BEIJING, Jan 2 (Xinhuanet) ? Lonjakan besarnya modal swasta di industri penerbangan telah memunculkan didirikannya 14 perusahan penerbangan non-pemerintah di Tiongkok. Hal ini membantu mematahkan monopoli negara atas pasar aviasi.
Dongxing Airlines, yang berbasis di Shanghai adalah salah satu perusahaan penerbangan yang didirikan lima bulan lalu. Kini perusahaan ini telah menandatangani persetujuan untuk menyewakan dan memperjualbelikan 20 pesawat Airbus dengan harga 12 milyar yuan (148 juta dolar Amerika).
Juga dari Shanghai, Spring and Autumn Airlines menyatakan bahwa dalam bulan Juli sampai Oktober tahun lalu saja, perusahaan itu telah menerbangkan 74.552 penumpang dengan hanya satu pesawat yang mengoperasikan 436 penerbangan.
Tingkat terisinya kursi mencapai 95 persen," kata Wang Zhenghua, presiden perusahaan itu.
Ketika penerbangan-penerbangan non-pemerintah berusaha menaikkan jumlah pesawat dan penerbangan, perusahaan Okay, yang adalah perusahaan penerbangan non-pemerintah pertama, menyatakan bahwa sedang mengincar usaha pengiriman kargo.
Menurut para pengamat, hal-hal ini telah menimbulkan kompetisi sengit di antara penerbangan-penerbangan Tiongkok dan membantu peningkatan pelayanan mereka.
Tiga penerbangan utama Tiongkok telah merasakan tekanan kompetisi ini, tidak saja karena khawatir kehilangan pangsa pasar, tetapi juga karena pilot-pilot mereka banyak yang meninggalkan perusahaan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan swasta saingan pemerintah.
Meskipun demikian, Yang Yuanyuan, Direktur Administrasi Umum Penerbangan Sipil Tiongkok mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan kebijakan pembukaan pasar penerbangan.
Tujuan akhir reformasi dalam industri penerbangan sipil Tiongkok adalah untuk membuat penerbangan udara semakin tersedia bagi orang-orang Tiongkok kebanyakan, kata pejabat yang dulunya adalah pilot.
"Tekanan dari penerbangan-penerbangan swasta akan menjadi faktor pendorong utama untuk penerbangan milik pemerintah untuk semakin maju," katanya.
|