Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-23 17:30:00    
Kota-kota Tiongkok Selatan Mungkin Hadapi Krisis Air

cri

 Kota-kota di Tiongkok Selatan seperti Guangzhou dan Foshan hari Rabu lalu menerima perintah dari pemerintah propinsi untuk segera membuat rencana darurat untuk menjamin penyediaan air minum yang aman kepada penduduk kala rembesan racun semakin mendekati kota-kota tersebut.

Polusi sungai diakibatkan oleh terlalu banyaknya limbah kadmium di Sungai Beijiang. Sungai ini merupakan sumber utama air minum untuk kota-kota bagian utara di Propinsi Guangdong di Tiongkok Selatan.

Departemen Perlindungan Lingkungan setempat menemukan bahwa tempat peleburan logam di kota Shaoguan di Guangdong telah membuang terlalu banyak limbah yang membuat volume kadmium di bagian Shaoguan sungai Beijiang melonjak sampai hampir sepuluh kali di atas keamanan standar. Hal ini telah membawa dampak serius kepada keamanan air di daerah-daerah hilir sungai.

Peleburan itu telah dihentikan operasinya. Peleburan juga telah menutup saluran limbah yang dianggap sebagai penyebab keluarnya limbah yang terlalu banyak. Demikian dikatakan oleh Kantor Perlindungan Lingkungan di kota Shaoguan.

Pemerintah lokal sepanjang Sungai Beijiang telah menetapkan 20 pos pengawas sungai untuk memonitor kualitas air dengan seksama.

Kepekatan cadmium terus menurun setelah pemerintah lokal mulai mencampur air yang terkena polusi itu dengan menaikkan volume air yang dikeluarkan dari penampungan air di hulu sungai Beijiang, menurut ahli-ahli perlindungan lingkungan.

Zhang Lijun, Direktur Pelaksana Administrasi Perlindungan Lingkungan Hidup Negara, tiba hari Selasa di Yingde, kurang lebih 90 km di sebelah selatan Shaoguan dengan rombongan 14 ahli perlindungan lingkungan hidup, penyediaan air minum kota, pertanian, dan kesehatan untuk menangani krisis ini secepatnya.

Rembesan racun itu tiba di Yingde, sebuah kota lebih dari 100 ribu penduduk pada hari Selasa malam.

Yingde telah mulai membuat pipa air sepanjang 1,4 km yang dihubungkan dengan sebuah penyimpan air di luar kota untuk menyalurkan air minum kepada penduduk di daerah kota.

Sejumlah besar pengangkut air, termasuk 15 pemadam kebakaran juga telah digunakan untuk mengirim air minum ke daerah perkotaan.

Sejauh ini, kehidupan penduduk di sepanjang 470 km Sungai Beijiang masih berjalan normal. Sungai Beijiang mengalir dari utara ke selatan sampai ke Sungai Mutiara (Zhujiang) melalui Guangzhou. Demikian disampaikan Departemen Perlindungan Lingkungan tingkat propinsi.

Kadmium adalah elemen logam yang lunak, putih kebiruan, dan terdapat terutama pada seng, tembaga, dan biji timah. Elemen logam ini mudah dipotong dengan pisau dan digunakan dalam campuran logam, solder, campuran pembuat gigi palsu, batere penyimpan nikel-kadmium, lapisan pelindung reaktor nuklir, dan pelapis listrik tahan karat.

Peristiwa ini adalah kecelakaan besar kedua yang mengakibatkan polusi air setelah yang terjadi baru-baru ini.

Sebuah ledakan pabrik kimia pada tanggal 13 November di kota Jilin di propinsi Jilin di timur laut Tiongkok mengakibatkan kebocoran benzena yang bisa menyebabkan kanker dan nitrobenzena ke Sungai Songhua yang memaksa dihentikannya suplai air ke Harbin, ibukota propinsi Heilongjiang selama 4 hari.

Buruh-buruh Tiongkok dengan sukses membendung aliran air di Sungai Heilongjiang pada hari Rabu pagi sebelum tumpahan kimia itu tiba di bagian hilirnya di Rusia.