(BEIJING, 20 Dec (China Daily) ? Sebuah pengadilan lokal akan memberi akses tanpa batas kepada beberapa jurnalis dari The New York Times selama empat hari di akhir bulan ini untuk mempelajari prosedur hukum di Tiongkok.
Mereka akan diperbolehkan untuk memasuki ruang pengadilan manapun dan mendengarkan kasus manapun, termasuk menginterview orang ? orang yang terlibat dalam proses tersebut dan pengacara-pengacara mereka. Tindakan ini tidak pernah terjadi sebelumnya di peradilan Tiongkok.
Meskipun demikian, tidak dijelaskan dalam surat dari Peradilan Rakyat Tinggi Shanghai kepada peradilan tersebut, Peradilan Rakyat Distrik Daerah Baru Pudong, berapa banyak jurnalis yang akan ikut serta dan kasus-kasus mana yang mungkin akan mereka hadiri.
"Meskipun NHK dari Jepang dan beberapa jaringan televisi luar negeri pernah ke sini, liputan mereka dibatasi untuk kasus-kasus tertentu atau kategori spesifik, seperti pengadilan untuk anak-anak," kata seorang nara sumber yang tidak bersedia dipublikasikan identitasnya.
Kunjungan ini menurut berita telah disetujui oleh Kantor Urusan Luar Negeri Pemerintah Shanghai. Reporter-reporter itu diberitakan berasal dari Kantor New York Times di Beijing.
Kegiatan pengamatan itu dijadwalkan untuk dimulai kemarin, tetapi ditunda sampai setelah Natal.
Fang Jun, seorang juru bicara untuk pengadilan daerah tersebut menyatakan pada China Daily kemarin bahwa ini adalah pertama kalinya bagi pengadilan Shanghai untuk membuka pintu sepenuhnya kepada media asing. Ia menambahkan bahwa staf pengadilan akan menemani jurnalis-jurnalis tersebut.
Kebanyakan kasus di Tiongkok pengadilannya dibuka untuk umum, di mana jurnalis lokal bisa meliputnya, tetapi jurnalis asing butuh ijin dari kantor penghubung untuk meliput jalannya peradilan. Penduduk asing hanya butuh ijin dari pengadilan untuk menyaksikan pengadilan.
The New York Times, seperti media-media asing lain, telah meliput perubahan-perubahan yang terjadi di Tiongkok akhir-akhir ini dalam sistem peradilan Tiongkok. Bulan lalu, harian ini menerbitkan dua laporan panjang yang mempertanyakan keadilan sistem peradilan Tiongkok.
"Hal-hal semacam itu kadang-kadang terjadi di daerah-daerah yang kurang berkembang di negara ini, tetapi hampir semua hakim mengikuti huruf-huruf hukum," kata Gao Xujun, seorang professor di Universitas Tongji.
Dengan jelas tertulis dalam undang-undang dasar bahwa peradilan menyelenggarakan pengadilan tanpa ada pengaruh dari individu, organisasi, maupun badan pemerintah manapun, katanya.
|