Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-11 16:49:50    
Suasana Lebaran di KBRI Beijing

cri

Setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, masyarakat muslim dan muslimat di dunia yang melaksanakan ibadah puasa telah memasuki Hari Raya Idul Fitri sejak seminggu yang lalu. Warga muslim Indonesia yang bermukim di Beijing, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, menikmati kebebasan berkeyakinan mereka di sini. Pada malam hari raya idul fitri atau malam berakhirnya bulan Ramadhan, beberapa warga Indonesia baik staff dan pejabat KBRI, pelajar dan pekerja yang beragama Islam berkumpul di ruangan sholat di KBRI untuk melakukan takbir bersama yang menandakan bahwa hari lebaran telah tiba, yang merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim dan muslimat di dunia, setelah diuji oleh Ramadhan selama satu bulan penuh.

Sungkem bersimpuh kepada ayah dan bunda serta bersilaturrahmi dengan keluarga besar, kerabat dan handai tolan dengan keikhlasan tanpa batas. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Ada sajian ketupat, atau berbagai hal lain yang mencirikan suasana lebaran ini.

Namun sayangnya tidak selamanya semua keinginan itu bisa diwujudkan, lantaran beragam kendala, salah satunya jarak yang terentang ribuan mil jauhnya dari keluarga, membuat keinginan merayakan lebaran bersama, jauh dari harapan. Berbagai perasaan timbul di hati para warga Indonesia yang saat itu merayakan lebaran di Beijing, ada yang bersuka cita dan ada pula yang mengharukan, terutama bagi para pelajar dan pejabat KBRI yang baru saja datang atau ditugaskan ke Beijing. Yang sebelumnya mereka kerap merayakan Idul Fitri berkumpul dengan anggota keluarga.

"Suasana lebaran di sini sungguh berbeda dengan di Indonesia, di mana mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam, jelas Lebaran dirayakan dengan meriah, saling kunjung keluarga, makan bersama, dan acara-acara silaturrahmi lainnya, tapi meskipun begitu, saya berusaha untuk tidak merasakan kesedihan yang mendalam, karena saya bisa berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia lewat telpon dan berkirim surat melalui e-mail. Di mana di sini juga saya menemukan keluarga baru, yaitu para pejabat dan staff KBRI, yang sangat ramah dan hangat menyambut kehadiran saya di sini. Jadi saya pikir, tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok yang saya rasakan antara di Indonesia dan di Beijing." Demikian kesan yang dirasakan oleh Bapak Ariyanto Suroyo, Sekretaris III bagian Penerangan, Sosial, dan Budaya.

Memang Bapak Ariyanto belum pernah merasakan sendiri suasana lebaran di negeri orang. Ini merupakan pengalaman pertamanya berlebaran jauh dari keluarga. Jadi wajar jika kesan haru sedikit timbul di hari lebaran ini, lantaran kekhasan suasana Idul Fitri di Indonesia yang berbeda dengan di sini.

Keharuan lain yang diungkapkan oleh salah seorang staff KBRI Beijing di sini ialah, saat bersalam-salaman saling berma'afan dengan para warga Indonesia yang saat itu berkumpul di KBRI. Ia melihat satu keluarga lengkap yang bisa merayakan lebaran bersama. "Aduh?perasaan saya terasa sedih dan kangen, teringat keluarga di Indonesia," demikian Emilia menuturkan di sela-sela acara perayaan Idul Fitri di KBRI. Tak ayal lagi, selepas sholat Ied, Emilia segera mengangkat telpon untuk menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri, memohon ampunan kepada ayah-bunda serta kerabat.

Sama halnya dengan kebiasaan di Indonesia, suasana lebaran di Beijing, selalu disertai oleh berbagai hidangan baik penganan maupun berbagai makanan dan minuman yang biasanya akan lebih variatif dan berlebih selama lebaran tersebut. Para ibu rumah tangga akan berusaha menyediakan makanan dan minuman terbaiknya bagi keluarga serta kerabatnya dalam suasana lebaran tersebut. Demikian pula halnya dengan KBRI Beijing juga menyediakan lontong dan nasi yang dilengkapi dengan lauk pauk yang umumnya bermacam-macam, disertai pula dengan berbagai kue-kue kecil dengan variasi rasa asin, pedas, asam, dan manis tersedia pula di atas meja. "Tapi meskipun tidak semeriah di tanah air, tapi suasana lebaran di sini, terutama di KBRI Beijing tetap dilaksanakan dengan khidmat dan sederhana, serta cukup dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia di Beijing." Demikian kata Bapak Danto, Pejabat Diplomat, untuk Perwakilan RI di Beijing.

Lebaran yang jauh dari keluarga dan suasana yang berbeda dari Indonesia, benar-benar dirasakan keharuan dan kenikmatannya oleh para warga Indonesia di sini. Untungnya ada KBRI sebagai perwakilan negara Indonesia, sekaligus tempat dan rumah kedua bagi para warga negara Indonesia di sini. Di sini pulalah para warga bisa merasakan suasana lebaran Idul Fitri ala Indonesia, meskipun suasananya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan di Indonesia, walaupun demikian, seperti kata Bapak Danto, semua warga sangat menikmatinya.