Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-02-14 13:23:58    
Teknologi Inti dan Merek Mandiri Tingkatkan Daya Saing Perusahaan Tiongkok

cri

Tiongkok selalu dipandang sebagai negara besar industri manufaktur dalam suatu masa yang cukup panjang. Tapi baik dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri, banyak produk yang dihasilkan di Tiongkok ditempel merek perusahaan transnasional asing, komoditas Tiongkok yang memiliki hak atas kekayaan intelektual (HaKI) mandiri sepenuhnya dan merek yang juga mandiri sepenuhnya sangat kecil jumlahnya dan tidak kuat daya saingnya. Akan tetapi, keadaan tersebut sedang berubah, pengusaha Tiongkok sedang berupaya memiliki teknoligi inti dan merek mandiri untuk meningkatkan daya saing produknya.

Dalam masa panjang, karena tidak kuat tenaga penelitian dan pengembangan perusahaan domestik Tiongkok sehingga mutu produknya relatif rendah, sedang produk merek asing relatif tinggi mutunya, maka diprioritaskan oleh para konsumen Tiongkok. Akan tetapi, seiring dengan meningkatnya kekuatan keseluruhan ekonomi Tiongkok, teknologi perusahaan domestik Tiongkok telah mengungguli perusahaan transnasional asing di sejumlah sektor. Lima tahun yang lalu, pasar kertas karbon hampir dimonopoli oleh produk-produk buatan Jerman, Jepang dan Amerika Serikat (AS). Walaupun perusahaan Tiongkok juga menghasilkan produk sejenis, tapi sangat terbatas daya saingnya karena teknologi produksi bahan kunci zat warna dikuasai oleh perusahaan transnasional asing. Pada tahun 1997, Perusahaan Perseroan Terbatas Kimia Ruifeng Xinxiang di Provinsi Henan, Tiongkok tengah secara mandiri meneliti dan mengembangkan zat warna tipe baru dan telah memperoleh hak paten.

Insinyur Utama P.T. Kimia Ruifeng, Liu Zhonglai mengatakan: "Zat penunjuk warna resin kami lebih cepat laju timbul warna, lebih tahan sinar dan tahan pakai serta lebih mendalam warnanya daripada produk-produk asing."

Teknologi tersebut mendatangkan keuntungan yang sangat besar kepada perusahaan Ruifeng. Karena mutunya lebih unggul dan harganya lebih rendah daripada produk asing, maka zat warna Perusahaan Ruifeng dengan cepat merebut 90% pangsa pasar di Tiongkok, dengan omzetnya setiap tahun mencapai hampir 100 juta yuan RMB, sedang produk asing berangsur-angsur menarik diri dari pasar Tiongkok. Setelah berhasil di pasar domestik, perusahaan-perusahaan Tiongkok mulai menghidupkan strategi perkembangannya di pasar asing. Sejumlah perusahaan mulai memasarkan produk iptek tinggi yang memiliki HaKI mandiri sepenuhnya ke pasar asing, salah satu di antaranya alat pemeriksa keamanan peti kemas. Alat pemeriksa keamanan peti kemas dimanfaatkan secara luas di pabean setiap negara. Beberapa tahun yang lalu, hanya AS dan Jerman dapat memproduksi alat tersebut. Tapi dewasa ini alat pemeriksa keamanan peti kemas buatan Perusahaan Perseroan Terbatas Weishi Tongfang Tsinghua Tiongkok telah merebut 57% pangsar pasar di seluruh dunia, dan diekspor ke 38 negara dan daerah. Presiden Komisaris Perusahaan Perseroan Terbatas Weishi Tongfang Tsinghua, Kang Kejun mengtakan, pemilikan teknoligi inti merupakan kunci bagi perusahaan untuk mencapai sukses.

Dikatakannya: "Setelah berhasil meneliti dan mengembangkan sistem pemeriksaan peti kemas bergerak, kami segera menempati kedudukan pendahulu di seluruh dunia. Selain itu, kami juga mengembangkan satu-satunya teknologi di seluruh dunia dewasa ini yalah dapat diketahui apakah zat air bawaan penumpang barang-barang yang gampang membakar atau meledak setelah diperiksa dengan alat buatan kami. Boleh dikatakan, kami telah menjadi pembimbing di sektor tersebut."

Dengan memiliki teknologi inti sendiri, perusahaan Tiongkok juga mulai mengembangbiakkan mereknya sendiri. Pada masa dulu, banyak perusahaan Tiongkok menjadi pangkalan pengolahan perusahaan terkenal internasional. Produknya ditempel merek perusahaan transnasional, walaupun produknya sangat digemari oleh para konsumen, tapi setiap tahun harus membayar ongkos penggunaan merek dalam jumlah besar, dan sebagian besar keuntungan pemasaran masuk kantong perusahaan transnasional. Untuk mengubah keadaan tersebut, perusahaan Tiongkok yang kekuatan teknologinya sudah ditingkatkan mulai membangun mereknya sendiri.

Perusahaan Kendaraan Bermotor Chery Tiongkok yang didirikan pada tahun 1997 merupakan perusahaan produsen kendaraan yang memiliki merek mandiri. Selama paro pertama tahun 2005, kendaraan bermotor Chery menempati sepertiga jumlah total kendaraan bermotor Tiongkok yang diekspor, jumlah dan omzet pemasaran ekspornya kedua-duanya naik satu kali lipat daripada masa sama tahun 2004. Presiden Komisaris merangkap Direktur Utama Perusahaan Kendaraan Bermotor Chery, Yin Tongyao mengatakan, dengan memiliki produk yang bermerek mandiri barulah dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

"Dengan memiliki merek mandiri, produk kami barulah dapat melangkah ke luar. Karena merek asing tidak mungkin membawa mitra kerja samanya di Tiongkok agar menikmati bersama-sama kuenya. Ini merupakan sebab fundamental mengapa kami dapat keluar, sedangkan orang lain tidak bisa. "

Perusahaan-perusahaan Tiongkok sedang berangsur-angsur meninggalkan status terbelakang di bidang industri manufaktur tradisional, sehingga telah mengembangkan teknologi inti mandiri yang memiliki taraf dunia. Beberapa perusahaan Tiongkok berhasil bersama-sama mengembangkan TD-SCDMA, standar 3 G teknologi telekomunikasi bergerak generasi ke-3. Ini menunjukkan bahwa daya penelitian dan pengembangan perusahaan Tiongkok telah sejajar dengan taraf maju tingkat dunia di sejumlah bidang iptek tinggi.

Berhasilnya perusahaan Tiongkok, selain berkat upayanya diri sendiri, juga sangat tergantung pada dukungan pemerintah Tiongkok terhadap pembaruan perusahaan. Setiap tahun, badan iptek pemerintah Tiongkok memberikan tunjangan dana kepada proyek iptek yang memiliki taraf maju dunia dan prospek pasar yang luas; badan perpajakan juga menyusun kebijakan pengurangan atau penghapusan pajak bersangkutan untuk mendorong perusahaan menambah investasinya di bidang penelitian dan pengembangan. Selain itu, pemerintah setempat juga menyusun kebijakan preferensial berdasarkan keadaan nyata setempat untuk mendorong perusahaan mengembangbiakkan merek mandiri. Wali Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, Tiongkok tengah, Yao Yingliang mengatakan: "Kami mendukung perusahaan menambah investasi di bidang teknologi, meningkatkan promosi mereknya, misalnya pemerintah menghadiahi perusahaan atau teknisi utama. Pemerintah menyalurkan dana khusus untuk mendukung restrukturisasi teknik atau pengembangan produk."

Baik pasar domestik maupun pasar asing, baik sektor tradisional maupun sektor baru, pemilikan HaKI dan merek mandiri merupakan kesepahaman perusahaan Tiongkok. Dewasa ini, harga paling tinggi komoditas tunggal Tiongkok yang diekspor meningkat menjadi 3 juta dolar AS dari 20 ribu dolar 5 tahun yang lalu. Produk Tiongkok berpengharapan dapat dengan lebih mendalam mempengaruhi kehidupan rakyat di seluruh dunia dalam proses globalisasi ekonomi.