Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-07 15:44:13    
Internet Jadi Bagian Hidup orang Tiongkok

cri

Lu Li, staf sebuah perusahaan asing di Shanghai, Tiongkok Timur, tidak bisa lepas dari kegiatan surfing di internet setiap hari sejak ia mulai menggunakan akses internet tujuh tahun lalu.

"Internet telah membuka lembaran baru dalam hidup saya," katanya. Ia menambahkan bahwa ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpa Internet.

Lu adalah salah seorang generasi baru yang mulai muncul di negara ini dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yang belajar, mencari hiburan, dan berbelanja segala sesuatu secara elektronik. Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi Jaringan Internet Tiongkok (PIJIT) pada bulan Juli mengindikasikan bahwa Tiongkok memiliki 103 juta penghuni dunia maya, atau pengguna Internet, seperti Lu Li.

Ini berarti, bahwa satu dari 13 orang Tiongkok menggunakan Internet. Sepuluh tahun yang lalu, jumlah pelanggan Internet tidak sampai lima puluh ribu orang di seluruh Tiongkok. Survei terhadap 2400 orang di lima kota Tiongkok menunjukkan bahwa penghuni dunia maya rata-rata menghabiskan 2,73 jam sehari untuk online, membaca berita, menerima dan mengirim e-mail, bermain games, mendownload musik, melakukan riset, atau sekedar mengobrol via Internet.

Mao Wei, direktur PIJIT, menyebut 103 juta pengguna internet di Tiongkok sebagai tonggak bersejarah dalam jumlah pengguna Internet, karena jumlah ini merupakan sebuah peningkatan seratus kali lipat dalam tujuh tahun.

Berkaitan dengan jumlah ini, 45,6 juta komputer di seluruh Tiongkok telah terhubung ke Internet. Ini merupakan lonjakan sebesar 25,6 persen dari tahun sebelumnya.

Lebih penting lagi, tambah Mao, pengguna broadband berjumlah separuh dari jumlah seluruh pengguna Internet, yaitu 53 juta.

"Broadband" telah memberi banyak kemudahan dan kenyamanan bagi penghuni dunia maya, selain lebih banyaknya layanan untuk mereka," kata Wang En'hai, seorang pejabat PIJIT.

Salah satu motor penggerak pengembangan Internet di Tiongkok dalam dasawarsa terakhir adalah promosi dari pemerintah. Sejak Tiongkok secara resmi terhubung ke jaringan global pada tanggal 20 April 1994, Pemerintah Tiongkok telah membangun proyek-proyek jalur informasi bebas hambatan di akhir 90an supaya instansi pemerintah di berbagai tingkatan memiliki kapasitas untuk online. Hal ini bahkan telah menyebabkan pemerintah yang terpencil di Qinghai di Pegunungan Tibet pun bisa mengakses Internet.

Bisnis juga adalah salah satu motor penggerak. Dengan konstruksi empat tulang punggung jaringan dari tahun 1994 sampai 1996, sejumlah bisnis baru dan situs-situs portal mulai menjamur. Kemudian, "Di akhir tahun 90an, situs menawan adalah syarat penting bagi setiap perusahaan yang berusaha menarik perhatian para penghuni dunia maya," tutur Huang Chengqing, Sekretaris Jendral Komunitas Internet Tiongkok (KIT).

"Sekarang mereka lebih giat menarik perhatian penghuni dunia maya dengan memberi nilai tambah pada layanan mereka, seperti memberi layanan SMS, GPS (Global Positioning System), e-games, dan search engine," kata Huang. "Hal ini menandakan suatu pergeseran dari penyebaran yang tidak terarah menuju ke suatu praktek pengembangan yang lebih baik dan praktis."

Terlepas dari "bualan ekonomi" yang dialami pada tahap-tahap awal perkembangannya, sekarang Internet mulai menjanjikan hasil yang menguntungkan. Pada tahun 2004, layanan-layanan terapan yang berhubungan dengan Internet telah menghasilkan pemasukan sebesar 11,3 milyar yuan, di mana 35 persen dari jumlah ini mengalir dari maraknya industri games di Internet.

Shanda, penyedia Internet-game terbesar di Tiongkok, meraup 154 juta dolar Amerika dari bisnis online-game pada tahun 2004, ketika selusin perusahaan Internet di bursa saham Amerika. Hal ini menandai putaran kedua dimasukkannya perusahaan ini ke dalam daftar bursa saham luar negeri sejak tahun 2000.

Alibaba, perusahaan online terbesar di Tiongkok, berhasil meraih 82 juta dolar Amerika di akhir Februari tahun ini.

Prospek akan pasar Internet Tiongkok juga telah mengundang perusahaan-perusahaan asing.

MSN, anak perusahaan Microsoft, mengambil inisiatif pertama dengan menjalin kerja sama di Shanghai tahun ini. Nama-nama besar seperti Google, e-Bay, Amazon, dan Yahoo! juga telah mendaratkan program ekspansi mereka ke Tiongkok.

"Industri Internet di Tiongkok sedang menikmati sebuah musim semi," papar analis IT Wang Zhong.

Internet telah memperkaya kehidupan penghuni dunia maya di Tiongkok dengan lebih banyak pilihan. Untuk Li Juanlu, seorang penghuni dunia maya di Beijing, internet membuatnya hemat waktu dalam berbelanja. "Saya suka surfing di Dangdang.com untuk membeli buku," paparnya. "Sangat mudah dan menawarkan banyak harga-harga diskon."

Dalam November 2004, lebih dari 72.000 lulusan perguruan tinggi mendaftarkan diri pada program perekrutan tenaga kerja online di Beijing. Hal ini sangat kontras dibandingkan dengan bursa tenaga kerja yang diorganisir oleh Komisi Pendidikan Kota Beijing yang hanya diminati oleh 40.000 mahasiswa.

Internet juga memainkan peran yang semakin penting dalam mendorong kemajuan sosial di Tiongkok dengan "pengaruh luar biasa pada kehidupan banyak orang Tiongkok secara menyeluruh." Demikian hasil pengamatan Hu Qiheng, presiden KIT, pada ulang tahun ke sepuluh masuknya akses Internet di Tiongkok.

Pada tanggal 25 Juli, sebuah perusahaan broadcasting online di propinsi Zhejiang, Tiongkok Timur, menarik perhatian lebih dari 100.000 penghuni dunia maya, di mana untuk yang pertama kalinya, mereka diperbolehkan melihat langsung secara online sebuah sesi dari Komite di Kongress Rakyat tingkat propinsi, sebuah badan legislatif lokal, yang biasanya mengadakan rapat yang tertutup untuk umum.

"Dengan menyimak siaran langsung secara online, warga Tiongkok dianugerahi sebuah kesempatan untuk berpartisipasi pada proses pembangunan demokrasi," kata Xia Xueluan, seorang dosen sosiologi di Universitas Peking.

Zhejiang tidak sendirian dalam menerapkan kegunaan Internet di bidang politik. Pemerintah Daerah Beijing juga telah meluncurkan jajak pendapat online di tahun 2003. Dengan logging ke www.beijing.gov.cn, para penghuni dunia maya lokal bisa turut serta memilih 64 badan pemerintahan di bawah pemerintah daerah. Dalam kurun waktu dua tahun, lebih dari 140 ribu penghuni dunia maya telah menyiarkan pendapat mereka tentang efektivitas pemerintah, transparansi, dan kesadaran hukum. Suara mereka yang berkisar dari isu apakah Pemkot harus mencabut larangan menyalakan kembang api sampai ke isu pengadaan zona pengaman di sekitar Forbidden City sebagai salah satu Situs Peninggalan Bersejarah Dunia telah dipertimbangkan dalam pembuatan berbagai kebijakan.

"Pemantauan secara online telah terbukti meningkatkan kualitas pelayanan badan-badan publik secara efektif, tambah Prof. Xia.

"Internet membantu petugas untuk mendapat pendapat langsung dari akar rumput, sehingga pembuatan kebijakan lebih ilmiah," kata Prof. Cheng Weimin dari Universitas Peking.

Pemimpin-pemimpin negara pun online untuk memperoleh pendapat-pendapat masyarakat tentang kerja pemerintah. Sebelum ia mengadakan konfrensi pers dalam sebuah sesi dengan Kongress Rakyat Nasional, akhir Maret lalu, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengakses xinhuanet.com untuk mencari pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang biasa kepadanya.

"Pembangunan Internet di Tiongkok tidak hanya akan membawa kita kepada sebuah masa peralihan antara aktivitas ekonomi, tetapi juga perubahan dalam konsep masyarakat tentang masalah-masalah publik," kata Prof. Min Dahong, seorang ahli komunikasi Internet di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok.

Sementara itu, Internet di satu sisi telah membangkitkan rasa individualitas di masyarakat Tiongkok. Suatu contoh penting yang bisa dilihat adalah makin maraknya tulisan di web-log sejak 2002.

"Esensi web-log adalah untuk berbagi informasi dan pandangan," kata Fang Xingdong, Pimpinan Bokee, situs blog terbesar di Tiongkok yang memiliki lebih dari 2 juta pelanggan terdaftar.

Dengan menulis di web-log, kata Fang, penghuni dunia maya telah beralih dari "penerima pasif" ke "produsen aktif."

Li Shanyou, wakil presiden Sohu, salah satu situs portal terbesar di Tiongkok setuju bahwa Internet telah menyuntikkan semangat akar rumput.

Meskipun jurang digital tercipta di masyarakat, Prof. Xia Xuelan mengatakan, "Internet tidak lagi suatu kemewahan yang hanya dinikmati oleh kalangan terbatas di Tiongkok, tetapi suatu area bersama di mana setiap orang bisa memberi kontribusinya."

"Internet telah memperluas cara pandang saya dan meningkatkan komunikasi dengan orang lain. Dalam Internet, saya bermimpi untuk terbang lebih jauh," tutur Lu Li dengan senyum terkembang.