Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini akan kami perkenalkan satu-satunya kota di Tiongkok yang diberi nama kembang, di mana kita dapat berarung jeram dan menikmati makanan enak setempat.

Kota yang akan kami perkenalkan ini bernama Panzhihua, terletak di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, berbatasan dengan Daerah Otonom Tibet dan Provinsi Yunnan. Sungai Jinsha yang merupakan bagian hulu Sungai Yangtze melintasi Kota Panzhihua. Konon, dulu di tepi Sungai Jinsha tumbuh banyak pohon kapuk atau randu, dan Panzhihua adalah nama ilmiah kembang kapuk, makan kota ini diberi nama Panzhihua.

Kota Panzhihua memiliki sumber daya mineral, tenaga air dan pertanian yang melimpah. Sepanjang tahun kota ini udara cerah dan cuaca nyaman. Di sekitar kota terdapat banyak goa karst, hutan batu, air terjun, sumber air panas, hutan rimba, lapangan rumput dataran tinggi dan berbagai macam sumber daya wisata lainnya, di antaranya yang paling terkenal adalah berarung jeram ekspedisi di Sungai Jinsha.

Daerah arung jeram ekspedisi Sungai Jinsha terletak di jurang besar di sebelah barat Panzhihua. Jurang itu tidak kalah megahnya dibanding jurang besar Afrika di Kenya. Pemandangan geologi, adat istiadat masyarakat setempat yang misterius dan lanskap botani yang primitif di sini sangat mempesona dan dinilai oleh para penggemar arung jeram di dalam dan luar negeri sebagai "sektor emas" arung jeram ekspedisi.

Arung jeram di Sungai Jinsha pada tahun 1999 oleh majalan National Geography Amerika dipilih sebagai salah satu dari 25 proyek ekspedisi paling menantang, paling sulit ditempuh dan paling menarik di dunia. Pemandu wisata CITS Tiongkok, Hong Yu yang pernah berkali-kali mendampingi tamu melakukan ekspedisi arung jeram tersebut mengatakan,"Sebagian besar wisatawan sangat menyenangi arung jeram itu. Komentar mereka bahwa arung jeram di Sungai Jinsha sangat merangsang dan dapat menggembleng keuletan tekad. Banyak tamu setelah melakukan arung jeram itu ingin datang lagi dengan membawa anggota keluarga atau teman-temannya." Demikian kata Hong Yu.

Saudara pendengar, Panzhihua adalah juga sebuah kebun raya alami. Di sini terdapat sejenis tumbuhan ganggang sungai yang dapat dimakan. Ganggang tersebut tumbuh di atas batu dalam sungai yang bebas polusi. Penduduk setempat sering mengambil ganggang tersebut untuk dimakan.

Di Panzhihua ada hidangan daging kambing yang istimewa. Daging kambing dimasak tanpa menggunakan segala macam bumbu, tapi ditaruh beberapa ekor ikan, rasanya sungguh sedap bukan main. Kata penduduk setempat, ini adalah masakan paling enak di Panzhihua. Di restoran dan warung kota ini dapat dipesan hidangan tersebut. Pemilik Restoran Mingyue bernama Li Lianping mengatakan,"Hidangan ini paling digemari tamu dari luar. Banyak tamu datang berkali-kali untuk memesan hidangan ini, dan ada pula yang membawanya pulang untuk anggota keluarga dan teman."

Di restoran ini terdapat pula hidangan "kuah kulit kambing" yang pembuatannya sangat unik. Kulit kambing yang baru dikelupas dipaku di atas enam pasak kayu dengan kulit yang berbulu menghadap ke bawah, lalu pada bagian atas kulit itu ditambah air, jerohan kambing dan bumbu, kemudian dinyalakan api di bawahnya. Setengah jam kemudian, kuah telah matang, dan kulit kambing tidak bocor karena dibakar. Cara memasak yang unik ini konon bermula di kalangan tentara pada zaman kuno ketika berkemah, dan cara itu berlangsung sampai sekarang.

Mengapa kulit kambing bisa dijadikan kuali untuk memasak kuah, tukang masak restoran itu, Wu Yuguo mengatakan,"Karena di atas kulit kambing itu ditaruh air, maka kulit kambing tidak akan terbakar atau bocor."

Saudara pendengar, Panzhihua adalah sebuah kota yang istimewa. Anda bisa berarung jeram di sini dan menikmati hidangan yang lezat. Kalau anda gemar arung jeram, datanglah ke kota Panzhihua, pasti anda akan sangat terkesan dan menyenanginya.