Saudara pendengar, selamat berjumpa kembali dalam acara khusus tentang Ekspo Tiongkok-Asean Ke-2. Dalam acara edisi ke-6 ini, akan kami perkenalkan Pusat Koordinasi Penanganan Insiden Darurat Kota Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi yang bertugas untuk menyediakan pelayanan pertolongan darurat selama penyelenggaraan Ekspo Tiongkok-ASEAN Ke-2.

Pusat Koordinasi Penanganan Insiden Darurat Kota Nanning bermarkas besar di sebuah gedung modern yang berstruktur sederhana. Gedung itu sangat terkenal di kota Nanning, karena gedung tersebut selain berkaitan erat dengan dua juta warga kota Nanning, tapi juga berhubungan erat dengan wisatawan dan pengusaha dalam dan luar negeri yang berkunjung di sana.

Begitu memasuki Ruang Komando Pusat Koordinasi Penangan Insiden Darurat Kota Nanning yang terletak di lantai 5 gedung tersebut, terlihat sebuah layar lebar di atas dinding yang tengah memancarkan langsung keadaan lalu lintas di jalan-jalan raya utama di kota Nanning. Di ruang tersebut, sekitar 10 operator sedang sibuk menerima telepon sambil mengetik papan tombol komputer. Di bagian tengah dan kanan ruang tersebut, terpajang rapi puluhan buah komputer. Deputi Sekretaris Pusat Koordinasi Penangan Insiden Darurat, Shi Jufu mengatakan:

"Ruang komando terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian penerimaan laporan kasus, antara lain, laporan tentang kasus narapidana, kasus gawat darurat, kecelakaan lalu lintas dan kasus kebakaran, serta bagian penanganan insiden, yang terdiri dari staf dari badan keamanan umum, polisi lalu lintas, gugus pemadah kebakaran dan tenaga medis.

Sistem Penanganan Insiden Darurat Kota Nanning terdiri dari 15 subsistem, antara lain, jaringan komputer, sistem informasi geografi, sistem telekomunikasi, sistem pelengkap dan jaringan telepon terbuka wali kota, yang dapat mencakup areal seluas 10.000 kilometer persegi, nomor-nomor telepon polisi, kesehatan, kebakaran dan kecelakaan lalu lintas semuanya disambung dengan system penanganan insiden darurat dan akan ditangani bersama. Peristiwa-peristiwa penting akan segera dilaporkan ke pemerintah kota. Selain itu, pertolongan gawat darurat termasuk penanggulangan bencana banjir, gempa bumi beserta pnsuplaian air minum, aliran listrik dan gas alam juga akan secara terpusat ditangani bersama oleh pusat penanganan insiden darurat tersebut.

Di Pusat Penanganan Insiden Darurat Nanning, dering telepon berbunyi tanpa terputus, dan suara operator terdengar sana sini.

"Halo! Kasus apa?" "Apa Anda mau melaporkan kecelakaan kebakaran? Tunggu sebentar!"

"Halo, silakan mencatat nomor telepon yang Anda cari, silakan bertelepon dengan nomor ini. Terima kasih, sampai ketemu lagi."

Menurut keterangan Shi Jufu, sebelum diresmikannya Pusat Penanganan Insiden Darurat Nanning, laporan telepon tentang kasus gawat daruat yang diterima badan terkait kota Nanning tiap hari tidak sampai 1000 kali. Seiring dengan peningkatan kemampuan penerimaan telepon sejak dioperasikannya sistem tersebut, laporan telepon yang diterimanya tiap hati meningkat sampai lebih 5.700 kali, dan sampai tanggal 20 bulan Juli lalu, pusat itu telah menangani 520 ribu peristiwa darurat yang dilaporkan. Shi Jufu mengatakan:

"Pada tahun lalu, seluruhnya 166 menteri dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN serta beberapa kepala negara berkunjung ke Nanning. Sistem penanganan insiden darurat itu terbukti sangat berguna dan efektif. Tahun ini kami akan meningkatkan pembangunan menyeluruh sistem tersebut, dan dengan demikian kami akan tetap penuh keyakinan untuk menjamin keamanan di kota Nanning sebelum dan selama berlangsungnya Ekspo Tiongkok-ASEAN Ke-2.

Dikabarkan, untuk lebih baik memberikan pelayanan kepada warga asing yang menetap di Nanning, Pusat Penanganan Insiden Darurat Nanning akan memberikan pelayanan penerimaan laporan polisi, kesehatan dan lain sebagainya dalam bahasa asing.

Manager Departemen Pelayanan Konsumen Pusat Penanganan Insiden Darurat, He Xiaoming mengatakan kepada wartawan, pada Ekspo Tiongkok-ASEAN pertama Oktober tahun lalu, banyak sukarelawan yang bisa berbahasa negara-negara ASEAN bekerja di pusatnya, selain itu pihaknya juga mengundang beberapa pakar senior bahasa untuk menerima telepon pedagang 10 negara ASEAN. Mantan Presiden Malaysia Mahatir pernah bertelepon ke pusatnya untuk meminta keterangan.

He Xiaoming mengatakan, untuk lebih baik memberikan pelayanan kepada Ekspo Tiongkok-ASEAN Ke-2 yang segera akan digelar, Pembangunan Pusat Pelayanan Langganan Ekspo Tiongkok-ASEAN sedang dipercepat.

"Tahun ini kami akan lebih duluan melakukan persiapan, pertama adalah mencari personil, satu lagi adalah latihan. Tahun ini kami akan mengajukan permintaan mutu yang lebih tinggi kepada sukarelawan, dan mengharapkannya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para tamu yang berkunjung ke Ekspo tersebut.