Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-11 18:48:32    
Memberi Merek untuk Negara Ditekankan di Forum Kerja Sama Budaya Asia di HK

cri

HONG KONG, 10 Nov. (Xinhua) ?Forum Terbuka membuka Forum Kerja Sama Kebudayaan Asia 2005 di Hong Kong hari Kamis kemarin dengan menekankan martabat budaya yang menekankan produk-produk budaya berkualitas tinggi dan nation branding di kawasan tersebut.

Forum Kerja Sama Kebudayaan Asia ini diadakan untuk yang ketiga kalinya oleh Biro Dalam Negeri Hong Kong. Forum kali ini bertema Merek Asia. Selaras dengan tema tahun ini, Forum Terbuka memfokuskan pada konsep branding, yang menyangkut perlindungan kepada hak milik intelektual, masa depan film-film Asia, dan kesempatan untuk publikasi lintas budaya.

Penggagas konsep Indeks Merek Negara adalah Simon Anholt, dosen Arkeologi dan Museologi Universitas Peking dan Song Weon Geun, Direktur Hubungan Internasional Perusahaan Broadcasting Munhwa dari Korea Selatan. Mereka berdua diundang sebagai pembicara pada hari pertama Forum Terbuka.

Pada forum tersebut, Anholt menyampaikan pidato berjudul "Branding Countries" yang artinya "Memberi Merek kepada Negara-negara." Ia mengatakan bahwa pemberian merek kepada negara-negara adalah proses sistematis yang menyelaraskan kebijakan, investasi, inovasi, tingkah laku, dan komunikasi suatu negara dalam sebuah strategi yang jelas untuk mencapai suatu identitas negara yang daya saingnya meningkat.

Hal ini bisa sesederhana melakukan harmonisasi promosi departemen pariwisata dan agen promosi investasi. Tetapi hal ini juga bisa berarti suatu kebijakan yang berdekade-dekade untuk menkoordinasikan budaya, olahraga, pendidikan, kebijakan, perdagangan, dan beberapa aspek lain menjadi suatu proses yang koheren dan terencana.

Menurut Anholt, hal ini bukannya slogan, logo, atau iklan. Satu-satunya cara untuk mencapai suatu reputasi adalah dengan meraihnya. Strategi branding atau memberi merek bisa membantu mengubah perilaku nasional yang menuju ke reputasi yang lebih baik.

Drama TV Korea Selatan Dae Jang Song Weun Geum meroket di rumah sendiri maupun luar negeri, seperti Jepang, Daratan Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan.

Produser Dae Jang Keum Song Weon Geum mengemukakan faktor-faktor yang mendorong popularitas drama ini di antara pemirsa Asia di hadapan forum.

Ia menyebutkan bahwa meskipun drama seri tersebut memaparkan budaya tradisional Korea, drama tersebut mencerminkan nilai-nilai universal dan keyakinan yang dimiliki oleh orang-orang Asia.

Karena mengenali nilai-nilai dan keyakinan itu, pemirsa Asia merasa haru dan kepuasan dari drama itu, kata Song.

Dibanjiri dengan gaya hidup dan budaya Barat, orang-orang Asia mulai menghargai Dae Jang Keum sebagai jendela untuk melihat kembali budaya tradisional mereka dengan penuh rasa bangga, tambah Song.

Selain itu, drama berperan sebagai contoh untuk masyarakat berbasis pengetahuan di mana hanya profesionalisme dan kemampuan dihargai. Hal ini terutama terjadi di masa sekarang di mana manajemen yang berorientasi pada konsumer menentukan segalanya.

Dae Jang Keum juga menjadi jembatan yang menghubungkan Asia untuk menjadi komunitas budaya yang unik yang berbagi nilai-nilai yang sama. Hal ini menurut Song adalah alasan lain mengapa drama ini menjadi sangat populer.

Dalam pidatonya, Lin Meicun, seorang dosen dari Universitas Peking memperkenalkan suatu peta abad pertengahan tentang Jalan Sutra yang memperlihatkan lanskap Mongolia yang baru saja ditemukan di Jepang.

Lin mengatakan bahwa penemuan peta ini sangat penting karena peta ini menunjukkan pengetahuan geografis yang sangat kaya yang telah dimiliki orang-orang jaman Dinasti Ming.

Peta ini juga menunjukkan bahwa di abad ke-16, pengetahuan Tiongkok tentang geografi masih yang teratas di dunia.

Para selebritis dan orang-orang penting dari dunia budaya dan bidang-bidang kreatif diundang untuk menjadi pembicara-pembicara tamu dalam Forum Terbuka tiga hari ini. Mereka termasuk: Dosen Sejarah Universitas Yale Jonathan Spence, komponis terkenal Hong Kong Joseph Koo dan sutradara terkenal Hong Kong Peter Chan. Enditem.