nanti," kata Qu Haipeng, seorang pekerja Perusahaan Pelayaran Ocean Guangzhou.

Sebelumnya Qu berencana untuk berlibur ke Yangshuo, sebuah kota kecil yang berdekatan dengan Daerah Otonomi Zhuang Guangxi.

"Aku tidak merasa kalau pada liburan nanti, aku benar-benar dapat beristirahat sepenuhnya dan menikmati pemandangan di antara kerumunan orang. Selain itu, biaya wisata untuk tujuan lokal lebih murah," kata Qu.

"Di samping itu, kata Wang Jiang, Guangzhou memiliki tujuan wisata tradisional dan tempat peristirahatan liburan di daerah pinggiran kota yang terkenal."

Meskipun kebanyakan warga menginginkan melewati liburan ini di Guangzhou saja, CTS Guangdong masih melihat pertumbuhan dalam bisnis wisatanya, dibandingkan dengan liburan Perayaan Hari Nasional yang lalu.

"Pembukaan Taman Disneyland Hong Kong telah membuat Daerah Administrasi Khusus Hong Kong menjadi tempat tujuan wisata yang paling ramai," kata Wang.

Agen perjalanan telah menjual sebanyak empat ribu tiket yang dipesan untuk liburan. Jajak pendapat menemukan, bahwa sekitar 10 per sen orang yang diwawancarai ingin berwisata ke Hong Kong dan Makau selama liburan, meningkat sekitar tiga per sen lebih dari pada tahun lalu.

Jajak pendapat juga menemukan, bahwa tingginya harga BBM juga mengurangi keinginan warga untuk berwisata dengan mengendarai mobil pribadi mereka. Hanya sekitar 13,1 per sen warga yang mau berwisata dengan mengendarai mobil pribadi mereka.

Beijing, 28 September 2005

----------------------------------

Beby Mahyuni