Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-11 14:53:38    
Laporan Tentang Peluncuran Pesawat Antariksa Berawak Tiongkok

Kantor Berita Xinhua

Kantor Berita Xinhua dalam pemberitahuannya hari ini mengatakan, pesawat antariksa berawak Tiongkok " Shenzhou " nomor 6 akan diluncurkan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan Tiongkok barat laut antara tanggal 12 hingga 15 bulan ini. Pesawat ulang alik " Shenzhou " nomor 6 yang berawak dua astronaut itu akan melakukan penerbangan di angkasa luar selama beberapa hari. Berikut ini laporan wartawan kami.

Menurut Kantor Berita Xinhua, penanggung jawab Markas Komando Proyek Antariksa Berawak Tiongkok hari ini mengatakan, pesawat berawak itu akan diluncurkan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan sesuai dengan rencana. Setelah dirampungkannya penerbangan yang direncanakan, pesawat akan kembali di lapangan pendaratan utama di Mongolia Dalam, Tiongkok utara. Kini, berbagai pekerjaan persiapan berlangsung dengan lancar.

Proyek antariksa berawak Tiongkok yang dimulai pada tahun 1992 terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, meluncurkan pesawat ulang alik tanpa awak dan berawak, dengan selamat mengantarkan astronaut ke orbit dekat bumi, secara layak melakukan pemantauan terhadap bumi dan riset ilmiah, dan memungkinkan astronaut kembali ke bumi dengan selamat. Tahap itu sudah dirampungkan dengan mendaratnya sukses pesawat angkasa luar " Shenzhou " nomor 5 pada dua tahun yang silam. Misi tahap kedua ialah terus menyempurnakan teknologi antariksa berawak, misalnya penerbangan berhari-hari di angkasa luar, penerbangan berawak banyak, astronaut berjalan-jalan di angkasa luar dan penyambungan alat penerbangan di angkasa luar serta peluncuran laboratorium antariksa. Tahap ketiga ialah membangun stasiun antariksa permanen.

Perancang umum proyek antariksa berawak Tiongkok, Wang Yongzhi dalam wawancaranya baru-baru ini menunjukkan, penerbangan pesawat ulang alik " Shenzhou " nomor 6 dengan berawak dua dan mengadakan penerbangan berhari-hari akan memainkan peranan penyambung antara tahap pendahuluan dan tahap belakangan, peluncurannya menandakan bahwa proyek antariksa berawak Tiongkok sudah memasuki tahap kedua. 

" Penerbangan pesawat angkasa luar kali ini akan berawak dua astronaut dan terbang selama berhari-hari. Kedua astronaut itu akan keluar dari modul kembali dan memasuki modul orbit untuk mengadakan riset ilmiah dan dasar angkasa luar. Oleh karena itu, penerbangan itu sebenarnya merupakan riset ilmiah angkasa luar yang diikuti oleh manusia dalam arti sesungguhnya. "

Proyek penerbangan antariksa berawak Tiongkok berskala sangat besar, sistemnya rumit dan menyangkut banyak sektor, secara keseluruhan terbagi dalam sistem-sistem astronaut, penerapan, pesawat ulang alik, roket pengangkut, lapangan peluncuran, telekomunikasi pemantauan dan lapangan pendaratan. Pesawat " Shenzhou " nomor 6 dan roket " Mars Jauh " nomor 2 F yang digunakan dalam peluncuran kali ini dirancang dan dibuat khusus untuk penerbangan antariksa berawak. Pesawat ulang alik yang terdiri dari tiga bagian yaitu modul pendorong, modul kembali dan modul orbit merupakan pesawat ulang alik yang bergaris tengah paling besar di dunia sekarang, dapat ditumpangi tiga astronaut. Pesawat itu tidak saja merupakan alat ulang alik antara langit dan bumi, tetapi juga dapat digunakan untuk pemantauan terhadap bumi dan riset angkasa luar. Setelah astronaut kembali ke bumi dengan modul kembali, modul orbit akan tetap bekerja di angkasa luar selama setengah tahun. Menurut keterangan, roket " Mars Jauh " nomor 2 F yang digunakan untuk peluncuran pesawat " Shenzhou " nomor 6 itu bermassa lepas landas sebagai 479,8 ton, panjang seluruhnya 58,3 meter, merupakan roket yang bermassa paling besar, paling panjang dan paling rumit strukturnya di Tiongkok dewasa ini.

Wakil Komandan Umum Proyek Antariksa Berawak Tiongkok, Hu Shixiang mengatakan kepada wartawan, Tiongkok merupakan negara ketiga yang menguasai teknologi antariksa berawak menyusul Amerika Serikat dan Rusia. Walaupun proyek antariksa berawak Tiongkok dimulai relatif lamban, namun proyek itu mempunyak arti penting dalam upaya mendorong perkembangan ekonomi dan iptek.

" Proyek antariksa berawak mempunyai arti penting di bidang-bidang politik, ekonomi dan iptek, dan merupakan tanda kekuatan komprehensif negara. Proyek itu memainkan peran pimpinan bagi sejumlah sektor, misalnya tuntutan atas banyak iptek tinggi, maka pelaksanaan proyek itu telah memainkan peranan pendorong bagi ilmu pengetahuan dan berbagai sektor produksi lainnya. "