Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-01-11 13:27:19    
Mengenang Lagu-Lagu Film Tiongkok Baru

cri

Para pendengar setia CRI, terima kasih atas kesediaan Anda tetap bersama kami. Setelah seminggu berpisah, kini Lily kembali menemui Anda dalam Ruangan Serba-Serbi. Tanggal 1 Oktober tahun 1949, seiring dengan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, usaha perfilman Tiongkok juga memasuki suatu tahap yang serba baru. Dalam Ruangan Serba Serbi edisi ini, para pendengar dapat mendengarkan lagu-lagu film yang popular di kalangan masyarakat. Lagu-lagu itu akan membawa kita merasakan nuansa baru perfilman Tiongkok Baru.

Tahun 1949, Biro Film Tiongkok didirikan di Beijing. Kehidupan baru dalam masyarakat baru telah memberikan gairah kreasi yang baru kepada para insan film Tiongkok. Tampilnya susul menyusul sejumlah film pada tahun 1950-an seperti Bai Mao Nu atau Gadis Berambut Putih, Xin Er Nu Ying Xiong Zhuan, dan Kisah Pahlawan Baru, telah meletakkan dasar bagi perkembangan film Tiongkok Baru.

Saudara pendengar, lagu yang sedang kita dengarkan ini adalah Bei Feng Chui atau Angin Utara Bertiup, yang menghias film Bai Mao Nu. Komponis lagu ini menggunakan bahan materi lagu rakyat Tiongkok utara dan opera setempat dalam kreasi lagu sehingga terbentuk citra gadis desa Xi Er yang manis dan lugu.

Lagu Mian Gui Hua Kai Shi Li Xiang adalah lagu tema film Shen Mi De Lu Ban atau Teman Perjalanan Yang Misterius. Film itu menceritakan kisah kerjasama antara pasukan perbatasan Tiongkok barat daya dan rakyat etnis minoritas setempat dalam menjaga keamanan perbatasan pada masa awal berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Lagu Mian Gui Hua Kai Shi Li Xiang berirama sangat merdu, mengekspresikan rasa cinta pemuda-pemudi etnis minoritas yang murni. Lagu itu menambah suasanna romantis film yang penuh diliputi suasana misterius dan tegang. (pasang lagu )

Film Zu Guo De Hua Duo atau Kesuma Tanah Air yang diproduksi pada tahun 1955 adalah film anak-anak yang pertama sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Film itu dipadati nuansa modern yang riang dan segar, mengekspresikan rasa persahabatan antara anak-anak. Lagu selingan dalam film itu Rang Wo Men Dang Qi Shuang Jiang atau Mari Kita Mendayung berirama lirik dan riang.

Pada akhir tahun 1950-an, sejumlah film yang mencerminkan pembebasan nasional di Tiongkok berturut-turut menghias layar lebar. Film Tie Dao You Ji Dui atau Gerilya Jalan Kereta Api adalah contoh klasik tema seperti itu. Dikisahkan dalam film ini: pada masa perang melawan ageresi Jepang, para anggota pasukan gerilya dengan cerdik dan berani melawan kaum agresor Jepang. Lagu selingan film itu Tan Qi Wo Xin Ai De Tu Pi Pa atau Memetik Pipa Yang Kusayangi, sebuah lagu yang sangat digemari masyarakat luas. Pipa adalah semacam instrument petik nasional.

(pasang lagu)

Tahun 1959 adalah dasawarsa berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Berkenaan dengan itu, para insan di Tiongkok film telah membuat sejumlah film yang sangat digemari penonton. Film Wo Men Cun Li De Nian Qing Ren atau Kaula Muda di Desa Kami merupakan film tema pedesaan yang representatif pada waktu itu. Film tersebut bertutur tentang kaula muda di pedesaan yang berupaya keras mengubah wajah kampung halamannya yang miskin dan terbelakang. Mereka menggusur bukit, membangun saluran irigasi dan membangun pusat pembangkit listrik tenaga air. Dalam suasana yang santai dan lincah, film ini menggambarkan konflik antara fikiran progresif yang menginginkan pembaruan dengan fikiran terbekakang yang konservatif di desa. Berikut ini marilah kita nikmati bersama lagu selingan film itu Xing Fu Bu Hui Cong Tian Jiang atau Hidup Bahagia Tidak Akan Jatuh Dari Langit. (pasang lagu)

Pada masa itu lagu-lagu film Tiongkok ditandai suatu ciri khas yakni gaya etnis yang kental. Misalnya film cerita Wu Duo Jin Hua atau Lima Kuntum Bunga Emas yang diproduksi pada tahun 1959 menceritakan kehidupan cinta masyarakat etnis Bai. Ketika menciptakan lagu Hu Die Quan Bian atau Di Tepi Mata Air Kupu-Kupu, komponis Lei Zhenbang menyadur dan mengembangkan dua lagu etnis Bai dengan menciptakan irama yang kental diwarnai ciri setempat dan gaya etnis yang khas.

Menelusuri sejarah film Republik Rakyat Tiongkok, kurun waktu antara tahun 1949 dan 1959 merupakan tahap perkembangan film Tiongkok yang cepat. Sedangkan tahun 1960-an juga merupakan suatu puncak kreasi lagi dalam industri perfilman Tiongkok.

Film Bing Shan Shang De Lai Ke atau Tamu dari Gunung Es yang diproduksi pada tahun 1963 adalah salah satu film klasik pada masa itu. Yang sulit dilupakan dalam film itu adalah lika-liku kisah cinta antara prajurit Amir dengan gadis Gulandan. Lagu tema film itu Hua Er Wei Shen Me Zhe Yang Hong atau Mengapa Bunga Begitu Merah yang mengekspresikan percintaaan mereka sampai sekarang masih sangat populer. Lagu itu menjadikan bunga merah yang segar sebagai lambang persahabatan dan percintaan yang tulus dan suci antara pria dan wanita. Lagu itu menggunakan materi lagu rakyat etnis Tajik di Xinjiang sebagai bahan asal. Irama lagu sangat merdu dan kental berciri khas etnis dan lokal. Lagu ini sangat popular tidak saja pada waktu itu, tapi juga sampai puluhan tahun kemudian. Lagu ini adalah lagu selingan film yang paling populer dan paling lama dinyanyikan dari film tersebut. Berikut ini nikmatilah lagu itu.

Saudara pendengar, dengan lenyapnya irama lagu Hua Er Wei Shen Me Zhe Yang Hong itu, berakhir pula perjumpaan kita dalam Ruangan Serba Serbi untuk edisi ini. Para pendengar akan kami ajak untuk menikmati lagu-lagu film Tiongkok yang lain dalam edisi minggu depan. Terima kasih atas perhatian anda, sampai jumpa kembali minggu depan bersama penyiar Anda, Lili.