Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-01-16 16:05:19    
Kegiatan Ekspor Tingkatkan Perekonomian Filipina

cri

Kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Filipina telah mencapai suatu puncak dalam kerangka hubungan bilateral yang sebagain besar didorong oleh beberapa komitmen Tiongkok kepada WTO ketika Tiongkok pertama kali bergabung menjadi anggota tersebut pada tahun 2001. Beberapa kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi Tiongkok ini, justru bukan untuk merugikan Filipina, tapi malah meningkatkan perekonomian itu sendiri.

Nilai keseluruhan dari perdagangan bilateral ini telah meningkat secara luar biasa dan dalam kegiatan pergdangan ini, terjadi nilai surplus perdagangan bagi Filipina.

Menurut hasil catatan dari pabean Tiongkok, meningkatkan kegiatan ekspor dari Filipina untuk Tiongkok dari tahun 2000 hingga 2002 telah membantu menaikkan omset perdagangan dari 3, 365 miliar dolar AS pada tahun 2002 hingga 5, 259 miliar dolar AS pada tahun 2002, mencapai pertambahan tahunan sekitar 33 persen. Nilai total perdagangan bagi kedua sisi telah meningkat bahkan semakin pesat pada tahun 2003 dan 2004, di mana masing-masing mencapai sekitar 9,4 miliar dolar AS dan 13,33 miliar dolar AS, atau bisa dikatakan meningkat sekitar 78 per sen dan 42 per sen. Dalam keseluruhan kegiatan perdagangan selama kurun waktu tersebut, Filipina boleh jadi telah menikmati perdagangan yang seimbang.

Meskipun investasi Tiongkok di Filipina terbilang kecil, tapi berkembang. Menurut beberapa catatan dari Menteri Perdagangan Tiongkok pada bulan Oktober 2003, sekitar 40 perusahaan Tiongkok telah menanamkan modal di Filipina melalui usaha patungan dengan beberapa perusahaan lokal. Jumlah total investasi tersebut telah mencapai 39, 60 juta dolar AS, di mana sekitar 16,41 juta dolar adalah investasi yang datang dari Tiongkok. Kebanyakan investor dari Tiongkok adalah yang bergerak di bidang IT, perhotelan, pembangkit energi, perlengkapan alat pengangkutan dan ekspor kristal silikon dan mikro silika.

Bentuk-bentuk kerja sama perdagangan antara pengusaha Filipina dan Tiongkok telah disyahkan dalam suatu MoU di mana Presiden Filipina, Gloria Macapagal-Arroyo telah menyaksikan acara penandatanganan perjanjian perdagangan tersebut, selama kunjungan resminya di Tiongkok pada tanggal 1-3 September 2004.

Di antaranya, terdapat Mou antara Philippine Coco Technologies dan China Guangzhou Rivers Enterprise. Sebuah kontrak mengenai produk-produk serat kelapa juga telah ditandatangani antara Philippine Environmentech Products dan Guangzhou Tiahe Yi Xin Fibre Product.

Data perdagangan dari Tiongkok menunjukkan bahwa telah terjadi pertumbuhan yang pesat dalam dunia investasi di Tiongkok yang diterima dari Filipina, sejak tahun 2002.

Pada tahun 2004, investasi dari Filipina mencapai 684 juta dolar AS, dua kali lipat dari jumlah investasi pada tahun 2002. Investasi dari perdagangan Filipina mencapai 233 juta dolar AS, meningkat sekitar 25 per sen dalam tahun 2002. Sejauh ini, Filipina telah memperoleh keuntungan dari beberapa investasi mereka di Tiongkok.

Bentuk lain dari kerja sama ekonomi yang diprakarsai oleh Tiongkok termasuk perjanjian beberapa proyek dan kerja sama tenaga kerja, keuangan dan pariwisata.

Menurut sumber-sumber resmi dari Tiongkok, sampai tahun 2000, Tiongkok telah menyelesaikan lebih dari 400 proyek pembangunan di Filipina. Momentum ini telah dipelihara sejak masuknya Tiongkok menjadi anggota WTO.

Pada tahun 2001, sebanyak 37 proyek pembangunan patungan yang bernilai sekitar 74 juta dolar AS telah diselesaikan, dan 33 perjanjian pembangunan lainnya telah ditandatangani pada tahun 2002 dengan nilai sekitar 184,7 juta dolar AS. Dari Januari hingga Mei 2003, sebanyak 10 kontrak telah ditandatangani yang bernilai 45,2 juta dolar AS, sementara itu, nilai omset yang diperoleh sekitar 31,8 juta dolar AS dalam periode tersebut.

Dengan perluasan kerja sama di bidang keuangan, para importir dan eksportir kedua negara telah mampu merangkumkan beberapa transaksi komersial tanpa melalui bank-bank.

Dalam rangka menarik minat turis dari Tiongkok untuk datang ke Filipina, Departemen Pariwisata telah membuka kantor pariwisata di Kedubes Filipina di Beijing pada bulan Juli 2004. Yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah turis dari Tiongkok yang diharapkan akan dicapai sebanyak 60.000 orang, atau mencapai pertumbuhan sebesar 100 per sen pada tahun-tahun mendatang.