Konferensi internasional kerja sama antinarkotika Asian-Tiongkok yang kedua ditutup di Beijing kemarin. Tiga dokumen penting antara lain Deklarasi Beijing yang diluluskan pertemuan itu menetapkan titik berat dan target konkret kerja sama antinarkotia Tiongkok-Asean untuk tahap berikutnya.

Dalam jumpa pers yang diselenggarakan setelah penutupan pertemuan itu, Wakil Kepala Komisi Antinarkotika Nasional Tiongkok, Zhang Xinfeng mengatakan,"Pertemuan kali ini sangat produktif. Sebagai hasil upaya bersama semua wakil yang hadir, konferensi telah meluluskan Deklarasi Beijing dan Rencana Aksi Kerja Sama Antinarkotia Tiongkok-Asean yang telah diperbaharui. Kedua dokumen itu telah menrencanakan secara menyeluruh aksi Tiongok dan Asean di berbagai bidang antinarkotia untuk masa 5 tahun ke depan, menyatakan komitmen teguh Asean dan Tiongkok kepada seluruh dunia untuk meningkatkan kerja sama antinarkotika, dan mempunyai arti penting untuk mendorong kerja sama antara Asean dan Tiongkok di bidang antinarkotika."

Deklarasi Beijing yang diluluskan konferensi kali ini telah menetapkan titik berat pekerjaan antinarkotika di kawasan Asia Tenggara untuk tahap berikutnya, mengimbau negara-negara terkait mengadakan komunikasi dan pertukaran tepat ada waktunya, serta meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral. Bersamaan dengan itu, deklarasi mengimbau masyarakat internasional mengambil tindakan positif, mengumpulkan dana dan menyediakan bantuan teknik, membantu penyelesaian masalah narkotika di kawasan ini untuk selekasnya mewujudkan target bebas narkotika di Asean dan Tiongkok pada tahun 2015.

Wakil Sekretaris Jendral Sekretariat Asean Villacorta menilai tinggi hasil yang dicapai pertemuan kali ini. Ia menyatakan yakin terhadap peningkatan kerja sama antara Asean dan Tiongkok di bidang pemberantasan kejahatan narkotika. Dikatakannya,"Adalah di luar dugaan Konferensi Internasional Kerja Sama Antinarkotika Asean-Tiongkok yang kedua mencapai hasil seperti sekarang ini selang 5 tahun sejak pertemuan yang pertama. Pada saat konferensi itu didirikan beberapa tahun lalu, kami tidak menyangka ia bisa dengan cepat berkembang sampai tahap seperti sekarang ini. Kini, kerja sama antara anggota Asean serta antara Asean dan Tiongkok di bidang pemberantasan kejahatan narkotika sudah lebih mendalam dan erat serta membuahkan banyak hasil. Kami sangat terkesan oleh hasil-hasil itu. Hal ini membuktikan, selama kita bersatu dan bekerja sama, kita akan dapat mencapai hasil yang tak terduga." Demikian kata Villacorta.

Sejak Konferensi Internasional Kerja Sama Antinarkotika Asean-Tiongkok yang pertama di Bangkok tahun 2000, situasi narkotika di kawasan Asia Tenggara telah mengalami perubahan baru. Namun, meski luas penanaman candu di daerah "segi tiga emas" sudah semakin berkuarang dan produksi heroin terus menurun, namun bahaya narkotika tradisional masih tetap ada. Sementara itu, kejahatan-kejahatan pembuatan dan penyaluran narkotika tipe baru jenis amphetamine di kawasan ini semakin marak, jumlah narkotika jenis amphetamine yang disita menempati 80 persen jumlah narkotika sejenis yang disita di seluruh dunia. Selain itu, jumlah pemadat, khususnya pemuda remaja bertambah dengan darastis, dan masalah penyakit AIDS yang dipicu oleh pemakaian narkotika juga semakin serius. Oleh karena itu, pertemuan kali ini telah mengajukan gagasan untuk mengambil aksi bersama guna meningkatkan pemberantasan kejahatan lintas perbatasan di bidang narkotika jenis amphetamine di kawasan ini dalam upaya untuk membendung maraknya narkotika tipe baru. Dikatakan oleh Zhang Xinfeng,"Menghadapi situasi gawat produksi, penyaluran dan penyalah gunaan narkotika jenis amphetamine di kawasan ini, konferensi telah meluluskan gagasan yang diajukan delegasi Tiongkok untuk melancarkan aksi bersama oleh Tiongkok dan Asean untuk memberantas kejahatan narkotika jenis amphetamine pada tahun 2006. Kami yakin dengan melancarkan aksi bersama negara-negara di kawasan ini serta negara-negara dan organisasi internasional terkait, laju maraknya narkotika jenis amphetamine di kawasan ini akan dapat dibendung secara efektif, dan kemampuan kerja sama antara negara-negara di kawasan ini dalam memberantas kejahatan narkotika akan ditingkatkan lebih lanjut. Hal ini pasti akan mendorong kerja sama antara Asean dan Tiongkok di bidang pemberantasan narkotika memasuki suatu tahap baru.