Hari Raya Tahun Baru Imlek hari raya tradisional terpenting di Tiongkok yang jatuh pada tgl 29 Januari segera akan tiba. Baik di kota maupun di desa sudah diliputi suasana kesibukan menjelang hari raya. Dalam Ruangan Kehidupan Sosial Tiongkok kali ini kami ajak Anda mengikuti kami merasakan keramaian hari raya besar warga Tiongkok tahun ini.
Pertama-tama kita melihat-lihat ke pedesaan Tiongkok yang jauh-jauh hari sudah penuh diliputi suasana riang gembira.
Desa Donghan berlokasi di dekat kota Xian ibu kota Provinsi Shanxi bagian barat Tiongkok. Di mana warga desanya sedang sibuk mempersiapkan pertunjukan di sebuah lapangan yang terletak di pusat desa tersebut . Mereka ada yang berlatih memainkan canang dan gendang, ada pula berlatih alat musik tiup dan menari tarian Yangko. Rupanya warga desa siap memeriahkan hari raya Tahun Baru Imlek dengan acara-acara kesenian yang mereka pagelarkan sendiri.
Sementara itu untuk merayakan hari raya warga desa mulai menghias rumah masing-masing dengan memasang lukisan-lukisan tahun baru yang dapat mengekspresikan keinginan mereka atas kehidupan yang lebih makmur dalam tahun baru. Tahun ini menurut urutan 12 shio binatang adalah tahun anjing. Oleh karena itu, gambaran atau lukisan anjing yang lucu-lucu telah menjadi pilihan pertama keluarga petani untuk menghiasi dinding rumahnya. Seorang Pak tani bernama Ma Hongzhi menuturkan kepada wartawan:" Semua persiapan untuk tahun baru harus sudah beres pada tanggal 30 bulan dua belas Imlek, yaitu sehari sebelum tahun baru Imlek tiba. Rumah sudah harus dibersihkan, daging, telur dan sayur mayur sudah disiapkan . Karena menurut kebiasaan tradisional beberapa hari setelah memasuki tahun baru Imlek, tiap keluarga tidak lagi membuat roti kukus."
Keluarga Ma adalah keluarga petani yang terdiri atas tiga generasi yang seluruhnya beranggotakan 7 orang . Untuk dapat bersenang-senang dan bersantai selama hari raya itu, jauh sebelumnya mereka telah mempersiapkan berbagai makanan yang diperlukan untuk menyongsong tibanya Hari Raya Tahun Baru Imlek. Pada malam tahun baru Imlek, menurut tradisi mereka pasti akan menghidangkan Jiaozi atau pangsit. Sedangkan yang paling didambakkan anak-anak adalah angpau dari para orang tua dan famili , memasang petasan pada tengah malam untuk menyambut tibanya tahun baru.
Adat istiadat kuno itu sudah mendampingi warga desa melewati satu demi satu Hari Raya Tahun Baru Imlek. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan sosial dan peningkatan taraf penghidupan, adat istiadat tua itu juga mengalami perubahan. Misalnya dulu warga desa pantang meninggalkan rumah dalam 15 hari setelah hari raya tahun baru. Tetapi sekarang banyak warga desa bekerja di tempat lain . Sehingga beberapa hari setelah hari raya, mereka sudah harus meninggalkan kampung halamannya untuk mencari nafkah. Ada juga yang membawa orang tuanya ke kota di mana mereka bekerja untuk bersama-sama melewatkan hari raya dengan riang gembira.
Saudara pendengar, beitulah pada umumnya warga desa di Tiongkok menyambut tahun baru Imlek. Selanjutnya marilah kita melihat-lihat ke kota. Semua kota di Tiongkok sekarang ini juga penuh diliputi suasana menjelang hari raya. Baik plaza maupun super market penuh dengan pembelanja. Banyak komoditas sudah berganti kemas untuk hari raya. Misalnya ditempeli guntingan kertas berhuruf " Fu" yang bermakna banyak reziki atau simpul Tiongkok yang terbuat dari tali sutra berwarna merah menyala . Yang paling sibuk saat ini adalah restoran yang tak putus-putusnya menerima telpon pesanan untuk malam Hari raya Tahun Baru Imlek. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, warga kota yang dulu mengadakan pesta malam untuk menyambut tahun baru di rumah , sekarang lebih suka memesan jamuan di restoran. Coba kita melihat ke kota Tianjin , sebuah kota pantai di Tiongkok utara. Di kota itu restoran-restoran yang agak terkenal 50 persen sudah dipesan 5 pelanggan.
Sementara itu, banyak warga kota merencanakan acara-acara lain dengan memanfaatkan liburan panjang 7 hari untuk Tahun Baru Imlek. Ibu Gao dari Kota Tianjin sudah membeli tiket pesawat untuk segenap anggota keluarganya , mereka akan terbang ke Hong Kong , dan melewatkan tahun baru di sana.
Ia mengatakan: " Kami sekeluarga 3 orang dapat bersama mengadakan perjalanan ke Hong Kong pada hari-hari raya Tahun Baru Imlek , sungguh merupakan hal yang sangat menggembirakan. Kami bertiga dapat bersama-sama menikmati kegembiraan hidup dan bersantai-ria , ini sangat berharga bagi kami . Khususnya anak kami dapat melihat dunia dan memperluas cakrawala pengetahuannya."
Menjelang hari raya wartawan kami mengadakan pula peliputan ke Kota Jiujiang Provinsi Jiangxi Tiongkok tengah yang pernah digoncangkan gempa bumi beberapa bulan lalu. Tapi keadaan yang terlihat di sana jauh lebih baik dari pada yang pernah dibayangkan. Desa Yangqiao di Kota Jiujiang adalah salah satu daerah korban bencana yang terparah. Separo rumah dari 300 rumah petani di desa itu telah runtuh dalam gempa. Sekarang warga desa masih tinggal di kemah sementara. Seorang penanggung jawab setempat memberitahu kepada wartawan, dengan dibantu pemerintah mereka kini sedang mengintensifkan pembangunan rumah untuk warga desa. Begitu masuk ke sebuah tenda yang merupakan hunian sementara keluarga Wang, kehangatan segera terasa walaupun sudah musim dingin, sinar mata hari masuk dari jendela , sehingga dalam tenda itu terasa sangat terang dan hangat. Sebuah pesawat televisi berwarna dan sebuah VCD bertengger di sebuah meja, di sampingnya sebuah ranjang besar yang sudah lengkap dengan tilam dan selimut tebal . Dalam tenda itu terlihat sangat bersih dan rapi. Sebuah kertas hiasan merah bertuliskan huruf Fu terpasang di dinding tenda , memperlihatkan harapan dan keoptimisan penghuninya. Bapak Wang mengatakan kepada wartawan, pemerintah setempat memberikan bantuan tepat pada waktunya ketika mereka dilanda bencana. Sekarang soal sandang dan pangan sudah tidak menjadi masalah dan barang-barang keperluan untuk tahun baru juga dipersiapkan dengan cukup.
Penanggung jawa setempat memberi tahu wartawan, menjelang hari raya tahu baru, pemerintah setempat telah mengantarkan selimut kapas, baju kapas, beras dan barang keperluan sehari-hari untuk warga desa, agar setiap keluarga di desa itu dapat merayakan hari raya tahun baru dengan aman dan riang gembira.
|