Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-10 16:48:17    
Tiongkok Tindak Isi Pesan SMS Yang Tidak Senonoh

cri

Menurut Harian Sinar Harapan yang terbit pada tahun 2003, bertajuk, "Pornografi Mengintai di Balik Kecanggihan Ponsel" mengatakan, "pornografi selalu mengikuti teknologi baru, demikian sebagian orang mengklaim. Di masa televisi berjaya, pertama kali orang menyiarkan hal-hal positif semata. Lama-kelamaan pornografi ikut menyeruak di dalamnya. Demikian pula internet yang kehadirannya disusul dengan website pornografi, e-mail, bahkan juga fitur chatting yang "dibelokkan" menjadi cybersex."

Demikian pula dengan telepon seluler (ponsel) yang menjadi alat komunikasi andalan banyak orang tidak luput dari sentuhan pornografi, salah satunya ialah berfantasi seks melalui SMS (Short Messaging Service). Hal ini tak lain tak bukan karena didorong oleh lahirnya ponsel generasi ketiga alias 3G. Dengan ponsel serba bisa ini, seorang pemakai bisa dengan mudah memotret pelbagai objek menarik, lalu mengirimkannya ke nomor mana saja yang ia mau. Maka jangan heran kalau suatu saat kita menerima gambar tidak senonoh yang dikirimkan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Masalah-masalah di atas tentu saja mengundang sejumlah keprihatinan moral masyarakat, seperti yang sedang dihadapi oleh Tiongkok saat ini yang telah memerintahkan operator telekomunikasi untuk membersihkan isi pesan sms yang menyebar ke beberapa jaringan ponsel sebagai bagian dari perjuangan hebat yang terus-menerus dilakukan untuk melawan pengaruh yang tidak sehat, kata kantor berita AFP.

"Belakangan ini, ada banyak hal yang tidak senonoh tersembunyi dibalik jaringan telekomunikasi. Ini merupakan masalah yang serius," kata kementerian industri informasi yang dikeluarkan dalam situs webnya pada hari Jum'at lalu.

"Pesan berisi teks atau gambar dengan isi yang tidak senonoh atau tahayul seperti ramalan dan sms seks sering dikirimkan kepada para pemakai ponsel secara masal," kata kementerian tesebut.

"Hal tersebut melanggar peraturan nasional yang melarang memproduksi dan menyebarkan isi pesan seperti itu, yang mana telah mencemari masyarakat dan penyebaran itu sangat jelek pengaruhnya," kata kementerian.

Sepanjang bulan Oktober, kementerian akan memeriksa beberapa perusahaan telekomunikasi, dan akan menuntut perusahaan-perusahaan yang melanggar peraturan tersebut, kata Beijing News.

Tiongkok memiliki lebih daripada 100 juta orang pengguna internet dan sekitar 358 juta orang pengguna ponsel, di mana jumlah penggunan dari kedua bidang ini terus bertambah pesat seiring dengan perkembangan ekonomi negara.

Langkah terakhir pemerintah ditandai dengan meningkatkan upaya kampanye untuk mengekang penyebaran informasi di luar media resmi, seperti melalui ponsel dan internet, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusuhan.

Satu set peraturan internet yang direvisi telah dikeluarkan pada bulan lalu yang mengharuskan para operator internet untuk mendaftar ulang beberapa situs baru mereka dan membersihkannya dari isi yang dapat membahayakan keamanan negara dan masyarakat.

"Target mereka adalah tempat-tempat yang menerbitkan informasi yang berlebihan tentang pornografi. Mereka melarang isi yang dapat merugikan keamanan nasional, sebagai sasaran untuk mengungkapkan rahasia negara, meruntuhkan kekuatan politik, dan memecah-belahkan persatuan nasional," kata media pemerintah.

.