Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-12-27 14:00:58    
77% Investor Merugi di Bursa Saham Tiongkok

cri

Menurut suatu survey bersama yang diadakan oleh Jurnal Keamanan Tiongkok dan Perusahaan Investigasi Huading, 77 persen penanam saham merugi di bursa saham Tiongkok tahun ini.

Kesimpulan ini diambil dari 2.671 lembar kuisioner yang ditujukan pada investor skala sedang dan kecil di 12 kota besar termasuk Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Survey menunjukkan bahwa hanya 12 persen dari penanam saham Tiongkok yang memperoleh keuntungan dari pasar saham tahun ini. Demikian dilaporkan oleh Jurnal Keamanan Tiongkok hari Senin kemarin.

Sebelas persen impas dalam investasi sahamnya tahun ini.

Di awal tahun ini, indeks komposit Bursa Saham Shanghai nilainya sekitar 1.260 poin, tetapi indeks turun ke nilai 1.152,78 poin hari Senin.

Survey ini menunjukkan bahwa 46 persen investor percaya bahwa "split share reform" adalah faktor yang paling penting yang mempengaruhi performa bursa saham Tiongkok tahun ini. Dua puluh empat persen mengatakan bahwa rasa percaya diri adalah faktor utama lain yang mempengaruhi pasar.

Struktur bagi-saham atau "split share" mengacu pada keberadaan saham yang bisa diperdagangkan dan saham yang tidak bisa diperdagangkan yang dimiliki oleh negara dan individu yang disahkan secara hukum. Saham yang tidak bisa diperdagangkan ini jumlahnya dua pertiga saham dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam dua bursa di Shanghai dan Shenzhen.

Struktur bagi-saham sering dijadikan kambing hitam sebagai penyebab utama peforma saham Tiongkok yang jalan di tempat. Di tahun 2005, Pemerintah Tiongkok telah memulai suatu reformasi yang menghentikan struktur bagi-saham dan menetapkan bahwa semua saham perusahaan terdaftar bisa diperdagangkan.

Survey menunjukkan bahwa hampir 90 persen dari investor bersikap hati-hati di masa depan dalam investasi saham mereka. 25 persen telah memutuskan untuk menarik dana dari bursa saham. Menurut hasil survey, hanya 1 persen yang berencana untuk tetap menaikkan investasi di bursa saham Tiongkok.