Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-18 16:09:22    
Perlindungan Peninggalan Budaya Tiongkok Hadapi tantangan urbanisasi

cri

"Beberapa tempat sejarah dan peninggalan budaya di berbagai kota di Tiongkok hilang dan punah," kata Shan Jixiang, direktur Dewan Administrasi Peninggalan Budaya, kemarin.

Menyampaikan sebuah pidato penting pada Majelis Umum ke-15 Badan Internasional untuk Monumen dan Situs (ICOMOS), Shen mengatakan, "urbanisasi menyebabkan timbulnya beberapa masalah dalam pelestarian peninggalan kebudayaan Tiongkok."

Sebuah "krisis identitas" telah menjadi masalah umum dalam perkembangan kota. Banyak kota satu sama lainnya meniru bentuk beberapa kompleks bangunan yang berskala besar dan gedung-gedung bertingkat, menghasilkan ribuan kota yang terlihat sama," kata Shan.

Beberapa kota bersejarah dipenuhi oleh kompleks-kompleks besar yang baru saja berdiri, katanya.

"Bagian kota tua, yang memuat kenangan sejarah kota yang bercagar terbaik dan terkaya, sering menjadi bagian yang diperebutkan oleh para pengusaha properti. Dengan alasan efesiensi ekonomi, gedung-gedung pencakar langit yang telah dibangun di beberapa daerah lama kota, telah merusak peninggalan kebudayaan kota dan bentuknya," kata Shan.

Ia mengatakan, bahwa di beberapa kota, langkah-langkah pemindahan diterapkan terhadap rumah-rumah yang berbahaya maupun yang tua. Semuanya diratakan. Bangunan-bangunan baru berdiri, tapi bangunan lama musnah. Lingkungan tradisional dan keaneka ragaman sifat jalan sejarah dan kebudayaan terinjak-injak.

Dalam beberapa tahun ini, bentuk dari beberapa gedung di kota-kota Tiongkok telah difokuskan pada bentuk-bentuk khusus. Terlalu banyak tekanan cenderung untuk memiliki bentuk yang unik dan asli. Hubungan gedung dengan tempat kebudayaan tidak dipertimbangkan, kata Shan.

"Kebanyakan bentuk-bentuk gedung tidak mempunyai arti sejarah atau kebudayaan dan tidak mempertunjukkan inovasi arsitektur; sebaliknya, mereka mengkontribusikan kehilangan tradisi etnis dan erosi dari sifat lokal tempat-tempat sejarah, kata Shan.

"Untuk memenuhi kebutuhan bagi kecepatan dan efisiensi tinggi, banyak kota sejarah mengalokasikan dana besar bagi pemindahan rumah dan pembangunan jalan, memperlebar jalan-jalan tradisional dan membangun sistem jalan utama. Jalan dan gang tua diganti dan dimusnahkan," katanya.

Beberapa tempat sejarah dan bentuk-bentuk mereka telah mendapat ujian yang berat oleh penggunaan yang berlebihan dan distorsi pembangunan. Meningkatnya jumlah turis juga telah menambah beban berat bagi tempat peninggalan bersejarah, menghasilkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap sebagian monumen dan tempat kebudayaan, tambah Shan.