Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-12 14:09:21    
Perumahan gua Di Provinsi Shaanxi Bagian Barat Laut Tiongkok

cri

Di dataran tinggi tanah kuning bagian barat laut Tiongkok terdapat suatu bentuk perumahan gua. Warga setempat tinggal di rumah gua sudah bersejarah ribuan tahun dan kehidupan perumahan gua juga sangat menarik. Dalam Ruangan Kehidupan Sosial kali ini, mari saudara pendengar ikuti kami melihat-lihat bangunan perumahan kuno itu dan kehidupan penghuni rumah gua.

Saudara pendengar, terutama kita melihat-lihat ke desa Huayuantun Kecamatan Wanhuashan Kota Yanan bagian utara Provinsi Shaanxi. Sebagian besar dari 100 keluarga petani di desa itu tinggal di rumah gua. Zhang Zhijun yang berusia 53 tahun adalah petani biasa di desa itu. Dua orang putranya yang sudah berkeluarga memberinya seorang cucu laki-laki dan seorang cucu perempuan. Kakek Zhang yang turun-temurun tinggal di rumah gua itu menceritakan:" Tinggal di rumah gua baik sekali, hangat musim dingin dan sejuk musim panas. Keluarga saya dari angkatan kakek sudah tinggal di situ sampai sekarang cucuku dilahirkan."

Jauh pada 4,000 tahun yang lalu warga setempat menggali gua sebagai tempat tinggal. Karena tanah di dataran tinggi keras dan lengket, gua tidak mudah runtuh dan biaya pembangunannya juga rendah, sampai sekarang perumahan gua masih tersebar luas di dataran tinggi dan penghuninya mencapai 40 juta orang.

Biasanya tinggi rumah gua 3 meter dan dalamnya 20 meter. Mulut gua atau pintu rumah menghadap mata hari, sehingga tak kurang sinar mata hari di kamar rumah. Pembangunan rumah gua juga sederhana. Di lereng gunung langsung menggali gua, lalu didindingi dengan bata, sehingga rumah gua lebih kuat dan indah kelihatannya.

Menyusuri jalan kecil lereng, wartawan kami tiba di rumah gua Kakek Zhang. Memasuki kamarnya yang luasnya kira-kira 20 meter persegi, tidak terasa gelap karena sinar mata hari memancarkan cahayanya dari jendela rumah gua. Di bagian paling dalam ada sebuah kang atau tempat tidur dari bata yang dapat dihangatkan dan bersambung dengan ujung kang itu adalah meja dapur yang juga dari bata. Pada tiga sisi dinding tempat tidur itu tertempel guntingan kertas dan gambar yang indah. Kepada wartawan kami seorang periset di Gedung Kesenian Rakyat Yanan Provinsi Shaanxi menerangkan, guntingan kertas dan gambar ini selain hiasan, juga berfungsi sebagai kertas dinding, agar selimut tidak langsung berkontak dengan dinding. Ia menjelaskan: "Kesenian rumah gua terbentuk dalam jangka panjang di Shaanxi utara dan bagi setiap orang, rumah gua adalah sebuah dunia kecil tersendiri. Para wanita Shaanxi utara yang gemar kecantikan selalu menghiasi rumah guanya dengan teliti, agar dunia kecil yang dimiliki sendiri itu menjadi lebih indah dan nyaman.

Bentuk perumahan gua dan kesenian rumah gua yang kuno itu juga menarik semakin banyak turis dalam bahkan luar negeri datang mengunjungi dan menginap di situ. Sekarang keluarga Kakek Zhang juga menyediakan beberapa rumah guanya untuk menerima wisatawan disertai hidangan santapan khas setempat.

Kakek Zhang mengatakan, " Cukup laris rumah gua untuk penginapan wisatawan. Keluarga petani yang tidak ada rumah gua, tak selaris kami. Kami menghidangkan masakan khas setempat antara lain ayam dan telur ayam kampung, kue-kue dan lain-lain. Selain itu kami mengadakan pertunjukan tarian Yangko dan kesenian guntingan kertas untuk wisatawan."

Kini di Kota Yanan tempat Kakek Zhang berada itu banyak penduduk setempat mengenal nilai rumah gua yang ditinggalinya turun-temurun dan memanfaatkannya sebagai sumber daya pariwisata untuk memperbaiki penghidupan. Sementara itu Kota Yanan juga mengembangkan sementara obyek wisata yang bertema rumah gua. Antara lain misalnya Hotel Rumah Gua Yanan berupa kelompok bangunan rumah gua yang terbesar di dunia yang berlokasi di Yangjialing. Kini hotel itu sudah menjadi suatu obyek wisata andalan Yanan. Hotel rumah gua itu dibangun menyandari gunung, seluruhnya berjumlah 8 baris dengan 300 buah rumah gua. Dinding rumah gua dihiasi gambar dan guntingan kertas kerajinan tangan petani dan di ambang jendela ditaruh bunga segar. Selain itu untuk memberikannya suasana keluarga petani, di depan pintu rumah gua ditaruh pula gilingan batu dan meja kursi batu. Sementara itu hotel rumah gua dilengkapi juga dengan sanitasi dan sangat bersih dan rapi.

Di hotel rumah gua wartawan kami bertemu seorang wisatawan dari Shanghai bernama Xu. Ia menceritakan:

" Bagaimana wajah rumah gua? Banyak orang dari kota besar tak pernah melihatnya. Rumah gua adalah sesuatu yang berciri khas nasional. Sekalipun rumah gua sekarang diperlengkapi sarana hidup, tapi barang-barang tradisional tetap dipertahankan."

Akan tetapi seiring dengan kedatangan warga kota tempat lainnya berkunjung dan merasakan kehidupan dirumah gua, petani setempat juga meniru warga kota dan mulai pindah dari rumah gua untuk tinggal di rumah bertingkat dua yang lebih luas dan berventilasi. Dalam perjalanan peliputan, suatu pemandangan yang bisa terlihat oleh wartawan kami adalah di belakang bangunan perumahan petani tipe baru berdiri perumahan gua yang menyandari lereng gunung.