Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-09 13:10:37    
Tiongkok Akan Bangun Pasar Air Antar Lembah Terbesar di Dunia

Kantor Berita Xinhua

WUHAN, 8 Nov. (Xinhua) ? Tiongkok akan memulai konstruksi pasar air antar lembah terbesar di dunia di proyek pengalihan air raksasa selatan - utara raksasanya.

Pasar air, yang kontrol makronya akan diambil alih oleh pemerintah di tingkat pusat dan lokal. Perusahaan-perusahaan akan mengoperasikan proyek ini dengan memberi sumber air dan mengatur transmisi air di cabang-cabang sungai. Perusahaan-perusahaan lokal juga dilibatkan dalam suplai air. Demikian dipaparkan Wu Xinmu, seorang ekonom kenamaan Tiongkok.

"Proyek pengalihan air selatan ke utara akan membantu pengalihan lebih dari 40 miliar meter kubik air. Jumlah ini setara dengan seluruh total air di Sungai Kuning, yang merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok. Air akan dialihkan dari daerah-daerah kaya air di selatan Tiongkok ke daerah-daerah utara yang kekurangan air dengan melewati beberapa lembah sungai utama di Tiongkok. Volume air yang diperdagangkan dari pasar jenis ini adalah yang terbesar di dunia," kata Wu yang mengajar di Universitas Wuhan, di bagian tengah propinsi Hubei.

Dalam keseluruhan rencana pembangunan dari proyek raksasa ini, air akan dialihkan dari atas, tengah, dan bawah sungai Yangtze ke utara dan barat laut Tiongkok melalui rute barat, tengah, dan timur.

Konstruksi rute timur dan tengah telah dimulai pada tahun 2002 dan 2003 secara berturut-turut. Konstruksi-konstruksi utama di rute timur dan tengah sendiri telah menelan biaya 124 milyar yuan atau sekitar 15,29 milyar dolar Amerika.

Bila seluruh proyek telah selesai, 13 propinsi Tiongkok, kabupaten, dan daerah-daerah otonomi di bagian utara Tiongkok termasuk Beijing, Tianjin, Hebei, Henan, Shandong, Qinghai, Gansu, Ningxia Hui, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Shaanxi, dan Shanxi dengan total populasi 300 juta akan memperoleh keuntungan dari proyek ini. Areal-areal tadi memproduksi sepertiga total produksi padi Tiongkok dan GDP dengan hanya rata-rata seperlima sumber air perkapita.

Sejauh ini, dua perusahaan, satu untuk pengambilan air dan satu untuk transmisi air di cabang-cabang sungai telah siap dengan rute timur. Dua perusahaan lain telah siap dengan rute tengah.

Propinsi-propinsi yang terkait dan kabupaten-kabupaten telah mendirikan perusahaan-perusahaan mereka sendiri yang spesialisasinya mengatur penyediaan air. Perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab untuk transmisi air di cabang-cabang kanal harus menandatangani kontrak dengan perusahaan lokal tentang penyediaan air.

Rute tengah dari proyek pengalihan air selatan ? utara ini telah didesain untuk mengatasi masalah kekurangan air di kehidupan sehari-hari para penduduk dan untuk tujuan-tujuan industri sepanjang rute.

Dengan budget 92 milyar yuan selama fase konstruksi ini, rute tengah akan bisa menyuplai pasar dengan 9,5 milyar meter kubik pada tahun 2010. Volume dagang tahunan pasar air di rute tengah diperkirakan akan mencapai 28,5 milyar yuan menurut harga air terendah 3 yuan per meter kubik.

Li Antian, seorang spesialis pelestarian air, yakin bahwa meskipun proyek pengalihan air selatan-utara akan berkembang luas dan jauh, kebutuhan pasar tetap saja besar.

"Kondisi ini sangat cocok untuk mengkonstruksi perdagangan air, di mana peran pasar akan memainkan fungsi daarnya dalam mobilisasi sumber-sumber langka," kata Li, yang juga adalah anggota Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok ( MPPR ).

Zhang Jiyao, kepala Kantor Komite untuk Konstruksi Proyek Peralihan Air Selatan ? Utara di Senat mengatakan bahwa mereka akan merencanakan detil-detil berkenaan dengan harga air dengan memperhatikan karakter-karakter proyek pengalihan air ini dan hukum ekonomi pasar.

Professor Wu Xinmu sangat percaya bahwa mengoperasikan pasar air antar lembah raksasa menurut hukum pasar adalah suatu terobosan baru untuk Tiongkok dalam menerapkan suatu pasar air yang berorientasi pasar.

"Dalam proses pembangunan pasar air ini, kita akan memperlakukan air sebagai suatu komoditas. Kita akan memutuskan proporsi investasi dengan prinsip 'investasi untuk penggunaan air dan investasi untuk keuntungan.' Kita juga akan mempromosikan perdagangan air dengan mendukung pemain-pemain pasar di samping mengatur hubungan-hubungan kebutuhan dan persediaan dengan menggunakan harga sebagai pengungkit. Selain itu, kita akan berusaha menemukan sumber-sumber baru air dan menggunakan air secara lebih efisien untuk mengatasi masalah kekurangan air di negara ini," kata Wu.