Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-02-10 17:32:33    
T-rex Purba Ditemukan di Tiongkok

Kantor Berita Xinhua

Los Angeles, 8 Feb (Xinhuanet). Sebuah karnivora sepanjang 3 meter yang hidup sekitar 160 juta tahun yang lalu berhasil diidentifikasi sebagai anggota keluarga Tyrannosaurus rex (T-rex). Demikian dilaporkan ilmuwan Tiongkok dan Amerika Serikat pada hari Rabu.

Penemuan ini, yang telah mengisi tanda tanya besar tentang tyrannosaur, muncul di Jurnal Nature edisi 9 Februari. Pengarang pertama makalah tersebut, Xin Xu, adalah periset di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi Beijing.

Spesies baru ini, yang ditemukan di Xinjiang, di bagian barat laut Tiongkok, diidentifikasi sebagai keluarga tyrannosaur yang paling primitif. Makhluk ini jauh lebih kecil daripada T-rex, yang besarnya bisa mencapai 13 meter.

Tetapi wajahnya yang menganga seperti paruh, yang dipersenjatai dengan gigi-gigi dan kakinya yang kuat, menunjukkan bahwa ia kemungkinan juga adalah sebuah makhluk pembunuh. Para periset menamainya Guanlong Wucai, yang berarti, "Naga bermahkota dengan lima warna."

Nama ini datang dari hidung yang seperti ukiran di kepala makhluk ini dan dari tempat ditemukannya makhluk ini yang merupakan suatu daerah di Tiongkok yang bergunung batu warna-warni.

"Guanlong wucai adalah tyrannosauroid yang paling purba yang dikenal saat ini. Spesies ini menunjukkan beberapa karakter tulang panggul primitif yang tidak diduga sebelumnya. Meskipun demikian, tungkai dan lengan Guanlong wucai memiliki beberapa fitur yang berasal dari coelurosaur. Ia memiliki beberapa fitur yang sama dengan kelas coelurosaur," kata periset tersebut.

"Kombinasi yang tidak biasa dari keadaan karakter ini memberi suatu petunjuk tentang radiasi awal yang tidak dikenal dari kelas Coelurosur," tulis mereka di Jurnal Nature.

Spesimen dinosaur dari jenis ini sangat langka. Sebagian besar fosil dinosaur Jurassic ditemukan di Amerika.

Keberadaan hidung yang menyerupai ukiran sangat menarik. Menurut para periset, fitur ini sangat mirip ornamen kepala yang terdapat pada kebanyakan burung masa kini. Penemuan ini lebih mendukung lagi teori bahwa burung-burung dan dinosaur karnivora seperti tyrannosaur dulunya adalah satu keluarga yang berevolusi.

"Yang patut dicatat, Guanlong wucai yang diperkirakan adalah predator memiliki sebuah ukiran di tengkoraknya yang berisi angin, besar, dan rapuh. Ukiran ini yang paling rumit dari yang pernah ditemukan di dinosaur yang bukan burung dan bisa dibandingkan dengan beberapa ornamen klasik yang sangat menonjol di antara vertebrata-vertebrata yang lain," kata periset tersebut.

Ukiran yang setipis kertas di Gualong wucai mungkin berfungsi sebagai signal untuk menarik calon pasangan atau sebagai penanda spesies, lanjut periset tersebut.

Mereka mencatat, bila ukiran ini adalah ornamen seksual, mungkin ornamen ini menunjukkan bahwa individu yang ditemukan ini adalah pejantan. Tetapi bila ornamen ini hanya penanda spesies, jenis kelamin dinosaur ini masih harus dikaji lebih lanjut.