Beijing, 28 November (Kantor Berita Xinhua), Setelah sukses dari misi angkasa berawak keduanya, kini program ruang angkasa Tiongkok berencana untuk mengirim seorang astronot ke bulan dan membangun sebuah stasiun ruang angkasa pada 15 tahun ke depan, kata seorang pejabar kemarin.
" Saya pikir hal ini akan dilaksanakan dalam waktu 10 hingga 15 tahun ke depan, pada saat itu kami telah memiliki kemampuan untuk membangun stasiun ruang angkasa milik kami sendiri dan untuk melakukan pendaratan di bulan," kata Hu Shixiang, wakil panglima program penerbangan ruang angkasa berawak.
Tapi tujuan tersebut adalah suatu kegiatan yang memerlukan dana cukup dari pemerintah. Hu menjelaskan bahwa program antariksa harus sesuai dengan perkembangan keseluruhan negara yang lebih besar.
Hu pada saat itu sedang berada di Hong Kong dengan dua orang taikonot yang telah sukses melaksanakan misi angkasa luar Tiongkok yang kedua pada bulan Oktober yang lalu. Dia mengatakan hal tersebut selama sesi tanya jawab berlangsung dengan para eksekutif dari berbagai stasiun televisi dan surat kabar.
Nie Haisheng dan Fei Junlong mengitari bumi selama lima hari di dalam kapsul Shenzou 6, atau persisnya 115 jam dan 32 menit, menempuh jarak dua juta mil. Misi angkasa berawak Tiongkok yang pertama ialah pada tahun 2003, ketika astronot Yang Liwei mengorbit bumi selama 21,5 jam.
" Impian Tiongkok ingin menguasai teknologi untuk jalan di angkasa (space walk) dan dua penggabungan (docking) dua wahana angkasa Tiongkok di antariksa menjelang tahun 2012," kata Hu. Dia mengatakan, bahwa Tiongkok sedang membangun program antariksanya untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk berkompetisi dengan AS. "Ini bukan persaingan era Perang Dingin," ujarnya.
Hu menekankan maksud Tiongkok menggunakan eksplorasi ruang angkasa adalah untuk perdamaian, pemerintah bersedia bekerja keras dengan masyarakat di seluruh dunia untuk penggunaan ruang angksa dengan damai."
Hu mengatakan, beberapa pejabat ruang angkasa Tiongkok ingin mempelajari pembuatan roket yang memiliki kemampuan untuk membawa pesawat antariksa seberat 27,5 ton, tiga kali lebih besar dari kapasitas roket yang mereka miliki saat ini, tapi pemerintah belum menyetujui dana rancangan ini.
Hu menolak biaya program antariksa yang terlalu mahal untuk Tiongkok, meskipun negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, tapi saat ini masih berupaya mengentaskan kemiskinan.
Hu mengatakan, misi ruang angkasa saat ini telah menghabiskan dana sebesar 111, 4 juta dolar AS, dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan oleh Tiongkok untuk memerangi polusi yaitu sebesar 23,5 miliar dolar AS pada tahun lalu.
" Pada kenyataannya, Tiongkok menyadari bahwa sukses misi ini merupakan lompatan besar untuk meningkatkan prestise di mata dunia dan mempromosikan kemajuan teknologi ruang angkasa Tiongkok," kata Hu.
|