Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-03 13:51:11    
Pemerintah Pusat Sekuat Tenaga Dukung Perkembangan Xinjiang, Tiongkok Barat Laut

cri

Tahun ini adalah genap 50 tahun berdirinya Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Tiongkok barat laut. Selama 50 tahun ini, dengan dukungan kuat pemerintah pusat dan upaya bersama massa berbagai etnis Xinjiang, di seperenam total wilayah Tiongkok terjadi perubahan yang maha besar.

Seorang siswa etnis Khazak bernama Muhtar, kini berusia 17 tahun dan sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas No.1 Aletai yang cukup baik syaratnya. Dikatakannya, ? Lingkungan belajar di sini sangat baik, saya siap mendaftarkan diri untuk ikut ujian masuk Fakultas Matematika Universitas Tsinghua, berangan-angan menjadi matematikawan, menyelesaikan sejumlah masalah yang belum dapat dipecahkan sekarang dan menjadi seorang yang berguna bagi negara.? Sebagai sekolah yang mengajar dengan bahasa Khasak yang terbesar di seluruh Keresidenan Aletai, puluhan ribu siswa etnis Khazak memasuki perguruan tinggi, dan menjadi tenaga trampil di berbagai bidang setelah wisuda. Kalau ditinjau pada 50 tahun yang lalu, anak dari keluarga biasa di Xinjiang sulit mendapat kesempatan duduk di bangku sekolah. Tahun 1949, di seluruh Xinjiang hanya terdapat satu perguruan tinggi, hanya 11 sekolah menengah berbagai jenis, dan kondisi ruang sekolah sangat buruk dan syarat sekolah sangat rendah. Sekitar 90 persen warga di Xinjiang buta huruf, tapi setelah berkembang selama 50 tahun, kondisi pendidikan Xinjiang mengalami perubahan yang fundamental. Dewasa ini, berbagai jenis dan tingkat sekolah di seluruh Xinjiang tercatat 8.600 buah dengan total siswanya sekarang 4,4 juta orang, di antaranya hampir 60 persen adalah siswa etnis minoritas. Tahun lalu, pemerintah pusat mengucurkan dana sejumlah 140 juta yuan RMB atau sekitar 17,5 juta dolar AS, sehingga semua siswa sekolah dasar dan menengah di daerah miskin Xinjiang dapat menikmati pendidikan dengan gratis. Karena dimeratakannya pendidikan, tingkat buta huruf di Xinjiang sekarang menurun sampai di bawah 2 persen sekarang. Sama dengan usaha pendidikan yang berkembang cepat, laju pembangunan infrastruktur Xinjiang juga cukup mengejutkan.

Selama 50 tahun berdirinya daerah otonom, pemerintah pusat dan Xinjiang mengucurkan dana dalam jumlah besar, mengintensifkan pembangunan infrastruktur termasuk irigasi, transportasi, komunikasi dan pelestarian lingkungan hidup. Di antaranya, selama hampir 20 tahun belakangan ini, investasi aset tetap yang telah dirampungkan Xinjiang melampaui 780 miliar yuan RMB atau sekitar 97,5 miliar dolar AS, dan hampir separuhnya adalah investasi pemerintah pusat. Kini di Xinjiang telah terbentuk jaringan perhubungan dan pengangkutan modern tiga dimensi yang terdiri dari kereta api, jalan raya dan penerbangan sipil. Menyinggung perubahan kondisi perhubungan Xinjiang, Ketua Daerah Otonom Uighur Xinjiang sekarang Ismail Tiliwaldi mengatakan kepada wartawan, ? Xinjiang sekarang bukan seperti Xinjiang yang dahulu, pada tahun 1950-an, orang yang belum pernah datang ke Xinjiang merasakan tempat ini jauh terpencil. Pada tahun 1962, saya menuju universitas di Urumchi dari Kashgar dengan menumpang truk selama 7 hari, tapi sekarang hanya satu setengah jam dengan menumpang pesawat terbang.? Seiring dengan dipercepatnya terus langkah pembangunan infrastruktur, iklim investasi Xinjiang membaik nyata. Selama hampir 20 tahun lebih, investasi aset tetap sosial Xinjiang selalu memelihara kecenderungan hampir 20 persen rata-rata setiap tahun.

Tahun 2004, produk domestik bruto PDB Xinjiang mencapai 220 miliar yuan RMB, berarti naik 40 kali lipat lebih dibandingkan dengan 50 tahun yang lalu. Sekretaris Komite Partai Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Wang Lequan dalam penjelasannya mengatakan, massa berbagai etnis Xinjiang sedang terus mendapat manfaat dari perkembangan cepat ekonomi. Dikatakannya, ? Perkembangan cepat ekonomi telah meningkatkan dengan mantap taraf kehidupan rakyat, terutama selama 20 tahun lebih dilaksanakannya reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar adalah periode massa rakyat berbagai etnis Xinjiang mendapat paling banyak manfaat, dan paling cepat meningkatnya taraf kehidupan materiil. Tahun 2004, pendapatan perkapita warga kota Xinjiang yang dapat dikontrol 7.503 yuan RMB, pendapatan bersih perkapita kaum tani 2.245 yuan RMB, masing-masing bertambah 23,5 dan 18,8 kali lipat dibandingkan dengan tahun 1978. Taraf kehidupan dan syarat prumahan rakyat berbagai etnis diperbaiki lebih lanjut, taraf konsumsi warga kota meningkat dengan nyata.? Xinjiang adalah daerah permukiman multi-etnis, penduduk etnis minoritas merupakan 6 persen dari total penduduk 19 juta orang, terutama adalah etnis-etnis Uighur, Khasaks, Hui dan Mongol. Jumlah kader etnis minoritas hanya 40 ribu ketika didirikannya daerah otonom.

50 tahun telah lewat, jumlah kader etnis minoritas sekarang telah melampaui 340 ribu orang dan merupakan separuh lebih total kader daerah otonom. Di Xinjiang terdapat 9 juta orang menganut agama. Politik kebebasan beragama Tiongkok juga diterapkan dengan baik di Xinjiang. Seorang muslim etnis Uighur di Kashgar bernama Rahman mengatakan, ? Kebijakan pemerintah di bidang kebebasan beragama sangat baik, umum sangat bebas beragama dan tidak dibatasi.? Statistik menunjukkan, tempat kegiatan beragama di Xinjiang seluruhnya mencapai 2 ribu, terutama adalah masjid, dengan ulamanya mencapai 29 ribu orang. Pemerintah menghormati dan melindungi tokoh agama, tempat keagamaan dan kegiatan beragama normal penganutnya.