Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-13 13:44:46    
Film Dokumenter Paparkan Kebenaran Mengenai Kebrutalan Jepang

cri

BEIJING, 13 Des ? "Saya tidak pernah tahu begitu banyak kebenaran tentang Pembantaian Massal Nanjing sebelumnya," kata Yang Shou setelah menghadiri peluncuran film documenter enam seri kemarin.

Yang, 28, yang tinggal di Nanjing, ibukota provinsi Jiangsu di Tiongkok Timur mengatakan bahwa ia sangat terkejut oleh film tersebut, "1937: Kebenaran tentang Nanjing."

Salah satu bagiannya mengisahkan tentang bagaimana sebelum pembantaian massal itu terjadi pada tanggal 13 Desember, Pemerintah Tiongkok pada saat itu mengantar seluruh orang Jepang pulang ke negaranya.

Mereka bahkan mengirimkan tentara untuk menjaga kereta-kereta mereka supaya para pegawai, pengusaha, dan keluarganya bisa dengan aman meninggalkan Nanjing, ibukota Republik Tiongkok (1912 ? 1949) untuk menuju ke Jepang.

"Tetapi, budi baik orang Tiongkok dibalas oleh penjajah Jepang dengan pembantaian massal yang kejam," kata narator film tersebut.

Dengan air mata di pelupuk matanya, Yang mengatakan, "Setiap orang Tiongkok harus menonton film ini dan mengerti sejarah dengan lebih baik."

Ia termasuk salah seorang yang ambil bagian dalam acara peluncuran film tersebut dan menonton film tersebut bersama pegawai pemerintahan, wartawan, pelajar, dan orang lain.

"Film tersebut, yang merupakan dokumenter terpanjang dan paling mendetail tentang Pembantaian Massal Nanjing, akan ditayangkan malam ini baik di stasiun TV nasional maupun lokal, seperti CCTV 10, Jiangsu Satellite TV, dan Saluran Anak-anak Jiangsu, kata Shao Wenlin pada upacara tersebut.

Sebagai kepala Studio Film Nanjing, yang memproduksi film tersebut, Shao memperkenalkan film tersebut dan menjelaskan bagaimana film tersebut dibuat.

Film tersebut dibagi menjadi enam bagian yang masing-masing berdurasi 40 menit.

Enam bagian tersebut diberi judul Jepang Menduduki Ibu Kota Kuno, Kota Lautan Darah, Penyelamatan Internasional, Tumpukan Mayat, Pedang Keadilan, dan Dalam Nama Keadilan.

Bagian pertama mengisahkan tentang bagaimana 20 pengebom lepas landas dari Nagasaki di Jepang pada tanggal 15 Agustus 1937 untuk bersiap menyerang Nanjing.

Tentara Jepang menduduki Shanghai dan Nanjing. Lebih dari 300 ribu warga dan tentara tak bersenjata dibunuh.

Bagian selanjutnya mengisahkan bagaimana kemah-kemah pengungsi internasional dan organisasi kemanusiaan menyelamatkan sejumlah nyawa.

Film ini berlanjut dengan mengisahkan kemenangan Perang Perlawanan Melawan Agresi Jepang, bagaimana penjahat perang dihukum oleh pengadilan militer internasional, dan akhirnya bagaimana orang-orang Tiongkok mendeklarasikan perdamaiannya hari ini.

Berbagai macam tahap diceritakan dari berbagai sudut pandang oleh ahli sejarah, mereka yang berhasil selamat dari peristiwa itu, tentara Jepang yang sudah tua, rekan-rekan dari manca negara, serta saksi mata peristiwa tersebut.

Film tersebut telah dibuat oleh Kelompok Perusahaan Broadcasting Pemerintah Provinsi Jiangsu, Studio Film Nanjing, dan Gedung Peringatan untuk Korban Pembantaian Massal di Nanjing oleh Penjajah Jepang.

Sejumlah besar konfrensi perencanaan dilakukan sebelum film ini dibuat di bulan Mei. Enam unit produksi dikerahkan untuk film ini.

http://news.xinhuanet.com/english/2005-12/13/content_3913251.htm