Tianjin, sebuah kota pantai di Tiongkok utara tak jauh letaknya dari ibukota Beijing. Nyamikan atau cemilan di kota ini sangat terkenal, rasanya enak dan harganya murah.
Jalan Makanan Nanshi yang luasnya tidak sampai tiga h;ektar terletak di distrik ramai pusat Kota Tianjin. Di jalan yang dibangun 20 tahun lalu itu, kebanyakan tokonya masih mempertahankan bentuk tradisional yang kelihatan antik. Di sepanjang jalan ini terdapat lebih seratus restoran yang mengumpulkan hamper segala macam nyamikan atau jalan kota Tianjin. Berlalu di jalan ini, akan tercium bau harum makanan. Khususnya ketika melewati restoran bersejarah lama yang terkenal, kita pasti akan tertarik oleh berbagai jenis makanan yang enak cita rasanya.
Di antara makanan ringan yang beraneka ragam di kota Tianjin, bakpao Goubuli adalah yang paling terkenal, dan restoran yang paling mencolok papan namanya dan paling luas di Jalan Makanan Nanshi itu juga restoran bakpao Goubuli yang bergaya tradisional Tiongkok.
Mengenai asal usul nama bakpao itu, manajer restoran tersebut Geng Jing mengatakan,"Dulu di Kabupaten Wuqing, Provinsi Hebei ada seorang petani yang baru mempunyai seorang anak pada usia 40 tahun. Agar anak itu diberkati keselamatan, ia diberi nama kecil Gouzi. Setelah dewasa, Gouzi berhasil membuat makanan bakpao yang sangat lezat rasanya dan pembelipun berduyun-duyun datang. Begitu sibuknya ia melayani pembeli sehingga tidak sempat ia banyak bicara dengan para tamu, maka lama kelamaan, ia tidak lagi dipanggil Gouzi, tapi dipanggil Goubuli yang artinya tidak digubris oleh Gouzi. Demikianlah bakpau itupun dinamakan Goubuli."
Bakpau Goubuli banyak macam isinya, ada yang daging sapi, daging babi dan daging kambing, ada pula yang berisi udang dan lain-lain. Baru-baru ini, restoran tersebut menawarkan bakpau Goubuli berisi daging kepiting. Tamu yang memesan jenis bakpau ini malah boleh membuatnya bersama tukang masak dan mencicipi hasil karyanya sendiri.
Selain bakpau, nyamikan terkenal lainnya antara lain kue goreng lubang kuping dan untir-untir Guifaxiang. Kue goren itu dinamakan lubang kuping bukan karena ukurannya sebesar lubang kuping, tapi pembuatnya pada zaman dulu selalu menjual makanan itu di gang yang dinamakan Lubang Kuping. Kue goreng itu warnanya kuning, renyah kulitnya dan empuk isinya, sangat lezat cita rasanya.
Untuk oleh-oleh, untir-untir Guifaxiang adalah makanan yang cocok. Untir-untir adalah nyamikan atau cemilan tradisional kota Tianjin, dibuat dengan menggunakan bahan penambah harum dan lezat seperti bunga akasia, biji almon dan kuaci, ditambah gula batu dan lain-lain. Untir-untir ini tahan lama dan tidak berubah cita rasanya asal disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Wisatawan dari Amerika, Selina Lee mengatakan,"Untir-untir ini sungguh enak rasanya, saya sangat suka."
Tang Lili adalah warga kota Tianjin, ia gemar sekali masakan yang dinamakan Guobacai. Ia mengatakan,"Saus masakan ini terbuat dari sayur dan rempah-rempah, kemudian dibuatkan kue kering dari susu kacang hijau. Kue itu dicelup dalam saus, ditaruh dalam mangkok, lalu ditambah sambal bijan, daun tumbar dan lain-lain, maka siaplah untuk disantap. Berhubung masakan ini terutama terbuat dari bahan kacang hijau, maka berkhasiat menghilangkan panas, menawarkan racun, menambah selera makan dan bermanfaat bagi kesehatan."
|