Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-21 14:20:46    
Duel Sutradara Top di Box Office

cri

BEIJING, 20 Des (Shenzhen Daily)? Tidak ada yang berbuat sebanyak sutradara kawakan Chen Kaige dan Zhang Yimou bagi industri perfilman modern Tiongkok. Jadi, ketika Tiongkok sedang merayakan seabad jagad perfilmannya bulan ini, wajar saja kalau dua bintang utama Tiongkok bersaing langsung di box office.

Yang mengejutkan adalah, Zhang kembali ke gaya lamanya dengan film seni yang berbudget rendah, sedangkan Chen dengan berani meramu sebuah epik bela diri menjadi film buatan Tiongkok dengan budget paling mahal.

Di luar perbedaan tersebut, pembicaraan tentang persaingan mereka menjamur kala film fantaso Chen yang berbudget 42 juta dolar Amerika "The Promise" dibuka di Beijing minggu lalu, hanya seminggu sebelum film Zhang yang sederhana "Riding Alone for Thousands of Miles" dirilis.

Tetapi Zhang tidak menganggap pentingnya hal ini.

"Semua orang menempatkan ("The Promise" dan "Riding Alone for Thousands of Miles") bersama. Saya rasa ini hal yang baik karena kalau semua orang membicarakannya, film-film ini akan meraup keuntungan di box office," katanya.

"Tetapi untuk saya sendiri, saya tidak mempedulikan hal ini karena saya rasa membuat film hanya untuk berkompetisi dengan seseorang itu terlalu menggelikan. Berusaha membuat sebuah film yang baik itu mestinya sudah cukup."

Dua sutradara ini dihargai karena membawa film Tiongkok ke era modern dan ketika budget pembuatan film terus naik, Chen dan Zhang telah menaruh fokus untuk membuat film-film berprospek komersial yang semakin meningkat dalam efek special dan bisa menyedot penonton yang lebih besar di dalam dan di luar Tiongkok.

"Saya merasa bahwa di industri perfilman sekarang, tidak mungkin untuk memisahkan diri dari special effects. Special effects membantu kita untuk memperluas imajinasi, membantu kita untuk mewujudkan sesuatu yang ada di kepala kita," kata Chen.

Penggunaan special effects dalam film "The Promise" jauh melampaui yang digunakan dalam film Zhang "Hero" (2002) dan "House of Flying Daggers" (2004), yang dua-duanya membuat kagum para penontonnya dengan adegan-adegan pertarungan dan sinematografi yang cemerlang.

"Hero" diberitakan meraup 280 juta yuan (34,5 juta dolar Amerika) lewat karcis box office di seluruh dunia, mencetuskan rekor sebagai film Tiongkok peraih keuntungan tersebesar. Film ini juga melampaui box office Amerika selama dua minggu berturut-turut. "House of Flying Daggers" adalah mesin uang cinema Tiongkok tahun lalu dengan meraih 153 juta yuan.

Tetapi Chen telah menaikkan level ini dengan rencana distribusi "The Promise" di Amerika Serikat dengan judul "Master of the Crimson Armor."

Harian Shanghai Oriental Morning Post meramalkan bahwa film ini akan melampaui "Hero" dalam perolehan box office. Harian ini memuji Chen karena ia memfokuskan alur ceritanya pada obsesi filosofis Tiongkok akan nasib dan usaha untuk mengubah nasib seseorang.

"Riding Alone for Thosands of Miles" adalah kembalinya Zhang ke pertengahan karirnya, ketika ia memproduksi karya-karya berbudget rendah, seperti "Qiu Ju Goes to Court," "Not One Less," dan "The Road Home" yang menyentuh cerita tentang individu-individu yang berjuang melalui hidup.