Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-08 15:04:19    
Berbagai Faktor Penyebab Turunnya Harga Baja

cri

Beijing, 07 November (Xinhua), "Resesi harga baja baru-baru ini di pasar Tiongkok disebabkan oleh berbagai faktor rumit, termasuk beberapa langkah pengawasan makro dan kegiatan spekulasi, serta secara sederhana tidak dapat dihubungkan dengan stok yang berlebihan," kata Qi Xiangdong, Wakil Sekjen dari Asosiasi Besi dan Baja Tiongkok dalam sebuah wawancara eksklusifnya dengan Harian Informasi Ekonomi.

Sejak April tahun ini, harga-harga pasar dalam beberapa produk baja domestik telah turun drastis, sekitar 40 per sen di beberapa tempat dibandingkan dengan level kenaikannya pada tahun ini.

Supaya mengekang penurunan beberapa harga yang drastis, Asosiasi Besi dan Baja Tiongkok secara darurat memanggil beberapa perwakilan dari 45 perusahaan baja utama di seluruh Tiongkok untuk membicarakan masalah ini.

Setelah pertemuan tersebut, semua perusahaan baja setuju untuk memotong hasil baja mereka sebesar lima per sen untuk menstabilisasikan harga pasar.

Merupakan hal yang aneh melihat penurunan tajam harga baja pada tahun ini, kata Qi pada sebuah surat kabar.

Statistik menunjukkan penyediaan sumber baru di pasar domestik sekitar 37,36 juta ton pada sepertiga tiga bulan pertama, naik sekitar 18,6 per sen setiap tahunnya, sementara komsumsi domestik tumbuh sekitar 19,25 per sen dalam periode yang sama, dengan permintaan dan penyediaan secara dasar berkoordinasi.

Sejak bulan April, pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan pengawasan makro termasuk menghapuskan rabat pajak untuk pekerjaan ekspor, membatalkan kebijakan yang menguntungkan terhadap "pengolahan baja gulungan untuk ekspor", dan menurunkan harga rabat pajak untuk ekspor baja gulung, yang mana telah menyebabkan kepekaan dan kepanikan yang berlebihan di pasar, kata Qi.

Pertumbuhan pesat produksi baja Tiongkok yang telah membuat orang-orang khawatir akan kecenderungan harga pada masa yang akan datang, dan orang-orang yang terlibat dalam produksi baja, sektor penjualan, para pakar, dan bahkan beberapa institusi penelitian luar negeri mengharapkan harga baja di Tiongkok turun secara lebih lanjut, katanya.

"Dugaan pasar seperti ini, sebetulnya tidak berdasar," kata Qi. Qi menghubungkan kekacauan pasar dengan beberapa kegiatan spekulasi yang merajalela, mengatakan, peningkatan perdagangan e-commerce yang telah mendorong spekulasi terhadap harga baja.

Lebih dari 200.000 perusahaan yang bergerak dalam perdagangan baja gulungan di Tiongkok, dan beberapa fluktuasi pasar dapat menyebabkan mereka menjadi panik dan memperbesar pengaruh osilasi harga di pasar, kata Qi.

Apakah masalah serius penimbuhan stok yang berlebihan yang hadir di industri baja Tiongkok bisa diukur dengan beberapa indikator persediaan sosial, penjualan, hubungan permintaan dan persediaan dan keuntungan beberapa perusahaan baja, katanya.

Sejak tahun ini, persediaan sosial produksi baja Tiongkok telah diatur pada tingkat yang normal, dan selama periode Januari hingga Agustus sekitar 98,47 per sen produksi baja gulungan telah terjual.

Selama delapan bulan pertama tahun ini, keuntungan dari 68 perusahaan baja utama di Tiongkok meningkat sekitar 19,33 per sen setiap tahun.

"Diperkirakan penimbunan stok yang berlebihan tersebut menyebabkan resesi harga di pasar baja," kata Qi. "Pasar baja Tiongkok masih memiliki ruang untuk perkembangan yang lebih lanjut, dan saat ini, berusaha untuk memulihkan keyakinan pasar," katanya.