Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-03-01 16:35:33    
Tiongkok Naikkan Dana Santunan Kecelakaan Pesawat

cri

Pihak berwenang penerbangan Tiongkok kemarin (28/2) mengeluarkan sebuah keputusan baru untuk menaikkan nilai Santunan Penumpang Korban Kecelakaan Udara. Dana santunan tersebut bernilai hingga 400.000 yuan RMB (sekitar 48.000 dolar AS) yang dapat diterima oleh tiap-tiap keluarga korban kecelakaan pesawat.

Nilai ini hampir dua kali lipat besarnya yang akan diterima oleh para keluarga korban kecelakaan udara pada bulan November 2004 yang menewaskan 54 orang penumpang di Batou, Daerah Otonomi Mongolia Dalam.

Pihak China Eastern Airline telah menyetujui untuk memberikan dana santunan tersebut kepada setiap keluarga korban sebesar 211.00 yuan RMB (25.400 dolar AS).

Peraturan yang mulai akan diberlakukan pada tanggal 28 Maret 2006 nanti, menunjukkan bahwa para penumpangan penerbangan domestik untuk korban luka bisa mendapat santunan sebesar 48.000 dolar AS, di samping dana santunan dari perusahaan asuransi.

Juga diberikan dana ganti rugi sebesar 3.000 yuan RMB (sekitar 360 dolar AS) untuk barang-barang penumpang yang rusak dan 100 yuan (12 dolar AS) per kilogram masing-masing.

"Peraturan baru ini diharapkan akan dapat melindungi hak-hak para penumpang dengan lebih baik dan mendorong perkembangan aviasi sipil," kata Yuan Yaohui, pejabat tinggi dari Administrasi Umum Aviasi Sipil Tiongkok (CAAC).

Beberapa peraturan belakangan ini, yang dikeluarkan pada tahun 1993, santunan dana yang diberikan kepada setiap korban berkisar 70.000 yuan RMB (sekitar 8.400 dolar AS).

"Dana santunan tersebut saat itu cukup pantas, tapi tidak dapat lagi disesuaikan dengan keadaan sekarang," kata Yuan.

Pada kecelakaan udara di Baotau yang lalu, pihak penerbangan China Eastern Airline telah menaikkan dua kali lipat dana santunan, pada saat semua harga melonjak. Namun, dana santunan tersebut masih belum dapat memuaskan para keluarga korban.

Jumlah dana santunan baru telah ditetapkan berdasarkan alasan statistika pada tahun 2004 ketika penghasilan rata-rata yang diterima oleh warga perkotaan sebesar 9.421 yuan RMB (1.135 dolar AS), lebih empat kali lipat dari rata-rata penghasilan yang diterima oleh para penduduk perkotaan pada tahun 1992.

Meskipun masih terhitung lebih rendah dari standar internasional, namun peraturan baru ini dianggap sebagai "suatu kemajuan yang tepat pada waktunya", kata Liu Weimin, seorang pakar dari Institut Manajemen Aviasi Sipil.

Han Jing, asisten senior untuk Presiden Okay Airways, mengatakan dalam wawancara melalui pesawat telfon, "semakin besar dana kompensasi yang akan diberikan oleh pihak penerbangan maka akan mengakibatkan naiknya harga tiket penerbangan."

"Beberapa peraturan baru akan diberlakukan baik untuk penumpang berwarga negara Tiongkok maupun asing. Dana santunan bagi penumpang asing jika diperlukan, bisa lebih tinggi," kata Yuan.

Tapi, peraturan tidak menyebutkan dana kompensasi bagi pesawat-pesawat yang menunda jadwal penerbangannya, masalah yang sering dikeluhkan dan menjadi perhatian para penumpang saat ini.

"Sangat disayangkan (bahwa peraturan baru tidak menyebutkan hal tersebut), sejak banyak terjadi penerbangan yang ditunda setiap waktu saat ini," kata seorang penumpang," Wang Renfeng.

Menurut Liu Weimin, hanya Keputusan No. 126 dari Undang-undang Aviasi Sipil yang telah menangani masalah ini.

Keputusan tersebut berbunyi, perusahaan penerbangan sebaiknya memberikan dana kompensasi kepada para penumpang yang menderita kerugian dari penundaan jadwal penerbangan, apabila penundaan tersebut disebabkan oleh pihak penerbangan yang lalai untuk mengambil langkah-langkah penting dalam mencegah bahaya tersebut.

Sumber : Xin Dingding (China Daily)

http://www.chinadaily.com.cn/english/doc/2006-03/01/content_524953.htm