Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-05 14:22:10    
Pariwisata Berikan Kehidupan Baru Kepada Masyarakat Xinjiang

cri

Daerah Otonom Uygur Xinjiang yang terletak di Tiongkok barat laut adalah salah satu daerah yang kaya akan sumber daya pariwisata dengan memiliki patilasan sejarah, pemandangan alam dan adat istiadat yang khas. Melalui perkembangan selama puluhan tahun, industri pariwisata sedang menjadi salah satu industri pilar yang mendorong kemajuan ekonomi di Xinjiang. Bersamaan dengan itu, semakin banyak masyarakat berbagai etnis di daerah itu ikut menikmati keuntungan dari industri pariwisata yang berkembang pesat.

Danau Khanas yang terletak di bagian utara Xinjiang adalah daerah pemandangan yang terkenal di dalam dan luar negeri. Yeldexi, seorang lanjut usia etnis Mongol yang tinggal di tepi Danau Khanas belajar memainkan Chu'er, semacam instrumen musik nasional yang khas sejak usia 13 tahun. Tidak disangka sama sekali bahwa kehidupannya mengalamai perubahan besar 50 tahun lebih kemudian karena kemahirannya meniup instrumen musik tersebut.

Konon, Yeldexi adalah pemain Chu'er yang terbaik di daerah itu. Sejalan dengan kemajuan pariwisata di daerah pemandangan Khanas, semakin banyak wisatawan manca negara berkunjung ke daerah itu, dan peluang itu ditangkap oleh Yeldexi dan keluarganya. Beberapa tahun yang lalu, mereka merenovasi rumah tinggalnya menjadi tempat penerimaan wisatawan, dan acara paling menarik yang mereka tawarkan adalah permainan instrumen musik Chu'er yang dipagelarkan oleh Yeldexi.

Mei Hua, putri orang tua itu mengatakan bahwa keluarga mereka turun temurun bermatapencaharian beternak dan berburu, namun cara hidup itu berubah karena perkembangan pariwisata.

Mei Hua mengatakan, "Keluarga kami turun temurun tinggal di sini. Dulu, penghidupan kami mengandalkan usaha ayah menggembalakan ternak. Setelah pariwisata dikembangkan sejak tahun 1990-an, kami mulai menerima wisatawan, banyak wisatawan asing antara lain dari Amerika Serikat menginap di rumah kami untuk mendengarkan permainan musik ayah dengan Chu'er."

Dikatakan oleh Mei Hua, pariwisata telah memberikan mereka penghasilan tambah yang lumayan. Pada musim sibuk wisata, penghasilan mereka bisa mencapai 20.000 yuan atau lebih, sekitar 250 dolar Amerika perbulan. Kini, mereka sudah memiliki televisi satelit, telepon, lemari es dan alat-alat listrik modern lainnya, dan tahun ini mereka merencanakan untuk membeli sebuah sedan.

Yeldexi mengatakan,"Putra kedua saya sudah 4 tahun belajar dari saya memainkan Chu'er, dan tahun depan sudah bisa bermain bersama saya."

Perubahan yang dialami keluarga Yeldexi telah mendorong warga desa lainnya ikut terjun di bidang pariwisata, ada yang membuka restoran, ada yang menjual produk susu dan ada pula yang berdagang cendra mata pariwisata.

Seperti apa yang terjadi di tepi Danau Khanas, di banyak daerah pemandangan di Xinjiang, kehidupan masyarakat mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan pariwisata. Abulitze, seorang lanjut usia etnis Uygur di Turpan yang terkenal menghasilkan buah anggur adalah salah satu di antaranya.

Ketika wartawan bertemu dengannya, ia sedang sibuk menerima kunjungan sejumlah wisatawan di rumahnya. Sambil menghidangkan buah kering dan buah segar serta jajan buatan sendiri, Abulitze mengatakan, sebelum mulai menerima wisatawan, mereka sekeluarga terutama menanam buah anggur dengan penghasilan ribuan yuan setiap tahun. Penghidupan keluarga mereka mengalami perbaikan dari hari ke hari sejak menerima wisatawan belasan tahun yang lalu.

Abulitze mengatakan, setiap tahun kemi rata-rata menerima lebih 1.000 wisatawan, tahun ini tamu yang datang lebih banyak daripada sebelumnya. Sejak awal tahun ini, kami telah menerima 1.200 tamu dengan penghasilan lebih 12.000 yuan atau sekitar 1.500 dolar Amerika.

Dikatakan oleh kakek Uygur itu bahwa buah yang dihidangkan untuk tamu tidak perlu dibayar, namun para tamu senang membeli buah segar dan buah kering yang mereka hasilkan. Hanya buah anggur saja, setiap tahun memberikan penghasilan 15.000 yuan atau sekitar 1.870 dolar Amerika, ditambah dengan penghasilan dari penjualan buah segar dan buah kering lainnya, mereka bisa mendapat penghasilan ekstra lebih dari 30.000 yuan atau sekitar 3.750 dolar Amerika.

Statistik menunjukkan, tahun lalu Xinjiang dikunjungi lebih dari 300.000 wisatawan asing, sedang jumlah wisatawan domestik mencapai 12 juta orang Penghasilan dari sektor pariwisata menyumbang 5 persen dari Produk Domestik Bruto daerah otonom itu. 8 dari setiap seratus yuan tambahan penghasilan masyarakat setempat diperoleh dari sektor pariwisata.

Untuk mempercepat perkembangan pariwisata, Daerah Otonom Uygur Xinjiang selama 5 tahun ini telah menyediakan dana lebih 4 miliar yuan untuk membangun obyek-obyek wisata ekologi danau gunung tinggi, wisata ekspedisi gurun pasir, wisata lapangan penggembalaan padang rumput, wisata patilasan budaya dan sejarah, serta widaya adat isitiadat. Selain itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah Xinjiang menyediakan dana 10 miliar yuan untuk pembangunan infrastruktur dan bandara lin cabang daerah wisata.

Sudah tentu, membanjirnya wisatawan telah membawa tekanan cukup berat kepada pelestarian lingkungan daerah pemandangan antara lain dibanyunnya sejumlah hotel dan restoran di daerah pemandangan yang tidak serasi dengan pemandangan sekeliling. Untuk mengubah keadaan itu, pihak pengelola daerah pemandangan Khanas memutuskan untuk menutup sebagian besar hotel dan restoran di dalam daerah pemandangan kecuali rumah penduduk asli setempat. Sedang tempat penginapan wisatawan di masa datang akan berjarak 30 km dari Danau Khanas. Petugas daerah pemandangan Khanas, Zhang Hong mengatakan,"Untuk melindungi daerah pemandangan Khanas, kompleks kehidupan akan dipisahkan dari daerah pemandangan. Wisatawan di masa datang akan menginap di Lembah Jiadeng, 30 km dari daerah pemandangan."

Setelah kompleks penerimaan wisatawan di Lembah Jiadeng itu selesai dibangun, setiap hari dapat menerima 5.000 tamu, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan menerima wisatawan yang berkunjung ke Khanas.