Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-10-31 16:17:20    
Langkah-langkah Tiongkok untuk Membuka Industri Batu Bara Untuk Penanam Modal Asing

cri

Perusahaan asing lainnya telah mengadakan kerja sama dengan tiga tambang batu bara di provinsi Shanxi, Tiongkok utara, seorang pejabat perdagangan provinsi tersebut mengatakan, hal ini menunjuk usaha besar Tiongkok untuk membuka industri batu baranya kepada penanam modal asing.

Meskipun program usaha patungan ini belum mendapat izin resmi dari Kementerian Perdagangan Tiongkok, tapi para investor asing tidak akan merasakan lagi rintangan kebijakan untuk masuk industri batu bara negara kata Zhang Jitang, direktur departemen penanaman modal asing dengan departemen perdagangan provinsi Shanxi.

Tiongkok telah mengurangi kontrol terhadap penanam modal asing dalam industri batu baranya, kata Zhang, mengakui bahwa kebijakan sekarang mengizinkan bisnis asing untuk menanamkan modal pada semua sektor batu bara kecuali beberapa jenis batu bara langka.

Tiongkok khususnya menginspirasikan para perusahaan asing tersebut dengan teknologi maju untuk menanam modal ke beberapa sektor tersebut sebagai eksplorasi tambang batu bara dan pengolahan intensif batu bara, imbuhnya.

Shanxi adalah penghasil batu bara utama di Tiongkok. Statistik menunjukkan bahwa jumlah cadangan batu bara masih bisa dijamin hingga 272,5 miliar ton, terhitung 1/3 dari jumlah negara.

Dari tahun 2000 hingga 2004 produksi batu bara tahunan Shanxi telah memimpin suatu pertumbuhan rata-rata 30 juta ton setiap tahunnya. Tahun lalu, produksi batu baranya mencapai 493 juta tona, seper empat dari jumlah total produksi batu bara Tiongkok.

Sementara itu, ekspor batu bara provinsi dilaporkan sekitar 43,97 juta ton pada tahun 2004, sekitar 52 per sen dari jumlah negara.

Harga mengembang minyak dan gas pada pasar dunia dan pertumbuhan pesat beberapa sektor energi Tiongkok seperti industri listrik, bersama-sama telah merangsang permintaan dalam negeri untuk batu bara, oleh sebab itu, sektor batu bara telah menjadi semakin hangat, kata Dong Jibin, wakil presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Provinci Shanxi.

"Karena mendapat keuntungan sangat besar di sektor batu bara, industri ini tidak hanya memikat para penanam modal lokal, tapi juga para penanam modal asing," katanya.

Seperti awal tahun 2000, Asian American Coal Inc., perusahaan modal AS melakukan kerja sama dengan seorang penghasil batu bara Shanxi untuk membangun bisnis kerja sama batu bara pertama Tiongkok dengan penanam modal asing.

Pada bulan Agustus ini, bisnis kerja sama batu bara dimulai pelaksaannya dengan kapasitas hasil batu bara tahunan sebanyak 4 juta ton.

Tapi, sejak itu, Shanxi belum menyetujui program kerja sama batu bara lain yang manapun dengan para penanam modal asing hingga saat ini.

"Investasi luar negeri bisa membawa keahlian dan teknologi maju pada produksi dan pengaturan batu bara, yang mana akan membantu menaikkan sektor batu bara Shanxi dan menguntungkan industri batu bara Tiongkok pada akhirnya," kata Xia Bing, seorang peneliti dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Provinsi Shanxi.

Menurut pejabat perdagangan Zhang, Shanxi sedang memikirkan sebuah rancangan peraturan khusus terhadap investasi luar negeri dalam sektor batu bara.

Sebetulnya, para bisnis luar negeri tidak hanya membatasi perhatian mereka pada provinsi utara ini, tapi juga menunjukkan ketertarikan yang besar pada beberapa provinsi penghasil batu bara utama lainnya.

Pada tahun 2004, Grup perusahaan raksasa batu bara dari Brasil telah menandatangani sebuah perjanjian dengan Yongmei Group di provinsi Henan, Tiongkok tengah dan Shanghai Bao Steel Group, dalam sebuah penawaran untuk membangun perusahaan batu bara saham bersama yang besar.

Beberapa perusahaan dari Australia, Republik Korea, Jepang telah datang juga ke Tiongkok untuk mencari beberapa peluang bisnis dalam sektor batu bara di provinsi Shanxi, Tiongkok utara dan Daerah Otonomi Mongolia Dalam.

Tapi, sebagai para penanam modal asing yang telah berkecimpung dalam industri batu bara Tiongkok, juga prihatin terhadap sektor batu bara Tiongkok yang akan didominasi oleh pemodal asing.

Zhu Deren, wakil ketua Asosiasi Batu Bara Tiongkok, mengatakan, "bahwa keprihatinan tersebut tidak penting karena beberapa milik negara melakukan pengawasan yang lebih terhadap sumber penghasilan batu bara Tiongkok."

"Apa yang diperlukan oleh Tiongkok saat ini ialah untuk menyempurnakan beberapa keberadaan undang-undang dan peraturan yang relevan, serta memperbaiki lingkungan bagi investasi supaya dapat membimbing para investor luar negeri dengan baik untuk membantu meningkatkan industri batu baranya," kata Zhu.