Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International Thursday    Apr 17th   2025   
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-18 15:41:46    
Festival Lagu Rakyat Internasional Nanning

cri

Saudara pendengar, selamat berjumpa kembali dalam acara khusu Ekspo Tiongkok-Asean edisi kelima. Dalam keempat edisi yang lalu kita sudah mengetahui bahwa, Ekspo Tiongkok-Asean menanggung 4 fungsi besar yaitu mendorong kerjasama Tiongkok-Asean di bidang-bidang perdagangan komoditi, investasi dan penyerapan modal, perdagangan jasa serta pertukaran kebudayaan. Diantaranya fungsi pertukaran kebudayaan terutama diwujudkan dengan Festival lagu Rakyat Internasional Nanning yang diselenggarakan di kota Nanning Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi. (rekaman)

Dalam wilayah Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi yang berpemandangan alam indah itu terdapat sekitar 48 juta penduduk dari 25 etnis, diantaranya 1/3 adalah pendudk etnis Zhuang. Guangxi terkenal sebagai "Lautan Lagu", rakyat berbagai etnis di sini sangat gemar menyanyikan lagu-lagu rakyat. "Dewi Lagu" Liu Sanjie yang terkenal di kalangan masyarakat Tiongkok adalah seorang etnis Zhuang Guangxi.

Untuk mengembangkan secara besar-besaran lagu rakyat setempat, tahun 1999 kota Nanning Guangxi menyelenggarakan Festival Lagu Rakyat Internasional Pertama, selama 6 tahun ini, setiap kali Festival Lagu Rakyat telah menyuguhkan acara-acara yang amat menarik, Festival itu telah menjadi pesta pertukaran seniwan-seniwati manca negara, juga mendorong saling pengertian dan persahabatan rakyat berbagai negara di dunia.

Karena Guangxi mempunyai keunggulannya sendiri yaitu memiliki kebudayaan yang sangat dekat dan adat istiadat yang hampir sama dengan banyak negara Asean, maka mulai dari tahun 2002 malam kesenian yang bertema adat istiadat Asia Tenggara sudah menjadi pagelaran penting dalam serangkaian kegiatan budaya dalam Festival Lagu Rakyat. Khususnya pada tahun 2004 setelah Ekspo Tiongkok-Asean ditetapkan diselenggarakan di kota Nanning secara permanen , Festival Lagu Rakyat Internasional Nanning telah meningkat menjadi kegiatan tingkat nasional, dan mulai dibebani tugas sebagai rantai budaya Tiongkok-Asia Tenggara.

Saudara pendengar, berikut ini Lagu Percintaan Savannakhet yang dinyanyikan oleh penyanyi Laos di depan Malam Kesenian Asia Tenggara di Nanning Tahun 2004. Marilah kita hayati bersama adat isiadat Asia Tenggara dari acara-acara yang disungguhkan oleh Malam Kesenian tahun lalu.

Kini Festival Lagu Rakyat Internasional Nanning sudah berkembang menjadi salah satu di antara 3 Festival musik besar yang terkenal di Tiongkok , sedang lainnya adalah Festival Musik Internasional Beijing dan Festival Musik Internasional Shanghai. Menurut kelaziman, tahun ini Ekspo Tiongkok-Asean dan Festival Lagu Rakyat Internasional Nanning akan diselenggarakan bersama. Maka dibandingkan dengan 6 festival sebelumnya , Festival ke-7 kali ini ditandai dengan ciri-ciri apa? Direktur Jenderal Perusahaan Budaya Dati Feige Nanning Liu Liling memperkenalkan

"Upacara pembukaan Festival Lagu Rakyat tahun ini tetap memperlihatkan ciri-ciri khas yaitu kerakyatan , internasional, modern dan artistik, dan dimanifestasikan secara konkret ke dalam 4 bagian yaitu Musim Semi, Musim Panas, Musim Rontok, dan Musim Dingin. Misalnya pada musim Semi, dalam panggung akan terlihat pemandangan dan suasana musim Semi, hutan Bambu Feng Wei atau bambu ekor burung funix , tetumbuhan khusus yang hanya terdapat di Guangxi dijadikan dekorasi panggung, dan sampai musim dingin, dekorasi panggung berganti pemandangan salju.

Upacara Pembukaan Malam Kesenian Lagu Rakyat Nanning terutama menyuguhkan acara nyanyi, sedangkan upacara penutupannya terutama mempersembahkan acara-acara tari dan nyanyi berbagai negara Asia Tenggara, khususnya memperlihatkan pemandangan romanis dan indah di daerah tropis . Kedua Malam kesenian tersebut masing-masing disutradarai Lang Kun dan Chen Weiya, kedua sutradara Malam Kesenian yang paling terkenal di Tiongkok.

Menurut keterangan Liu Liling, untuk menata dengan baik upacara penutupan Malam Kesenian Asia Tenggara, sutradara Chen Weiya, selaku Wakil Ketua Ansambel Tarian Dan Nyanyi Negara Tiongkok telah memimpin rombongannya ke berbagai negara Asia Tenggara untuk mengumpulkan nyanyian dan tarian rakyat setempat. Ia sangat tergerak hatinya oleh adat istiadat yang khas dan unik dari rakyat berbagai negara Asia Tenggara, dan lahir pikiran untuk mulai dari tahun ini setiap tahun secara terpusat menyuguhkan acara kesenian khusus dari satu negara di Asia Tenggara, untuk secara terpusat memperlihatkan daya pikat negara tersebut yang lain dari pada yang lain. Tema Festival kesenian tahun ini ialah "Angkor Dalam Impian", dengan tarian dan musik memperlihatkan kebudayaan Angkor Kamboja yang terkenal di dunia.

Liu Liling mengatakan, acara-acara dalam kedua Malam Kesenian itu sangat bagus dan patut dinantikan . Diharapkan pengusaha berbagai negara ke Ekspo Tiongkok-Asean khususnya pengusaha Asia Tenggara dapat menikmati dengan baik Malam Kesenian tersebut.

Saudara Pendenganr, demikian tadi telah kami memperkenalkan Festival Lagu Rakyat Internasional Nanning yang diselenggarakan bersamaan dengan Ekspo Tiongkok-Asean. Terima kasih atas perhatian anda, kita berjumpa kembali dalam acara Ekspo Tiongkok-Asean besok. Inilah peniar anda Lily.

© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040