Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-19 14:58:02    
Danau Qinghai

cri

Di bagian timur laut Dataran Tinggi Qinghai-Tibet yang dijuluki sebagai Atap Dunia ada sebuah danau seluas 4.500 km persegi yakni Danau Qinghai. Sejak zaman dahulu kala, danau ini merupakan tempat tujuan wisata yang menarik, selain pemandangan alamnya yang khas, adat istiadat warga setempat di sekitar danau itu juga menarik minat semakin banyak wisatawan.

Berangkat dari Xining, ibukota Provinsi Qinghai dengan mobil ke arah barat, sepanjang jalan kita akan menyaksikan pegunungan yang sambung menyambung, padang rumput yang luas, serta kawanan domba dan sapi. Setelah berjalan kira-kira 150 km, di kejauhan tampak samar-samar pemandangan biru di mana air dan langit menyatu. Setelah semakin dekat, warna air danau yang tadinya biru muda menjadi biru tua, danau membentang luas tak bertepi, itulah Danau Qinghai, yang dijuluki sebagai Mutiara Dataran Tinggi.

Direktur Biro Pariwisata Kabupaten Gonghe Keresidenan Otonom Tibet Hainan yang terletak di tepi selatan Danau Qinghai bernama Li Yuanlin mengatakan bahwa jauh lebih 200 juta tahun yang silam, Dataran Qinghai-Tibet merupakan laut, kemudian dasar laut itu menyembul makin tinggi akibat otogenesis atau gerakan pembentukan gunung sehingga air laut dikelilingi oleh gunung-gunung menjadi danau-danau besar dan kecil, Danau Qinghai adalah salah satu di antaranya yang paling terkenal.

Agar para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan indah danau itu, Kabupaten Gonghe menyediakan 10 kapal pesiar.

Dikatakan oleh Li Yuanlin, berpesiar dengan menumpang kapal di Danau Qinghai selain melihat pemandangan danau yang indah, ada dua tempat yang patut dikunjungi yakni Pulau Burung yang merupakan tempat di mana burung migran paling memusat di Tiongkok dan paling banyak jenisnya, sekitar 40 jenis lebih; dan yang lain adalah Gungung Haixin yang merupakan tempat agama yang bersejarah lama.

Menumpang kapal di danau itu tampak air danau yang biru seperti bersambung dengan langit yang juga biru. Sejauh mata memandang, danau luas tak bertepi. Meluncur di atas danau itu, kita kadang lupa bahwa kita berada pada ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut.

Pulau Burung yang terletak di bagian barat laut danau luasnya 0,8 km persegi. Setiap musim semi, berbagai jenis burung migran dari Tiongkok selatan dan Asia Tenggara berbondong-bondong datang ke pulau itu dan membuatnya menjadi dunia yang ramai, ratusan ribu ekor burung sibuk dari pagi sampai malam mengangkut rumput dan ranting pohon untuk membuat sarang baru. Antara bulan April dan Mei, burung-burung itu mulai bertelur dan membesarkan anaknya, dan sampai bulan Juni dan Juli, anak-anak burung itu sudah bisa terbang mengikuti induknya mencari makan. Burung-burung itu beterbangan di langit biru atau bermain di permukaan air danau, atau istirahat di pantai pasir, seluruh pulau menjadi kerajaan burung.

Kondisi geografi dan lingkungan alam yang unik membuat pulau itu dunia burung yang ideal untuk berbiak. Burung-burung tertarik oleh udara di sini yang hangat, lingkungan yang sepi, air dan rumput yang subur, serta jenis ikan yang banyak. Di sini, wisatawan bisa menyaksikan burung-burung itu jauh-jauh melalui teropong agar tidak mengganggu mereka.

Seorang wisatawan bernama Zhou Ying mengatakan bahwa ia belum pernah melihat begitu banyak burung, sungguh menakjubkan.

Gunung Haixin yang terletak di sebelah selatan pusat danau sangat indah lingkungannya. Di sana terdapat kuil, patung Buddha dan lukisan dinding. Pemandangan alam dan bangunan-bangunan yang khas membentuk lukisan alam yang indah.

Menyaksikan adat istiadat penduduk setempat merupakan acara lain yang menarik dalam rangka tamasya di Danau Qinghai.

Di sekitar Danau Qinghai bermukim lebih 20 etnis, terutama etnis Tibet. Yang sedang kita dengar ini adalah nyanyian pemuda pemudi dalam upacara perkawinan etnis Tibet. Pertunjukan acara perkawinan itu digelar agar wisatawan mengenal proses upacara perkawinan penduduk etnis Tibet.

Pejabat setempat bernama Cairangji mengatakan, proses upacara perkawinan yang dipertunjukkan itu sudah disederhanakan. Tenda ini digunakan sebagai rumah orangtua mempelai wanita, sekaligus sebagai rumah orangtua mempelai laki-laki. Wisatawan juga boleh ikut memerankan mempelai laki-laki atau wanita.

Pacu kuda gaya Tibet juga merupakan acara yang sangat menarik. Selain itu dipagelarkan pula pertunjukan memanah, tarik tambang dan gulat gaya Tibet. Ketika malam tiba, api-api unggun dinyalakan di tepi danau, gadis-gadis dan pemuda Tibet akan mengajak Anda menari dengan diiringi lagu-lagu Tibet yang riang gembira.

Pemandangan dataran tinggi dan lanskap budaya yang unik Danau Qinghai menarik semakin banyak wisatawan mancanegara. Caron Margareth dari Perancis mengatakan,"Danau Qinghai sangat indah dan acaranya juga menarik. Orang-orang di sini mengenakan pakaian yang indah dan cukup mode. Saya senang bertamasya di sini."