Tanggal 14 Februari dirayakan sebagai Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day. Pada hari yang khusus ini banyak orang mengirimkan kartu atau kado spesial kepada orang yang mereka kasihi. Di Tiongkok sendiri Hari ini diperingati dengan meriah dan besar-besaran, terutama di kalangan kawula mudanya yang tidak pernah mau ketinggalan untuk menikmati setiap kesempatan untuk merayakan salah satu budaya dari Barat ini dengan ikut serta dalam berbagai acara pesta, yang penuh hura-hura dan suka cita.
Atmosfer perubahan yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat Tiongkok ini, tidak terlepas dari keadaan pemerintah dan masyarakatnya yang kini memiliki kehidupan yang lebih berwarna dan beragam. Sejak pembangunan pesat yang terjadi di Tiongkok, pemerintah dan masyarakatnya menjadi lebih terbuka terhadap masuknya budaya dari bangsa-bangsa lain ke dalam ruang kehidupan masyarakat Tiongkok, seperti Valentine dan Natal. Kedua budaya ini bahkan menjadi tren di kalangan masyarakatnya. Setiap tahun, warga Tiongkok senantiasa menyambut dan merayakan kedua Hari tersebut dengan gaya dan cara mereka sendiri.
Menurut salah stau situs internet di sini, dulu sebelum Tiongkok seperti saat sekarang ini, kata cinta adalah kata yang jarang diucapkan, layaknya sebagaimana dengan negara-negara Asia lainnya.
Menjelang Hari Valentine, tgl 14 Februari yang lalu, saya menyaksikan banyak pria dan wanita di Beijing yang sibuk memilih kado atau bunga untuk orang yang dikasihi. Pada tanggal 13-14 Februari para penjual bunga di daerah Wang Fujing, yaitu salah satu daerah perbelanjaan terkenal di Beijing rata-rata menaikkan harga bunga mereka. Harga bunga mawar per kuntum saat itu sekitar 50 yuan RMB (sekitar 7 dolar AS) hingga 180 yuan RMB (sekitar 25 dolar AS). Harga ini terbilang cukup mahal. Tapi karena Valentine adalah hari yang khusus, orang-orang tidak segan untuk membeli bunga-bunga tersebut bagi orang yang dikasihinya, selain itu hari ini hanya datang sekali dalam setahun. Padahal, sebetulnya Tiongkok memiliki Hari Kasih Sayang sendiri yang jatuh pada hari ketujuh pada bulan ketujuh penanggalan Imlek. Namun sepertinya Hari Kasih Sayang Tiongkok yang disebut dengan Qi Qiao Jie tidak dirayakan semeriah Hari Valentine ini.
Kalau dipikir-pikir sih, untuk mengungkapkan kasih saya atau cinta kepada orang-orang yang kita kasihi, tidak harus menunggu saat Hari Valentine datang. Kapan pun bisa dijadikan Hari Kasih Sayang.
Sementara itu, menurut jajak pendapat dari seorang jurnalis di sini, Hari Valentine adalah konspirasi dari dunia bisnis dan hiburan serta media. Di mana beberapa media di sini sangat gencar memberikan beberapa informasi dan rekomendasi mengenai tempat atau toko terbaik untuk membeli kado Valentine, restoran, tempat hiburan, dan wisata yang khusus untuk Hari Valentine ini.
Bahkan beberapa situs internet di sini sangat jeli untuk membangun sebuah usaha bisnis dari kesempatan ini, yaitu dengan mengadakan sebuah pesta Valentine untuk orang-orang yang tidak memiliki pasangan alias jomblo. Jadi Valentine tidak hanya untuk orang-orang yang berpasangan saja, tapi bagi yang jomblo pun dapat menikmati hari ini dengan suka cita. Bagi yang ingin gabung pada acara pesta yang diselenggarakan oleh beberapa situ internet ini, dipungut biaya sekitar 110 hingga 200 yuan RMB.
Tak masalah mau sekomersial apa Hari Kasih Sayang ini di Tiongkok, tapi yang pasti Valentine telah menjadi semakin populer. Tidak hanya di kalangan remajanya saja, tapi juga di kalangan orang-orang yang sudah berkeluarga. Misalnya, seorang teman saya, pria, yang berwarga negara Indonesia, dua hari yang lalu mengatakan kepada saya kalau istrinya yang berwarga negara Tiongkok, ngambek gara-gara dia lupa berikan bunga pada hari Valentine yang lalu. Teman saya itu tidak ingat kalau Valentine adalah salah satu hari yang penting, dan pacar atau suami kudu ingat berikan sesuatu kepada kekasih atau istrinya di hari tersebut. Tapi hadiah bunga adalah hadiah yang paling dominan dan diminati di hari ini, dibandingkan kado-kado yang lain. Jadi tak heran kalau istrinya jadi ngambek.
Tapi sebetulnya kenapa ya perayaan Kasih Sayang ini dilakukan? Nah para mitra setia CRI mau tau ceritanya? Begini ceritanya. Konon dulu, peringatan Hari Kasih Sayang ini bermula pada abad keempat sebelum Masehi, di mana saat itu bangsa Romawi biasa mengadakan pesta bagi salah satu dewa mereka yaitu Lupercalia (lupercus). Perayaan ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari bersamaan dengan musim kawin burung.
Pada pesta Lupercalia ini, dilaksanakan suatu acara mencari jodoh yang cukup unik, yaitu, para gadis menuliskan namanya pada secarik kerta, kemudian dimasukkan ke dalam kotak. Para pemuda yang hadir akan mengambil kertas di dalam kotak tersebut secara acak. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangan pemuda tersebut sampai pesta Lupercia yang berikutnya.
Acara jodoh-jodohan dalam pesta Lupercia yang telah berlangsung selama 800 tahun ini ditentang oleh pihak gereja yang ada di Roma. Alasannya ialah, hal ini merupakan perayaan kafir yang bertentangan dengan ajaran Kristen. Pada tahun 270 SM, seorang uskup dari Interamma bernama Valentine, memulai kembali kebiasaan ini dengan cara berbeda. Kaisar Roma yang berkuasa pada masa itu adalah Claudius II. Ia memberlakukan peraturan yang melarang orang-orang untuk menikah. Secara diam-diam uskup Valentine mengumpulkan muda-mudi yang saling jatuh cinta untuk dinikahkan.
Hal ini diketahui oleh sang Kaisar, dan ia marah besar. Akibatnya, uskup Valentine ditangkap dan dipenjarakan. Ia harus menyembah dewa orang Romawi jika tidak ingin dihukum. Valentine dengan keras menampik tawaran itu. Akhirnya, pada tanggal 24 Februari tahun 270 M, ia dipukuli, dilempari batu dan akhirnya dipenggal.
Saat ia berada di penjara, Valentine berhasil menyembuhkan mata seorang gadis buta, anak penjaga menara, berkat imannya yang teguh dan kasihnya yang besar. Sebelum ia menghadapi saat terakhirnya, Valentine menulis sebuah kalimat "From Your Valentine" kepada gadis itu. Kalimat inilah yang menjadi ungkapan yang sering dipakai untuk mengungkapkan kasih sayang atau cinta pada seseorang di Hari Valentine.
Kebiasaan mengirimkan kartu Valentine yang sekarang ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Uskup Valentine atau pesta Lupercalia. Konon kartu Valentine ini adalah kartu yang pertama keluar untuk jenis kartu ucapan. Pada saat itu orang belum mengenal jenis kartu ucapan yang lainnya. Saat pesta Lupercalia mulai ditinggalkan, para pemuda Romawi tetap menggunakan kebiasaaan ini untuk mengajak kencan gadis idamannya dengan memberikan kartu tulisan tangan di tanggal 14 Februari. Tapi kartu Valentine yang sebenarnya pertama kali dikirim oleh Charles, seorang bangsawan dari Orleans, di tahun 1415 untuk istri tercintanya. Saat itu Charles sedang di penjara di Tower of London yang sekarang sudah menjadi museum. Dari sanalah kemudian kebiasaan mengirim kartu itu terus berkembang sampai sekarang.
|