Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-09-30 16:05:14    
Industri Energi Memainkan Peran Penting dalam Perkembangan Ekonomi Xinjiang

cri

Daerah Otonom Uigur Xinjiang di Tiongkok barat laut adalah daerah paling luas di Tiongkok, kaya dengan sumber-sumber minyak, gas alam dan batu bara. Melalui eksploitasi dan pemanfaatan selama puluhan tahun, industri energi kini sudah menjadi basis industri soko guru ekonomi Tiongkok. Dewasa ini, Xinjiang sedang mengambil serangkaian langkah, berupaya agar dirinya menjadi basis energi penting di Tiongkok, mengubah keunggulan energi menjadi keunggulan ekonomi, guna mendorong maju perkembangan masyarakat ekonomi.

Penilaian sumber daya terbaru menunjukkan, cadangan sumber minyak di Xinjiang melampaui 20 miliar ton, cadangan sumber gas alam 1,1 juta meter kubik, kira-kira sepertiga jumlah cadangan minyak dan gas alam di daratan Tiongkok. Sedangkan cadangan batu bara yang sudah diketahui menempati 40% jumlah total di Tiongkok.

Dari pemboran sumur minyak pertama pada abad yang lalu hingga sekarang, eksploitasi energi di Xinjiang terutama minyak dan gas alam sudah bersejarah hampir 100 tahun. Data-data menunjukkan, selama 50 tahun ini, pemerintah pusat dan pemerintah setempat menanam modal sebesar 290 miliar yuan RMB dalam eksploitasi dan pembangunan energi, sejumlah besar ladang minyak serta basis minyak dan petrokimia berturut-turut dibangun. Selama 15 tahun ini, jumlah produksi minyak mentah di Xinjiang bertambah 1,1 juta ton setiap tahun, peningkatannya selalu menempati urutan pertama di daerah dan provinsi penghasil minyak. Pada tahun lalu, jumlah produksi minyak mentah tercatat 20 juta ton, menempati urutan ketiga di Tiongkok, jumlah produksi gas alam 5 miliar meter kubik, menempati urutan kedua. Pada tahun lalu, pendapatan di bidang industri minyak dan petrokimia melampaui 40 miliar yuan RMB, industri minyak kini sudah menjadi industri soko guru terbesar di Xinjiang. Ketua Pemerintah Daerah Uigur Xinjiang Smayi Tieliwardy mengatakan kepada wartawan bahwa industri energi terutama minyak dan gas alam telah mendorong perkembangan ekonomi Xinjiang. " Eksploitasi minyak dan gas alam telah mendorong perkembangan pesat ekonomi Xinjiang, di antara nilai tambahan industri, minyak dan gas alam menempati 60%, pendapatan keuangan Xinjiang terutama berasal dari industri minyak, gas alam dan batu bara. "

Perkembangan pesat industri energi tidak saja telah memenuhi permintaan akan energi dan produk petrokimia dalam proses perkembangan ekonomi Xinjiang, tetapi juga memainkan peranan positif dalam penempatan tenaga kerja, mendorong perkembangan industri permesinan dan bangunan.

Selain itu, eksploitasi energi juga telah mempercepat proses urbanisasi Xinjiang, sejumlah kota bermunculan karena eksploitasi minyak, Kota Kramai yang terletak di Xinjiang utara justru adalah salah satu di antaranya. Selama 50 tahun, ladang minyak Kramai sudah menghasilkan minyak mentah sejumlah 220 juta ton lebih. Wakil Walikota Kramai, Zhao Wu mengatakan kepada wartawan, sebagian besar orang di antara 300 ribu penduduk di seluruh kota, pekerjaannya berkaitan dengan minyak, maka industri minyak itulah yang telah mendorong perkembangan seluruh kota.

" Ekonomi Kota Kramai mengandalkan minyak dan petrokimia. Pada tahun lalu, produk domestik bruto ( PDB ) Kota Kramai tercatat 29,6 miliar yuan RMB, di antaranya, nilai tambahan industri minyak dan petrokimia mencapai 85% ke atas. "

Menurut penjelasan, pemerintah Daerah Otonom Uigur Xinjiang sedang mempercepat eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya minyak dan gas alam. Diperkirakan, pada tahun 2010, jumlah produksi minyak mentah akan mencapai 30 juta ton, gas alam 18 miliar meter kubik. Xinjiang akan menjadi salah satu basis energi yang utama di Tiongkok dan lebih kuat mendorong perkembangan ekonomi dan sosial.