Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-02 14:10:52    
Indonesia Akan Jinakkan Tingkat Inflasi

cri

JAKARTA, 1 Nov (Xinhua) ? Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono hari Selasa memerintahkan menteri-menteri kabinetnya untuk mengambil tindakan supaya tingkat inflasi bisa diturunkan. Dalam periode Januari-Oktober, tingkat inflasi telah mencapai 15.65%.

"Presiden mengkhawatirkan tingkat inflasi," kata juru bicara kepresidenan Andi Malarangeng di kantor kepresidenan seusai laporan tentang tingginya tingkat inflasi oleh Biro Pusat Statistik (BPS).

Malarangeng mengatakan bahwa Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator Perekonomian Aburizzal Bakrie and anak buahnya untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah dan untuk mengumumkan pada rakyat tindakan-tindakan apa yang akan diambil.

Ketika ditanya langkah apa yang akan diambil, Andi mengatakan bahwa Menteri Koordinator Perekonomian akan membeberkannya di sebuah jumpa pers di tempat yang sama.

Sementara itu, Wakil Kepala Negara Jusuf Kalla mengadakan rapat kabinet terbatas tentang tingkat inflasi di kantornya hari Selasa lalu. Menteri Aburizzal Bakrie, Menteri Keuangan Jusuf Anwar, dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu beserta Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Sri Mulyani menghadiri rapat tersebut.

Hasil rapat akan diumumkan kemudian di kantor Aburizzal.

Kantor Biro Pusat Statistik juga melaporkan bahwa tingkat inflasi di bulan Oktober adalah 8 persen. 7 persen diakibatkan oleh melonjaknya harga BBM dan naiknya biaya transportasi.

Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie menyatakan bahwa tingkat inflasi Indonesia akan naik sampai 17 persen di akhir tahun ini.

"Sekarang tingkat inflasi sudah mencapai 15,56%, tetapi pada akhir tahun mungkin masih akan naik di luar proyeksi. Mungkin bisa mencapai 17%," katanya hari Selasa lalu.

Ia menyatakan bahwa angka yang diperkirakan ini sangat tinggi karena inflasi dalam beberapa bulan terakhir sudah cukup tinggi dengan angka tahun-per-tahun (25 Oktober 2004 ? Oktober 2005) mencapai 17,89%. Tingkat inflasi pada bulan Oktober 2005 adalah 8,7%

Meskipun demikian, ia mengatakan tingkat inflasi yang tinggi pada bulan Oktober hanya adalah sebuah inflasi kejutan yang akan segera turun pada bulan November dan Desember. "Ini hanyalah suatu tingkat inflasi kejutan yang akan menurun drastic di bulan selanjutnya. Pemerintah dan Bank Sentral telah mengkalkulasi target inflasi di tahun 2006 yang akan kembali menjadi 7 ? 8 persen." Demikian dikatakan sang menteri yang dikutip oleh Kantor Berita Antara.

Sementara itu, pengamat ekonomi Dradjat Wibowo mengatakan bila tingkat inflasi yang tinggi tidak diatasi, lonjakan tingkat inflasi bisa menjadi awal resesi. Enditem.