Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-10 09:46:29    
Pekan Olahraga Asia Timur Ke-4

cri

Pekan Olahraga Asia Timur ke-4 telah berakhir dengan sukses di Daerah Administrasi Khusus Makau Tiongkok. Seperti 3 kali pekan olahraga sebelumnya, kontingen Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, 3 raksasa olahraga Asia Timur yang tradisional tetap menempati 3 urutan terdepan peringkat perolehan medali. Pertukaran dan persaingan antar mereka telah memeragakan taraf tertinggi olahraga Asia dan merupakan tenaga penting untuk mendorong perkembangan olahraga kawasan Asia Timur bahkan seluruh Asia. Dalam acara tetap Ruangan Olahraga kali ini, akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Pekan Olahraga Asia Timur yang diselenggarakan setiap 4 tahun merupakan pesta olahraga komprehensif terbesar skalanya di kawasan Asia Timur. Shanghai Tiongkok, Busan Korea Selatan dan Osaka Jepang berturut-turut menyelenggarakan 3 kali pekan olahraga sebelumnya. Dalam pekan olahraga kali ini seluruhnya dipertandingkan 17 cabang olahraga, di antaranya 11 cabang olahraga Olimpiade dengan diikuti sekitar 3 ribu atlet dari 9 negara dan daerah. Seluruh pertandingan berakhir tanggal 6 bulan ini.

Menyinggung arti Pekan Olahraga Asia Timur, Ketua Dewan Komisaris Panitia Penyelenggara Pekan Olahraga Asia Timur Makau Xiao Weili menyatakan, dengan partisipasi tiga negara kuat olahraga Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, Pekan Olahraga Asia Timur pasti akan memberikan sumbangan menonjol kepada perkembangan keseluruhan olahraga Asia. Ia mengatakan,

"Arti pertama Pekan Olahraga Asia Timur ialah, pertama, tim olahraga yang paling kuat di Asia semuanya di kawasan Asia Timur; kedua, Pekan Olahraga Asia Timur kali ini diselenggarakan setahun sebelum Asian Games Doha tahun 2006, dan ini telah menyediakan sebuah kesempatan pemanasan dan persiapan bagi atlet Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan; dan ketiga, sebagai atlet yang paling brilian di Asia Timur, atlet-atlet Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan pernah mencapai prestasi luarbiasa dalam Olimpiade dan Kejuaraan Dunia lainnya, berkumpulnya atlet-atlet favorit itu dalam Pekan Olahraga Asia Timur pasti akan mendorong lebih banyak atlet ikut serta dalam persaingan untuk tampil dalam Asian Games dan Olimpiade. Dalam pekan olahraga kali ini, Makau juga telah mencapai prestasi baik dan Pekan Olahraga Asia Timur diyakinkan akan mencetak lebih banyak atlet yang luarbiasa dan memberikan sumbangan kepada olahraga Asia."

Dalam persaingan 3 besar Asia Timur, Tiongkok selalu berada pada posisi pelopor. Tiongkok tidak saja berturut-turut menempati urutan pertama peringkat perolehan medali dalam semua 3 kali pekan olahraga sebelumnya, juga menempati urutan kedua peringkat perolehan medali dengan 32 medali emas dan hanya menyusul AS dalam Olimpiade Athena tahun 2004. Tiongkok mengirim kontingen yang terbesar dalam sejarah Pekan Olahraga Asia Timur dengan menurunkan 394 orang atlet dalam pertandingan 16 cabang olahraga, sedangkan tampilnya 11 juara Olimpiade antara lain juara lari gawang 110 meter putera Olimpiade Athena Liu Xiang, juara lari 10 ribu meter puteri Xing Huina dan juara loncat indah papan 3 meter puteri Guo Jingjing tidak saja mengundang perhatian besar warga Makau, juga menunjukkan Tiongkok sangat mementingkan pekan olahraga kali ini.

Menyinggung kedudukan memimpin Tiongkok dalam persaingan 3 besar Asia Timur, Ketua Kontingen Korea Selatan Lee Sung Gook mengatakan,

"Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang adalah 3 negara yang paling kuat di arena olahraga Asia. Lebih-lebih atlet Tiongkok semuanya terseleksi dari 1,3 miliar penduduk dan Tiongkok juga sangat berharap meningkatkan kedudukan negara melalui olahraga. Sementara itu, karena Olimpiade tahun 2008 akan diselenggarakan di Beijing, keinginan Tiongkok untuk menjadi negara kuat olahraga itu semakin keras. Maka, atlet Tiongkok sangat kuat, karena mereka mendapat dukungan kuat pemerintah. Selain itu, olahraga dapat ditingkatkan melalui persaingan. Tanpa persaingan tidak mungkin diperoleh perkembangan. Misalnya, kalau hanya tinggal Tiongkok sendiri yang unggul dan tiada rival, itu sama dengan bertanding dengan diri sendiri dan akan kehilangan tenaga gerak untuk mencapai peningkatan. Justru terdapatnya rival alot seperti Korea Selatan dan Jepang baru dapat menggairahkan atlet Tiongkok berjuang terus."

Untuk mempersiapkan pertandingan Asian Games Doha tahun 2006 dan Olimpiade Beijing tahun 2008, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan menurunkan banyak atlet muda dalam pekan olahraga kali ini. Kepala Kontingen Jepang ke Pekan Olahraga Asia Timur Sakarai Koji menyatakan, urutan peringkat perolehan medali emas dalam pekan olahraga kali ini tidak diindahkan mereka. Yang lebih dipentingkan mutu pertandingan. Melalui pesta olahraga kali ini diharapkan ditemukan lebih banyak atlet baru dan mencadangkan tenaga bagi persaingan kelak hari. Ia mengatakan,

"Dalam Olimpiade Athena, Tiongkok dan Jepang telah mencapai prestasi baik. Di Asia dan juga di Asia Timur, selalu Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan memperebutkan medali emas, maka dilihat dari Asia bahkan seluruh dunia, ketiga negara itu merupakan tenaga utama yang mendorong perkembangan olahraga. Persaingan olahraga antar mereka juga akan berlangsung terus dalam waktu jangka panjang."

Demikian kata Kepala Kontingen Jepang ke Pekan Olahraga Asia Timur Sakarai Koji.