Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-02-24 12:28:03    
Tiongkok Raih Medali Emas Pertama dari Nomor Ski Olimpiade

cri

Dalam pertandingan nomor Free Style Skiing Aerial Skills putra atau ski gaya bebas ketrampilan di udara putra Olimpiade Turin yang berakhir kemarin, Han Xiaopeng dari Tiongkok keluar sebagai juara. Ini adalah pertama kalinya Tiongkok meraih medali emas dari nomor ski Olimpiade musim dingin dalam sejarah, sekaligus medali emas pertama yang diperoleh atlet putra Tiongkok di Olimpiade musin dingin dalam sejarah.

Tanggal 22 waktu setempat, atlet-atlet putri Tiongkok secara kolektif diturunkan untuk nomor sama, tapi sayang sekali gagal merebut medali emas. Tapi di luar dugaan, atlet putra Tiongkok yang sebelumnya tidak difavoritkan malah mencapai terobosan bersejarah tersebut dalam pertandingan final kemarin. Sebagai atlet nomor satu setelah pertandingan pendahuluan berakhir, Han Xiaopeng menunjukkan kehebatannya dengan mendarat stabil dari udara ke es tanpa bergoyah dalam dua kali lompatannya. Biarpun oah geraknya di udara tidak sulit, namun pendaratannya yang dapat dikatakan sempurna tetap membantu dia memperoleh 250,77 poin, suatu skor tinggi yang cukup membantu dia tampil sebagai juara. Warren Shouldice dari Kanada dan Jeret Petersen dari Amerika biarpun telah menampilkan olah gerak yang sulit, tapi tetap gagal meraih medali karena pendaratan yang jelek.

Medali emas yang dikantongi Han Xiaopeng adalah medali emas kedua yang diperoleh kontingen Tiongkok dalam Olimpiade Turin kali ini. Medali itu juga merupakan medali emas pertama yang diperoleh Tiongkok dari nomor ski sejak mengikuti Olimpiade musim dingin 26 tahun yang lalu. Ketua Komite Olimpiade Tiongkok, Liu Peng menilai tinggi arti medali emas tersebut. Ia mengatakan: "Medali emas itu diraih dengan susah payah, maka sangat berharga. Dengan ini para atlet Tiongkok mewujudkan terobosan dalam perolehan medali emas dari nomor ski Olimpiade. Keajaiban itu adalah hasil upaya generasi demi generasi."

Mengenai medali emas yang diraih atlet Tiongkok tersebut, pelatih kepala tim Tiongkok, Dustin Wilson dari Kanada menyatakan bahwa mereka sebelumnya memang tidak menduga tim Tiongkok bisa meraih gelar juara dari nomor putra, tapi kemenangan Tiongkok itu membuktikan bahwa taktik yang diterapkan Tiongkok memang berguna. Ia mengatakan: "Kemenangan ini adalah kejutan. Yang saya maksudkan ialah, memang tingkat kesulitan gerak Han Xiaopeng bukanlah yang paling sulit, tapi kami cukup cerdas untuk menjamin pendaratannya dengan stabil. Inilah mengapa Tiongkok bisa mencapai sukses."

Biarpun medali emas yang diraih Han Xiaopeng itu termasuk "kejutan", tapi kemenangan apa pun tak mungkin dicapai tanpa latihan rajin sehari-hari. Kemenangan Han Xiaopeng tadi juga menunjukkan bahwa arah perkembangan yang dipilih tim ketrampilan udara ski Tiongkok adalah tepat, yaitu melatih para atlet dengan gerak yang sulit berdasarkan arus perkembangan internasional. Tiongkok mengundang Dustin Wilson dan Lucinda Thomson dari Kanada masing-masing sebagai pelatih kepala dan pelatih fisik sejak tahun 2004. Wakil Direktur Pusat Pengelolaan Olahraga Musim Dingin Biro Umum Olahraga Nasional Tiongkok, Ren Hongguo berpendapat bahwa kedua pelatih Kanada itu membawa teori maju ke Tiongkok dan sangat memanfaatkan tim ketrampilan udara ski Tiongkok. Ia mengatakan: "Kanada adalah salah satu negara yang paling awal melancarkan olahraga ski gaya bebas. Kedua pelatih Kanada itu memperkenalkan teori maju dari negerinya ke Tiongkok, sehingga para atlet Tiongkok mempunyai kesadaran yang sama sekali berbeda mengenai nomor olahraga yang melibatkannya. Mereka mulai menyadari bahwa nomor itu bukan hanya pertandingan, tapi juga kebudayaan. Dulu atlet Tiongkok hanya tahu berlatih secara mati-matian dan kaku pikirannya. Memang latihan itu penting sekali, tapi di samping berlatih membanting tulang, yang lebih penting ialah menjadikan latihan itu sebagai hiburan yang menyenangkan. Dengan pikiran itu, psikologi para atlet pun berubah. Selain itu, kedua pelatih Kanada itu juga mempunyai pengetahuan yang lebih luas daripada para pelatih Tiongkok. Pendek kata, hanya dengan internasionalisasi, barulah dapat kita ketahui apa itu dunia luar."

 

Dari pengalaman lama dan sukses hari ini, Ren Hongguo dengan optimistis berpendapat bahwa olahraga ski Tiongkok tak lama lagi akan memasuki "musim semi". Han Xiaopeng sebagai peraih medali emas pertama Tiongkok dari nomor ski Olimpiade tentu saja sedang mendambakan datangnya "musim semi" itu untuk mencapai kemenangan demi kemenangan. Menyinggung targetnya pada masa mendatang, ia mengatakan: "Saya akan belajar dan berlatih dengan lebih gigih dan rajin, dan terus merebut medali emas. Itulah target saya."