Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-11-28 15:37:10    
Tiongkok dan Asean Aktif Bangun Zona Perdagangan Bebas Bilateral

cri

Ekspo Tiongkok-ASEAN ke-2 yang dimaksudkan untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN digelar di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi pada tanggal 19 sampai 22 Oktober yang lalu. Selama ekspo tersebut, tidak saja dilakukan perdagangan komodit dan konsultasi investasi, tapi juga dilakukan pembahasan antara pejabat dan pengusaha dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN mengenai pembukaan dan pengembangan pasar bilateral. Pejabat Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan, dewasa ini pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN berjalan lancar, Tiongkok dan ASEAN akan bersama-sama aktif membangun zona perdagangan bebas bilateral.

Zona perdagangan bebas artinya yalah dua atau lebih dari dua negara, daerah atau zona cukai pabeaan tunggal membentuk zona ekonomi atau grup ekonomi yang menghapuskan pembatasan cukai pabeaan dan non-cukai pabean lainnya di dalamnya, dan melaksanakan proteksi perdagangan di luarnya. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dan ruang perluasan perkembangan perdagangan dengan luar negeri yang stabil , pemimpin-pemimpin Tiongkok dan 10 negara ASEAN bersama-sama menandatangani Persetujuan Kerangka Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh Tiongkok-ASEAN pada tahun 2002, dan secara resmi menghidupkan proses perundingan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN. Deputi Menteri Perdagangan Tiongkok Chen Jian di depan ekspo kedua itu menyatakan, dewasa ini pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN berjalan lancar.

"Tiongkok berbatasan dengan ASEAN, kebudayaan banyak persamaannya, kerja sama antara kedua pihak di bidang perdagangan, investasi dan teknologi semakin erat. Pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN terus mencapai kemajuan baru, proses pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN mendahului proses perundingan zona perdagangan bebas Tiongkok dengan neagara atau daerah lainnya, prestasi yang dicapai juga paling nyata, efektif dan menonjol."

Chen Jian mengatakan, dari tahun 2002 sampai 2004, vulume perdagangan bilateral antara Tiongkok dan ASEAN meningkat dengan laju 38,9% setiap tahun. Volume perdagangan bilateral pada tahun 2004 mencapai 105,9 miliar dolar AS, dengan satu tahun lebih awal mewujudkan target yang diajukan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiaobao bahwa volume perdagangan bilateral menerobos 100 juta dolar AS. Tiongkok dan ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar ke-4 bagi satu sama lain.

Untuk menjadikan perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN lebih bebas dan leluasa, pada akhir tahun lalu, Tiongkok dan mayoritas negara ASEAN mulai melaksanakan "Rencana Panen Awal" dalam kerangka zona perdagangan bebas, dengan menurunkan pajak produk pertanian. Hingga tahun 2006, produk pertanian dalam zona akan melaksanakan bebas pajak. Pada akhir tahun lalu, Tiongkok dan ASEAN menandatangani "Persetujuan Perdagangan Komoditas" dan "Persetujuan Mekanisme Untuk Menyelesaikan Persengketaan" supaya mengakhiri perundingan perdagangan komiditas. Pada bulan Juli lalu, kedua pihak mulai secara berangsur-angsur saling memberikan perlakuan pajak preferensial untuk lebih dari 7,000 jenis produk yang berasal dari kedua pihak.

Seiring dengan dipercepatnya proses pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, ASEAN bukan saja menjadi sumber impor pentig Tiongkok, tapi juga salah satu daerah penting investasi perusahaan Tiongkok ke luar negeri. Dihitung sampai paro pertama tahun ini, terdapat lebih dari 880 perusahaan non moneter yang dibuka oleh perusahaan Tiongkok di 10 negara ASEAN dengan volume investasi yang disetujui oleh Tiongkok mencapai 1 miliar dolar AS. Menurut pejabat kedua pihak untuk urusan ekonomi dan perdagangan, yang urgen dewasa ini yalah membentuk mekanisme perdagangan dan investasi yang transparan, bebas dan leluas. Direktur Politik Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Soo Seng mengatakan: "Saya mengharapkan Tiongkok dan ASEAN dapat meningkatkan kerja sama supaya komoditas, jasa dan investasi dapat bergerak lintas wilayah dengan bebas. Saya pikir kami seharusnya membahas bahwa bagaimana membuat pedagang kami memperoleh keuntungan dari zona perdagangan bebas. Berbagai negara seharusnya mendirikan mekanisme perangsangan yang selayaknya, merangsang masuknya modal asing dan selekasnya mewujudkan liberalisasi perdagangan jasa. "

Dikabarkan, perundingan antara Tiongkok dan ASEAN tahun ini akan difokuskan pada perdagangan jasa dan investasi. Lingkup bidang jasa sangat luas, termasuk pariwisata, jasa tenaga kerja, transportasi dan moneter. Kerja sama Tiongkok dan ASEAN mempunyai potensi yang sangat besar di bidang tersebut. Menurut statistik, jumlah wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEAN mencapai 2,7 juta orang, yang merupakan 1/3 jumlah wisatawan Tiongkok ke luar negeri tahun lalu. Sementara itu, negara-negara ASEAN juga merupakan sumber penting wisatawan asing masuk ke wilayah Tiongkok. Tiongkok sudah membuka jalur penerbangan langsung dengan kota-kota utama di negara-negara ASEAN. Dewasa ini Tiongkok sudah mencapai pengertian bersama dengan pemerintah berbagai negara ASEAN mengenai pembukaan perdagangan jasa dan bidang investasi yang akan dibahas selanjutnya satu demi satu.

Di depan ekspo Tiongkok-ASEAN, deputi Menteri Perdagangan Tiongkok Chen Jian menyatakan, keterbukaan dan pertumbuhan pesat ekonomi Tiongkok akan mendatangkan peluang baru bagi perkembangan ekonomi ASEAN. Tiongkok bersedia bersama dengan ASEAN mempercepat perundingan, memperdalam kerja sama di berbagai bidang untuk menjamin terbentuknya Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN tepat pada waktunya pada tahun 2010.

"Pada waktu itu, pasar Tiongkok dan ASEAN akan lebih terbuka, akan lebih menarik bagi investor di luar zona, dan terwujud kemenangan bersama di bidang penyerapan perdagangan dan modal asing. Pada 5 tahun ke depan, Tiongkok akan terus memperdalam persahabatan tetangga baik, bersahabat dan bermitra serta meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di sekelilingnya. Tiongkok akan memperdalam kerja sama secara menyeluruh dengan ASEAN, khususnya memperdalam kerja sama di bidang-bidang pertanian, teknologi informasi, pengembangan sumber tenaga, eksploitasi aliran Sungai Mekong dan saling investasi, serta perusahaan menengah dan kecil, kesehatan publik dan iptek, terus menginjeksikan aktivitas baru ke dalam kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN yang damai dan makmur, dan bersama-sama mendorong hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral masuk ke tahap baru."

Setelah dirampungkan, Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN akan menjadi pasar besar yang berpenduduk lebih dari 1,8 miliar jiwa. Sampai waktu itu, proporsi perdagangan antar-anggota di dalam zona akan meningkat sampai 30% ke atas dari sekitar 20% pada dewasa ini, dan proporsi saling memanfaatkan dana antar-anggota juga akan ditingkatkan dengan nyata. Tokoh bersangkutan menyatakan, didirikannya Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN akan meletakkan dasar yang damai dan stabil bagi usaha memperdalam kerja sama ekonomi regional.