Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-02-16 16:17:30    
Tim Patroli untuk Tembok Besar

Kantor Berita Xinhua

 

Beijing, 16 Februari (Xinhua), Sebuah tim patroli untuk Tembok Besar Tiongkok telah diresmikan. Tim ini bertugas untuk memeriksa kerusakan pada struktur yang lebih besar.

"Kesatuan tim patroli ini akan berfokus pada bagian-bagian tembok yang berada sepanjang 600 km di Beijing. Para anggota tim patroli yang akan direkrut oleh pemerintah adalah para penduduk desa yang tinggal di dekat Tembok Besar," kata Yu Ping, wakil direktur dari Administrasi Kotamadya Beijing untuk Peninggalan Kebudayaan.

Baru kali ini Tembok Besar memiliki tim patroli khusus untuk memelihara peninggalan kuno utama negara ini, yang di antaranya, kurang dari 20 per sen telah dirawat dengan baik, kata Yu. Selain itu juga, tim patroli ini diperlukan, karena dipicu oleh adanya keprihatinan dari dampak kegiatan pariwisata ke Tembok ini.

Seperti Badaling dan Mutianyu yang dibuka untuk para wisatawan. Tingkah laku dari para turis seperti menuliskan nama mereka di dinding tembok ataupun graffiti sering disalahkan sebagai penyebab berbagai kerusakan yang dialami oleh Tembok Besar. Hampir setiap bata di Badaling telah diukir dengan nama orang maupun graffiti.

Bagian tembok lainnya, yang disebut dengan "tembok liar" yang tidak dibuka untuk umum, juga mengalami kerusakan akibat dari tangan-tangan manusia yang jahil. Para penduduk desa yang tinggal di sekitar lingkungan tembok ini sering membuat tangga dari besi secara ilegal untuk menarik para pejalan kaki untuk mengunjungi tembok ini.

Selain tim patroli ini, Yu mengatakan, administrasinya juga akan mulai untuk membuat sebuah rencana detail zona penyangga tahun ini untuk Tembok Besar, yang mana akan memerlukan waktu sekitar 3 tahun untuk menyelesaikannya. Saat ini, hanya tempat yang berjarak sekitar 500 meter hingga 2 km jauh dari Tembok yang ditunjuk sebagai zona penyangga untuk melindunginya. Administrasi juga bermaksud menyusun laporan keseluruhan tahun ini, termasuk sejarah, kondisi saat ini dan rencana-rencana perlindungan untuk Tembok di masa yang akan datang.

"Laporan itu diharapkan akan keluar pada tahun 2008 atau 2009," kata Yu. Kami akan mengeluarkan laporan ini kepada masyarakat apabila telah rampung.

Selain Tembok Besar, lusinan tempat-tempat peninggalan sejarah di Beijing juga akan diperbaiki tahun ini.

Usaha-usaha renovasi ini akan dilaksanakan pada bulan depan (Maret) yaitu, memperbaiki Kuil Raja Naga (atau Dewa Hujan), satu-satunya tempat peninggalan bersejarah yang berlokasi di jantung Kampung Olimpiade yang akan datang, kata Mei Ninghua, direktur biro peninggalan bersejarah Tiongkok. Kuil ini pertama sekali didirikan mada masa Dinasti Qing (1644-1911) kata ahli arkeologi.

Biaya proyek perbaikan kuil ini kira-kira sebesar 5 juta yuan RMB (616,500 dolar AS), kata Mei, dan menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari sebuah rencana ambisi perlindungan peninggalan sejarah yang bermaksud untuk mengembalikan keadaan kota kuno pada Pertandingan Olimpiade 2008 nanti.

Pemerintah Kota Beijing (Pemkot) menjanjikan untuk menginvestasikan dana sebesar 120 juta yuan RMB (sekitar 15 juta dolar AS) pada renovasi peninggalan sejarah setiap tahun antara tahun 2003-2007.

"Tahun 2006 ini akan menjadi tahun yang penting untuk melindungi beberapa peninggalan kebudayaan di Beijing," kata Mei.

Wang Yuwei, seorang pejabat dari biro yang bertanggung jawab mengenai perlindungan peninggalan kebudayaan mengatakan, "Lebih dari 20 tempat peninggalan terkenal di seluruh kota Beijing, termasuk beberapa kuil kuno, imperial garden, rumah-rumah kaum ningrat dan pekuburan raja, telah diperbaiki atau akan diperbaiki sebelum 2008.

Survei yang dilakukan oleh biro peninggalan bersejarah Tiongkok menunjukkan lebih dari 60 per sen dari tempat-tempat peninggalan sejarah kota dipenuhi oleh para penduduk dan institusi yang tidak menaruh perhatian besar terhadap perawatan dan perlindungan bagi beberapa bangunan kuno tersebut.

"Kurangnya perlindungan yang efisien pada beberapa tempat peninggalan bersejarah tersebut telah menyebabkan kerusakan yang lebih parah dari pada pembakaran Istana Musim Panas yang dilakukan oleh para tentara Inggris dan Perancis pada tahun 1860," kata Mei.

Selain pelestarian tempat-tempat peninggalan kuno yang terkenal, Beijing juga akan membuat lebih banyak usaha-usaha untuk melindungi wilayah kota kunonya sebagai suatu keseluruhan, termasuk tembok-tembok dan gang-gang tradisional, kata pejabat peninggalan kebudayaan.

Melihat pekerjaan tahun lalu, Mei mengatakan, salah satu peristiwa yang paling penting adalah perkembangan eksplosif dari pasar lelang barang-barang peninggalan.

Lebih dari 70.000 karya seni kuno telah terlelang tahun lalu, dengan mengumpulkan dana hampir 5,2 miliar yuan RMB (650 juta dolar AS) di Beijing, benda-benda sejarah setiap tahunnya naik sebesar 233 per sen, kata Fu Gongyue, pejabat lainnya di biro Mei.

Tapi, hanya 61,3 per sen dari beberapa peninggalan yang dilelang di bawah pengawasan dari pihak berwenang benda-benda pusaka, katanya.

Di antaranya, 25 harta warisan nasional ditarik dari pelelangan, karena timbul kesadaran bahwa perlu untuk memberikan perlindungan yang baik bagi peninggalan-peninggalan kebudayaan, kata Fu.

Sumber : Xinhua

http://news.xinhuanet.com/english/2006-02/16/content_4186302.htm