Pemimpin politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Khalid Mashal kemarin di Sudan menyatakan bahwa Hamas menolak usulan yang dikemukakan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan baru-baru ini bahwa Hamas melucuti senjatanya dan menjadi partai politik. Ia mengatakan, dalam keadaan dewasa ini mayoritas mutlak wilayah Palestina masih diduduki Israel, usulan tersebut tidak realistis. Ia juga menyangkal sejunlah laporan media bahwa organisasinya sudah mencalonkan Ismail Haniya sebagai Perdana Menteri baru Palestina.

Penjabat Perdana Menteri Israel Ehud Olmert kemarin menyatakan bahwa kalau pemerintah Palestina dibentuk oleh Hamas, Israel akan mengevaluasi kemnali semua hubungannya dengan Palestina. Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz yang sedang berkunjung di Mesir juga menyatakan bahwa prasyarat Israel setuju mengadakan perundingan dengan Hamas adalah Hamas mengakui hak kelangsungan hidup Israel, melepaskan kekuatan bersenjata, dan menaati persetujuan yang sudah ditandatangani Palestina dan Israel.

Presiden Mesir Mohamed Hosni Moubarak kemarin menyatakan pula, Hamas adalah pilihan mayoritas rakyat Palestina, pemerintah Palestina yang dibentukkan olehnya juga dapat terus menempuh jalan perdamaian, , masyarakat internasional harus memberi kesempatan kepada Hamas.

Juru bicara Gedung Putih Amerika Serikat kemarin menyatakan, Amerika Serikat dan Israel tidak mencoba merusak dan menggulingkan pemerintah Palestina yang dibentukkan Hamas.