Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-01 14:43:14    
Petinju Tiongkok Mencapai Kemajuan Yang Menonjol

cri

Menyinggung olahraga tinju, umum jarang mengaitkan olahraga itu dengan orang Tiongkok. Memang, pada waktu lampau orang Tiongkok belum pernah menjuarai nomor olahraga yang selalu dimonopoli oleh petinju Eropa dan Amerika. Akan tetapi, dalam Kejuaraan Dunia Tinju Ke-13 yang diselenggarakan di Kota Mianyang Tiongkok Baratdaya belum lama berselang, petinju Tiongkok secara historik untuk pertama kali meraih medali emas kompetisi tinju kaliber dunia. Dalam acara tetap Ruangan Olahraga kali ini akan kali sampaikan laporan wartawan kami.

Arena tinju dalam jangka panjang selalu didominasi oleh petinju Eropa dan Amerika, dan jarang ada orang Asia yang mencapai prestasi baik. Tinju sebelumnya kurang mengundang perhatian orang Tiongkok dan pernah dilarang karena banyak orang menganggap olahraga itu tidak berkepri-manusiaan. Terus sampai tahun 1986, Tiongkok baru memulihkan olahraga tinju amatir. Namun, sebelum tahun 2000, prestasi petinju Tiongkok di arena tinju dunia selalu tidak begitu memuaskan, prestasi terbaik ialah urutan ke-5 kelas 91 kilogram Olimpiade Atlanta tahun 1996.

Akan tetapi, dalam Kejuaraan Dunia Tinju Ke-13 yang baru berakhir di Kota Mianyang Tiongkok tanggal 20 bulan lalu, petinju Tiongkok mencapai penerobosan yang bersejarah. Petinju Tiongkok Zhou Shiming berhasil meraih gelar juara kelas 48 kilogram setelah mengalahkan petinju Hongaria Pal Bedak dengan keunggulan mutlak, dengan demikian telah merealisasi penerobosan perolehan gelar juara dunia nomor tinju. Seusai Kejuaraan itu, Wakil Ketua Komite Olimpiade Tiongkok Cui Dalin mengatakan,

"Zhou Shiming dalam pertandingan dengan sangat baik menunjukkan taraf dan langgamnya dan memenangkan pertandingan dengan keunggulan relatif besar. Penerobosan itu menambahkan keyakinan kalangan tinju Tiongkok dan juga menambahkan tekad petinju Tiongkok untuk mencapai prestasi baik dalam Olimpiade tahun 2008."

Kejuaraan kali ini diikuti seluruhnya lebih dari 400 petinju dari 70 negara dan daerah, Kuba, Rusia, Azerbaijan dan negara kuat tinju di dunia telah mengirim komposisi yang paling kuat. Zhou Shiming berturut-turut mengalahkan banyak petinju yang terkenal, antara lain Kapten tim Kuba, tim tinju amatir paling kuat di dunia, Juara Olimpiade Athena kelas 48 kilogram Yan Bartelemy Valera.

Tim Tiongkok juga mencapai kemajuan di kelas lain dalam kejuaraan kali ini. Pelatih tim Tiongkok Zhang Chuanliang mengatakan,

" Dalam putaran pertama Kejuaraan ke-11 di Belfast tahun 2001, semua petinju Tiongkok tersisih; dalam kejuaraan ke-12 di Thailand tahun 2003, semua petinju Tiongkok kecuali Zhou Shiming tersisih dalam putaran pertama. Dalam kejuaraan kali ini, hanya seorang petinju Tiongkok tersisih dalam putaran pertama. Dua petinju Tiongkok berhasil memasuki 5 urutan terdepan. Ini menunjukkan bahwa tim Tiongkok telah mencapai kemajuan."

Sejak tahun 2003, tim tinju Tiongkok menunjukkan momentum pertumbuhan yang nyata dalam serangkaian kompetisi internasional. Dalam Kejuaraan Dunia Tinju Thailand tahun 2003, Zhou Shiming tampil sebagai runner up kelas 48 kilogram dan dalam Olimpiade Athena tahun lalu, Zhou Shiming meraih medali perunggu kelas itu dan Lei Yuping, seorang petinju Tiongkok yang lain meraih urutan ke-5 kelas 81 kilogram. Dalam Kejuaraan Dunia tahun ini, selain Zhou Shiming, petinju Tiongkok Li Yang kelas 57 kilogram dan Zhang Zhilei kelas 91 kilogram juga telah menunjukkan potensi yang sangat baik.

Kemajuan yang dicapai petinju Tiongkok selama dua tahun ini juga mengundang perhatian luas arena petinju dunia. Ketua Federasi Tinju Rusia Edouard Khusainov menyatakan, dilihat dari Kejuaraan kali ini, negara yang paling kuat tinju amatir di dunia tetap Kuba dan Rusia, tapi ia telah mencatat, sejumlah negara lain sedang mencapai kemajuan, di antaranya yang paling menonjol adalah tim Tiongkok. Wasit kelas internasional warganegara Hongaria Csotonvic Sandor berpendapat, petinju Tiongkok mungkin belum mempunyai syarat fisik kelas satu tapi tehniknya sangat bagus dan tim Tiongkok kini telah mengadakan persiapan sepenuhnya bagi Olimpiade tahun 2008, pada saat itu mereka akan menjadi lebih matang dan akan menjadi sebuah tim yang menakutkan.

Tinju Tiongkok mencapai kemajuan selama beberapa tahun ini berkat penjajakan terus hukum olahraga tinju dari para pelatih kalangan tinju Tiongkok. Kalangan tinju Tiongkok sejak tahun 2001 telah mengemukakan bahwa tinju Tiongkok harus menjajaki langgam tehnik yang sesuai dengan ciri khas orang Asia. Ketua Federasi Tinju Tiongkok Chang Jianping mengatakan, banyak orang menganggap orang Asia kurang pandai olahraga tinju, sebenarnya bukan demikian, olahraga tinju bukan hanya beradu kekuatan dan fisik, lebih banyak beradu tehnik dan kepandaian. Oleh karena itu, orang Tiongkok dapat mencapai penerobosan dalam olahraga tinju.

Pelatih Kepala Tiongkok Zhang Chuanliang menyatakan, keberhasilan Zhou Shiming untuk kelas 48 kilogram telah memperkokoh jalan pemikiran yang ditetapkan kalangan tinju Tiongkok 3 tahun yang lalu. Ia menyatakan yakin, tim Tiongkok berharapan meraih medali emas nomor tinju yang pertama dalam Olimpiade Beijing tahun 2008.