Saat ini di Tiongkok sedang menghadapi masalah baru yaitu, akan bertambahnya jumlah warga lansia (lanjut usia). Jumlah warga yang berusia di atas 60 tahun akan bertambah dari jumlah saat ini, yaitu sekitar 147 juta jiwa hingga 174 juta jiwa pada tahun 2010, berarti sekitar seperdelapan atau 12,57 persen dari jumlah keseluruhan penduduk pada saat itu. Dan pada tahun 2020, jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai sekitar 243 juta jiwa, menerangkan sekitar 17 persen dari jumlah keseluruhan penduduk pada saat itu, menurut penghitungan dari China's National Committee of Ageing.
Pelayanan di bidang infrastruktur dan sosial bagi warga lansia tidak mendapat permintaan, kata Li Bengong, wakil direktur China's National Komite Ageing, pada acara workshop mengenai Rencana Lima Tahun ke-11 (2006-2010) yang baru-baru ini diadakan.
Contohnya, sistem pensiun bagi warga kota senior perlu untuk diperbaiki.
Juga, mengenai warga yang berusia lebih dari 65 tahun yang memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang merupakan ancaman tak hanya terhadap kehidupan mereka, tapi juga bagi perkembangan ekonomi dan sosial, kata seorang pakar pada hari Minggu yang lalu.
Penyakit jantung dan stroke atau Cerebrovascular Disease telah menjadi penyakit pembunuh pertama, dan tekanan darah tinggi adalah penyebab utama penyakit tersebut, kata Hong Zhaoguang, seorang konsultan dengan Kementerian Kesehatan, yang dikutip oleh Xinhua.
Tentang masalah warga lansia ini, Hui Liangyu, wakil perdana menteri Tiongkok mengatakan, " Hal tersebut akan menimbulkan dampak yang dalam terhadap bidang ekonomi, masyarakat, kebudayaan, dan bidang-bidang lainnya."
|